Oleh: Muhammad Chirzin
Kata kunci penguasa dan kekuasaan dalam Al-Quran ialah khalifah, malik, sulthan, dan ulil amri.
Allah swt mengangkat Nabi Daud sebagai khalifah
Hai Daud, Kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan perkara di antara manusia dengan adil, dan jangan ikuti hawa nafsu, karena akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. (QS Shad/38:26)
Allah swt mengangkat Nabi Sulaiman sebagai raja, dan memberikannya kerajaan yang tak ada bandingannya
Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku, sungguh, Engkau Maha Pemberi”. (QS Shad/38:35)
Allah swt memberi kekuasaan kepada Nabi Musa untuk menjalankan tugas sebagai utusan
Kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan kekuasaan yang nyata kepada Fir’aun, Haman dan Qarun; maka mereka berkata: “Ia ahli sihir pendusta”. (QS Ghafir/40:23-24)
Allah swt memerintahkan orang beriman menaati ulil amri, selama mereka mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, serta ulil amri di antara kamu… (QS An-Nisa`/4:59)
Tugas rakyat ialah mentaati pemimpin/penguasa. Jika mereka menyimpang, maka rakyat niscaya mengingatkannya. Rasulullah saw bersabda, “Perjuangan paling besar ialah menyampaikan kebenaran kepada penguasa yang lalim.”
Di antara raja-raja yang disebut dalam Al-Quran: Thalut, Jalut, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, dan Fir’aun
Nabi mereka mengatakan, “Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu”. Mereka menjawab, “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi mereka berkata: “Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas, dan tubuh yang perkasa”. Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: “Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Siapa di antara kamu yang meminum airnya, ia bukan pengikutku. Dan siapa yang tidak meminumnya, kecuali seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku”. Kemudian mereka meminumnya, kecuali beberapa orang di antara mereka. Tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersamanya telah menyeberangi sungai itu, mereka yang telah minum berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya”. Orang-orang yang yakin akan menemui Allah, berkata: “Betapa sering pasukan yang kecil dapat mengalahkan pasukan yang besar dengan izin Allah. Allah bersama orang yang tabah.” (QS Al-Baqarah/2:247-249)
Nabi Musa memasuki kota
Setelah Musa mencapai usia dewasa dan mantap, Kami beri ia hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat baik. Dan Musa pun masuk kota ketika penduduknya sedang lengah, maka dijumpainya dua orang laki-laki sedang berkelahi; yang seorang dari golongannya, dan seorang lagi dari musuhnya. Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya menghadapi musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan orang itu pun mati… (QS Al-Qashsash/28:14-15)
Nabi Musa ke Madyan
Setelah ia pergi ke arah Madyan ia berkata: “Semoga Tuhanku membimbing aku ke jalan yang lurus.” Bila sampai di sebuah mata air di Madyan ia menjumpai sekumpulan orang sedang mengambil air untuk ternak, dan di belakang mereka ada dua orang perempuan yang sedang memagari ternaknya. Musa berkata: “Ada apa dengan kamu berdua?” Mereka menjawab: “Kami tak dapat memberi minum ternak kami sebelum gembala-gembala itu selesai, sedang ayah kami sudah tua sekali.” Maka Musa memberi minum ternak mereka, kemudian kembali ke tempat semula berteduh, dan berkata: “Tuhanku, sungguh aku memerlukan anugerah yang dapat Engkau turunkan kepadaku”. Kemudian salah seorang dari kedua gadis itu datang kembali kepadanya tersipu-sipu, sambal berkata: “Ayahku mengundang kau untuk dapat membalas jasamu karena telah memberi minum ternak kami.” Maka setelah Musa berkunjung kepadanya dan menceritakan kisah pengalamannya, ia berkata: “Janganlah takut. Kamu telah lepas dari kaum yang zalim.” (QS Al-Qashsash/28:22-25)
Nabi Musa menghadap Fir’aun
Allah berfirman: “Kami akan memperkuat engkau dengan saudaramu, dan Kami beri kekuasaan kepadamu, sehingga mereka tidak akan mampu menyentuh kamu; kamu berdua dan mereka yang mengikutimu akan menang. Tatkala Musa datang kepada mereka dengan mukjizat Kami, mereka berkata: “Ini hanyalah perbuatan sihir yang dibuat-buat, kami tak pernah mendengar yang seperti ini sejak nenek moyang kami dahulu”. Musa menjawab: “Tuhanku lebih tahu siapa yang patut membawa petunjuk dari pihak-Nya dan siapa yang akan mendapat tempat terbaik di akhirat.
Fir’aun berkata: “Hai para pembesar, aku tidak pernah tahu ada tuhan kamu sekalian selain aku. Maka, hai Haman, bakarkanlah untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat menengok Tuhan Musa, dan kukira dia seorang pendusta”.
