Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
Dengan turunnya wahyu ini, nabi Muhammad mendapatkan petunjuk tentang bagaimana Allah menunjuk dirinya sebagai Rasul dengan menjadikan riwayat hidupnya sebagai contoh untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakatnya. Nabi Muhammad sebelum menjadi nabi juga telah melakukan perbuatan membantu yang malang dan yang miskin. Dengan mencontohkan hal itu Nabi Muhammad menyadarkan keluarganya dan sahabat sahabatnya sesama pedagang, bahwa Allah memerintahkan kepada mereka yang berkecukupan akan tanggung jawab mereka pada orang yang malang dan kekurangan, termasuk kepada budak mereka karena mereka berada dalam kecukupan nikmat dari Allah. Dan bagi orang-orang yang malang dan miskin nabi Muhammad dapat menyampaikan bahwa pengikutnya yang berkecukupan mempunyai kewajiban membantu mereka agar dapat hidup lebih layak. Wahyu kedua ini memberikan petunjuk kepada kaum muslim pengikut Muhammad bahwa Islam mengajarkan kehidupan yang harmonis pada masyarkat dalam kesederajatan sosial.
Ceramah.org. karena Allah dan Rasulnya maka shadaqah dari semuabentuk kebaikan adalah wujud kesederajatan sosial.
Setelah wahyu kedua, disusul puluhan wahyu yang diterima Rasul secara beruntun. Pada awalnya, nabi Muhammad menyampaikan wahyu-wahyu yang diterimanya dengan cara tertutup dan sembunyi-sembunyi kepada orang orang yang dikenalnya dengan baik. Abu Bakar juga adalah orang yang pada awalnya menyampaikan kepada para sahabatnya secara diam diam tentang wahyu yang diterima nabi Muhammad. Demikian pula sahabat-sahabat lainnya mulai menyampaikan wahyu-wahyu yang diterima nabi Muhammad pada orang-orang dekatnya secara diam-diam.
Mulai nampak perbedaan penampilan antara pengikut nabi Muhammad dengan orang-orang Makkah pada umumnya. Saat itu sudah ada perintah untuk melakukan shalat, meskipun belum ada pembagian waktu dalam shalat, bahkan turun wahyu yang memerintahkan shalat malam, seperti pada Qs al – Muzzamil 1 -2. Kemudian shalat malam semakin perlu ditingkatkan dengan adanya wahyu sebagaimana Qs Al – Muddatstsir 1 -7. Dengan shalat, kaum muslim harus membersihkan pakainnya dan berwudlu. Kaum muslim menjadi berpenampilan dengan menjaga kebersihan pakaian. Sesuatu yang nampaknya sederhana, namun pada saat itu, membersihkan dan memakai pakaian bersih setiap saat adalah suatu hal baru. Bukan hanya di Makkah, bahkan saat itu di dataran Eropa yang dianggap lebih beradab, jarang-jarang ada orang yang berpakaian selalu dalam keadaan bersih dicuci. Perintah shalat malam awalnya adalah perintah wajib namun kemudian setelah turun perintah shalat 5 waktu, maka shalat malam menjadi dihukumi sunnah. Awalnya kaum muslim pergi ke Syi’b untuk melaksanakan shalat agar tidak diketahui perbuatan tersebut oleh kaum mereka.
Namun pada akhirnya, hal tersebut tidak bisa terus ditutup-tutupi ketika orang yang menjadi muslim semakin banyak, dan mulai memunculkan perdebatan di dalam kehidupan rumah tangga dan keluarga dekat. Akhirnya mulai muncul perdebatan dan perselisihan pada komunitas. Ibnu Ishaq mengkisahkan pernah terjadi perkelahian antara Sa’ad bin Abu Waqqas dengan orang musyrik yang menyebabkan orang musyrik tersebut terluka mengeluarkan darah. Perkelahian tersebut terjadi karena ada orang musyrik mengetahui shalatnya kaum muslim kemudian datang beberapa orang ke Syi’b yang mencela dan mengumpat umpat perbuatan kaum muslim.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-184)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-185)
Mendakwahkan wahyu secara terbuka kepada penduduk Mekkah tidak mungkin dihindari. Ibnu Ishaq mengkisahkan, awalnya dimulai dengan turunnya wahyu sebagaimana Qs Asy – Syu’ara 214 – 217. Nabi Muhammad diperintah berdakwah kepada saudara dan kerabatnya. Jika mereka menjadi beriman nabi Muhammad diperintahkan merendah, dan jika mereka menolak dan mendurhakainya nabi Muhammad diperintahkan mengatakan tidak bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Nabi Muhammad diperintah bertawakkal atas hasil dakwahnya.
Dakwah pada saudara dimulai ketika Nabi Muhammad meminta Ali bin Abi Thalib mengundang keluarga besar dari bani Abdul Muthalib dengan menyiapkan jamuan hanya dengan lauk sepotong kaki domba dan segelas susu. Namun yang hadir ternyata sekitar 40 orang. Rupanya undangan nabi Muhammad sangat dinantikan saudara saudaranya karena mereka telah mendengar dan mengetahui dakwah nabi Muhammad. Nabi Muhammad memulai dakwahnya dengan menjamu. Sebelum disuguhkan, nabi Muhammad menggigit daging tersebut kemudian disuguhkan. Para tamunya segera berebut nasi senampan dan satu kaki daging domba tersebut. Ternyata yang disuguhkan tidak habis dimakan oleh para tamunya. Demikian pula susu segelas yang dibagi bagi juga tidak habis diminum oleh para tamunya. Abu Lahap ketika melihat itu, kemudian berkata bahwa tuan rumah telah meletakkan jampi jampi pada hidangannya. Nabi Muhammad dianggap telah menyihir tamunya. Akibat perkataan Abu Lahap, para tamu nabi Muhammad lalu pergi semua tidak memberi kesempatan pada nabi Muhammad untuk bicara.
