Oleh: Sulung Nof
Pendiri dan Sekjen REKANAN / Rekan Anies Baswedan
Sepuluh November 2022 sedianya BAKAL berlangsung deklarasi Koalisi Perubahan, yakni: Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Calon Presiden RI 2024.
Namun usulan Nasdem untuk mengisi momentum Hari Pahlawan dengan deklarasi nyatanya BATAL. Situasi ini ibarat bertepuk sebelah tangan. Kita buka saja, Demokrat dan PKS belum sepakat terkait Cawapres.
Strategi? Awalnya publik menduga demikian. Relawan pun coba menghibur diri dengan keadaan yang tak kunjung pasti. Tapi elit politik di negeri ini lebih menampakkan sisi pragmatis dibanding memainkan peran strategis.
Jum’at kemarin (30/12) muncul tajuk berita di media arus utama, Demokrat—Nasdem—PKS BAKAL deklarasi awal Januari 2023, lengkap dengan paket Capres—Cawapres. Semoga hal tersebut sungguh-sungguh terwujud.
Sebab ucapan politisi kadung terkenal licin —baik elit Demokrat maupun PKS, sehingga kadar kepercayaan masyarakat cenderung rendah. Apalagi peristiwa sebelumnya pernah meleset pada momentum 10 November 2022.
Selama Nasdem, Demokrat, dan PKS masih berada pada level Hubungan Tanpa Status (HTS), maka komitmen untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres dalam Koalisi Perubahan sesungguhnya sangat rentan bubar.
PERTAMA, Anies Baswedan terus dibayangi kasus Formula-E. Firli Bahuri selaku Ketua KPK sempat meminta tim penyelidik untuk menaikkan status pengusutan Formula-E ke penyidikan tanpa penetapan tersangka.
Apakah mantan Gubernur DKI sedang dijadikan Target Operasi (TO)? Tentu hal tersebut akan dibantah oleh KPK. Namun eksposur kasus ini tampak berlebihan dan dipaksakan meskipun nyatanya dalam gelar perkara tidak cukup bukti.
KEDUA, ketika Nasdem dianggap ‘durhaka’ oleh Istana, maka isu reshuffle pun muncul. Tentu saja pos tiga menteri dari Nasdem bakal menjadi tawaran menarik untuk menguji iman para elit di Demokrat dan PKS. Kuatkah mereka?
Sampai hari ini, “stick and carrot” masih ampuh untuk mengendalikan elit dan parpol. Jika bebas dari pengaruh keduanya, maka sangat mungkin parpol lainnya pun akan memberikan dukungan yang sama kepada Anies Baswedan.
SEKARANG, mari kita bicara komitmen ketiga parpol dahulu, yaitu: Nasdem, Demokrat, dan PKS untuk mengeksekusi Koalisi Perubahan. Sebab antara BAKAL DAN BATAL itu beda tipis. Hanya beda huruf “K” dan “T”, bisa mengubah arti.
Bandung, 31/12/2022
EDITOR: REYNA
Related Posts

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia



adswar.shopNovember 11, 2024 at 6:21 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sulung-nof-antara-bakal-dab-batal/ […]
Jaxx LibertyNovember 15, 2024 at 5:52 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/sulung-nof-antara-bakal-dab-batal/ […]