Dia dan pasukannya menyombongkan diri di muka bumi, dan mereka mengira tak akan kembali kepada Kami. Maka Kami tarik dia dan pasukannya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang yang zalim. (QS Al-Qashsash/28:35-40)
Nabi Musa dan Harun vs Fir’aun
Kami utus Musa dengan kekuasaan Kami dan mukjizat yang nyata, kepada Fir’aun dan pembesar-pembesarnya, tetapi mereka mengikut perintah Fir’aun, padahal perintah Fir’aun bukan petunjuk yang benar. (QS Hud/11:96-97)
Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda kebesaran Kami dan kekuasaan yang nyata, kepada Fir’aun dan pembesar-pembesarnya, tetapi mereka congkak dan sombong. (QS Al-Mu`minun/23:45-46)
Allah swt mengutus Nabi Musa untuk mencegah kelaliman Fir’aun
“Pergilah kepada Fir’aun, sebab dia telah berlaku sewenang-wenang.” Musa berkata: “Tuhan, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan hilangkanlah gangguan dalam bicaraku, biar dia mengerti apa yang kukatakan, dan berilah aku seorang pembantu dari keluargaku, Harun saudaraku, perkuat aku dengan dia, dan jadikankanlah dia sekutu dalam tugasku, supaya kami dapat bertasbih kepada Engkau sebanyak-banyaknya. Engkau selalu memperhatikan kami.” Allah berfirman: “Permintaanmu telah dikabulkan, hai Musa!” (QS Thaha/20:24-36)
Mereka berkata: “Hai Musa, engkaukah yang akan melempar, ataukah kami yang melempar lebih dahulu?” Musa berkata: “Ya, kalianlah yang melempar dulu.” Tiba-tiba tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan merayap karena sihir mereka. Musa merasa takut. Kami berfirman: “Jangan takut, engkaulah yang unggul. Lemparkan yang ada di tangan kananmu, ia menelan segala yang mereka buat. Apa yang mereka buat hanya tipu muslihat tukang sihir, dan tukang sihir tidak akan pernah berhasil dari mana pun ia datang.”
Maka tukang-tukang sihir bersujud dan berkata: “Kami beriman kepada Tuhannya Harun dan Musa.” Fir’aun berkata: “Kamu sudah beriman kepadanya sebelum aku memberi izin? Sungguh ia pemimpin yang mengajarkan sihir kepadamu. Pasti akan kupotong tangan dan kakimu, dan akan kusalib kamu di batang-batang kurma.” (QS Thaha/20:65-71)
Fir’aun mengejar Nabi Musa Bersama Bani Israil
Telah Kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu malam hari bersama hamba-hamba-Ku, dan tempuhlah jalan yang kering di laut, janganlah takut akan tersusul dan jangan khawatir.” Kemudian Fir’aun dan pasukannya menyusul mereka, lalu mereka tenggelam ke dalam laut yang menutupi mereka. (QS Thaha/20:77-79)
Qarun pengusaha super kaya
Qarun adalah salah seorang dari kaum Musa, tetapi bertindak sewenang-wenang terhadap mereka, dan Kami berikan kepadanya sebagian perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya akan membuat bungkuk orang yang kuat-kuat. Perhatikan ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kau berpongah-pongah, karena Allah tidak menyukai orang yang pongah.”
Carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kehidupan akhirat, dan janganlah lupa bagianmu di dunia ini, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu mencari kesempatan untuk berbuat kerusakan di muka bumi. Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. Qarun berkata: “Ini diberikan kepadaku karena kepandaian yang ada padaku.” Tidakkah ia tahu, bahwa Allah membinasakan beberapa generasi sebelum dia yang lebih hebat daripada dia kekuatannya, dan lebih besar jumlah kekayaan yang diperolehnya? Tetapi orang yang jahat tidak segera dimintai tanggung jawab atas segala dosanya.
Maka Qarun keluar ke tengah-tengah kaumnya dengan segala kemegahannya. Orang-orang yang senang dengan kehidupan duniawi berkata: “Wahai sekiranya kita yang mendapat apa yang diperoleh Qarun itu! Sungguh dia beruntung sekali!”
Mereka yang dikaruniai ilmu berkata: “Celakalah kamu! Balasan Allah di hari kemudian lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal saleh. Hanya orang yang tabah dan sabar yang mencapainya.”
Maka Kami benamkan dia Bersama rumahnya ke dalam tanah, maka tidak ada satu golongan pun yang akan menolongnya, selain Allah, juga dia tak dapat mempertahankan diri. (QS Al-Qashash/28:76-81)
Haman tangan kanan Fir’aun yang setia
Firaun berkata: “Hai para pembesar, aku tak pernah tahu ada tuhan untuk kamu selain aku. Maka hai Haman, bakarkanlah untukku untuk membuat batu bata dari tanah liat, dan buatkanlah untukku bangunan yang tinggi, supaya aku dapat menengok Tuhannya Musa, kukira dia seorang pendusta.” (QS Al-Qashash/28:38)
Juga Qarun, Fir’aun dan Haman. Musa telah datang kepada mereka dengan bukti-bukti yang nyata. Tetapi mereka berlaku sombong di bumi, dan mereka tidak luput dari Kami. (QS Al-‘Ankabnut/29:39)
Fir’aun berkata: “Hai Haman, dirikanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi, supaya aku mencapai segala sarana ke langit, sehingga aku dapat naik sampai ke Tuhannya Musa, tetapi keras sekali dugaanku dia adalah pendusta.” Demikianlah Fir’aun membayangkan indah perbuatannya yang buruk, maka dia tersekat dari jalan Allah; dan tipu muslihat Fir’aun hanya menuju pada kehancuran. (QS Ghafir/40:36-37)
Monumen Fir’aun
Hari ini Kami selamatkan kau dengan badanmu agar menjadi bukti bagi mereka sesudah engkau. Tetapi banyak orang yang melalaikan bukti-bukti Kami. (QS Yunus/10:92).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia



789BETJanuary 6, 2025 at 1:41 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/trio-firaun-qorun-haman-dalam-al-quran/ […]