Peristiwa ini juga menunjukkan bahwa penduduk Makkah tidak pernah membaca atau menyentuh kitab Injil, Taurat dan kitab – kitab ibrani lainnya. Mereka tidak mengerti bahwa nabi ‘Iysaa mempunyai mukjizat yang dapat memberi makanan lebih dari 5000 orang hanya dengan beberapa potong roti, tidak mengetahui bahwa nabi Ilyas mempunyai mukjizat yang membuat tepung sedikit cukup untuk membuat roti selama sekitar dua tahun untuk dimakan nabi Ilyas dengan seorang janda serta anaknya. Tidak mengetahui bahwa nabi Ilyasa mempunyai mukjizat yang membuat minyak sedikit namun bisa mengisi dan memenuhi banyak bejana milik janda seorang nabi yang ketika minyaknya dijual dapat digunakan memerdekakan anaknya dari jerat perbudakan.
Beberapa hari kemudian nabi Muhammad mengundang lagi saudara saudaranya dengan mempersiapkan hidangan serupa. Ketika saudara saudaranya datang, nabi Muhammad lebih dahulu berbicara sebelum mengeluarkan hidangan. Nabi Muhammad menyatakan bahwa dirinya diperintah Allah untuk mengingatkan saudara saudaranya agar memeluk agama yang benar, dan menyampaikan wahyu wahyu yang diterimanya. Setelah penjelasannya usai, nabi bertanya siapa diantara saudaranya yang mau menjadi saudaranya, pelaksananya dan penggantinya. Diantara yang hadir tidak ada yang mau menjawab.
Penjelasan nabi Muhammad belum tercerna pada benak keluarganya. Kenabian dan kerasulan yang muncul dalam komunitas keluarganya adalah suatu hal baru bagi mereka yang telah ribu tahun hidup dengan menyembah berhala, meskipun mereka mengakui keberadaan Allah sebagai tuhan tertinggi mereka. Wahyu dari Allah kepada Muhammad adalah sesuatu yang baru pula. Mengapa menganggap aneh ada wahyu yang bisa turun kepada Muhammad. Bahkan mereka menganggap wahyu yang dibacakan nabi Muhammad tidak lebih dari syair syair Arabiya. Mereka hanya heran dengan menganggap bahwa ternyata Muhammad mempunyai kecerdasan yang sangat tinggi sehingga mampu menciptakan sya’ir sya’ir yang luar biasa tinggi nilainya. Sama sekali tidak terlintas dalam anggapan mereka bahwa Muhammad adalah seorang nabi dan Rasul.
Baca Juga:
- Belajar Dari Sejarah : Mekah Dan Yerussalem, Hati Dan Jantung Bumi, Bagian 61
- Belajar Dari Sejarah : Mekah Dan Yerussalem, Hati Dan Jantung Bumi, Bagian 62
Setelah beberapa saat terdiam semua, tiba-tiba terdegar suara Ali bin Abu Thalib yang saat itu masih berumur tiga belas tahun menyahuti seruan nabi Muhammad : “ Wahai nabi Allah, aku akan menjadi penolongmu dalam hal ini “. Kemudian nabi Muhammad menjawab : “ Inilah saudaraku, pelaksanaku dan penggantiku di tengah kalian. Dengarkanlah dia dan patuhilah dia “. Mendengar dialog itu, orang orang yang hadir kemudian berdiri sambil tertawa dan berkata kepada Abu Thalib : “ Ia telah menyuruhmu untuk mendengarkan anakmu dan mematuhinya “. Saudara saudara nabi Muhammad tidak menganggap sama sekali dakwah dan peringatan nabi Muhammad, bahkan pergi sambil mentertawakannya dengan menggoda Abu Thalib yang menunjukkan mereka meremehkan dakwah nabi Muhammad. Namun setelah peristiwa itu, nabi Muhammad mendapatkan dukungan dari beberapa bibinya yang menyatakan masuk Islam dan menjadi pengikut nabi Muhammad.
Makna penting dari peristiwa tersebut adalah Nabi Muhammad dengan demikian sudah mulai melakukan dakwah terbuka. Pertemuan dengan saudara saudaranya tersebut mengakibatkan pembicaraan tentang agama yang dibawa nabi Muhammad telah diumumkan secara terbuka, dibicarakan oleh banyak orang dan akan didakwahkan secara terbuka pula di Makkah.
(bersambung……………….)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)



STD TestOctober 17, 2024 at 10:54 pm
… [Trackback]
[…] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-186/ […]
안전놀이터October 18, 2024 at 10:05 pm
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-186/ […]
coupon codesOctober 26, 2024 at 2:19 pm
… [Trackback]
[…] There you can find 64027 more Information on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-186/ […]
สวนหินNovember 27, 2024 at 6:34 am
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-186/ […]
webcam tokensJanuary 11, 2025 at 1:21 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-186/ […]
camsJanuary 18, 2025 at 11:23 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 28717 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-186/ […]
เน็ตบ้าน aisJanuary 27, 2025 at 12:46 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-186/ […]