Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang

Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang
Anies Baswedan dan Sulung Nof

Oleh: Sulung Nof

“Dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang” adalah ibarat mantra yang seringkali diucapkan oleh Anies Baswedan, Ph D. dalam menyikapi sebuah pujian maupun cacian.

Kadangkala orang bisa jatuh karena pujian dan cacian. Namun adakalanya orang bisa juga bangkit dan bertahan dengan pujian dan cacian. Syukur dan sabar adalah kunci.

Siapa yang menyangka kalau mental tahan banting seperti itu sudah dilatih sejak belia. Satu permintaan Anies kepada kawan-kawannya saat milad adalah menulis kritik.

Bayangkan, seorang anak muda yang sedang mensyukuri hari kelahirannya justru meminta hadiah berupa kritikan. Untuk menjaga privasi, mereka diminta tidak menuliskan nama.

Namun ada saja beberapa kawannya yang tetap menuliskan nama dalam tiga lembar kritikan yang ditujukan kepada Anies. Dan Anies menerima itu dengan kebesaran jiwanya.

Maka tidak heran jika anak muda itu kini tumbuh menjadi pemimpin yang tangguh menghadapi kritik. Sila sebutkan satu nama saja jika ada yang mengkritiknya lalu berakhir di penjara.

Anies selalu menganggap lawan debatnya adalah teman berpikir. Ibarat permainan bulutangkis, ketika di-smash, beliau akan balikkan dengan indah. Bukan lempar raket.

Indonesia harus punya pemimpin seperti Anies. Kita tidak ingin ada pemimpin yang pendendam. Dan siapapun yang membaca tulisan ini, Anda punya kesempatan untuk memperjuangkannya.

Mari berjuang bersama Anies Baswedan! Orang baik selayaknya diberikan kesempatan untuk mengelola negara. Agar negara ini menjadi jauh lebih baik untuk kita dan generasi selanjutnya.

Bandung, 17-01-2023

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K