Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
Dengan adanya shahifah tersebut kaum Qurays melakukan pemutusan hubungan kekeluargaan dan perekonomian dengan bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib kecuali pada orang yang mendukung shahifah. Mereka bermaksud mengucilkan kaum muslim dari bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib sebagai sumber kekuatan kaum muslim. Memutuskan hubungan kabilah, tidak melindungi kabilah bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib. Tanpa adanya perlidungan kabilah tersebut, maka kabilah lain diperbolehkan menyerang kabilah dari bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib, dan diperbolehkan merampok barang dagangannya. Bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib di boikot oleh kaum Qurays. Genderang permusuhan dilakukan secara terang-terangan oleh para tokoh Qurays Mekkah.
kompas.com Ilustrasi lukisan tentang pertemuan besar bani dan kabilah Qurays di lembah Kinanah ketika menetapkan Shahifah untuk memboikot bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib.
16. Kegagalan Shahifah.
Dengan adanya shahifah tersebut kemudian bani Hasyim dan bani abdul Muthalib menggabungkan kabilahnya dan menyatukannya dengan kabilah Abu Thalib bin Abdul Muthalib. Bahkan untuk menjaga keamanan anggotanya mereka membangun perkemahan untuk menjadi pemukiman sementara disekitar rumah Abu Thalib. Yang tidak bergabung adalah kabilah Abu Lahab dan Abdul Uzza bin Abdul Muthalib yang kabilah mereka dilindungi oleh kaum Qurays Mekkah.
Akibat perbuatan Abu Lahab tersebut, kemudian turun wahyu yang mengkisahkan tentang Abu Lahab yaitu pada Qs al – Lahab 1 -5 yang ayat ini disebut juga Surah Al – Massad. Ayat tersebut mengkisahkan tentang ketidak bergunaan harta dan usaha Abu Lahab yang selalu mencela dan memusuhi nabi Muhammad sehingga kelak akan masuk dalam api yang bergejolak (neraka). Ayat tersebut bukan hanya tentang taqdir Abu Lahab tetapi juga termasuk istrinya yang sangat membenci dan selalu menebar fitnah terhadap nabi Muhammad. Di neraka leher istri Abu Lahab akan dicekik oleh tali sabut yang dipintal yang selalu menusuk-nusuk lehernya yang menimbulkan rasa sakit yang tidak ada henti hentinya.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-194)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Ser-195)
Setelah ayat tersebut turun, akhirnya istri Abu Lahab yaitu Ummu Jamil juga mendengarnya. Kemudian dia pergi hendak menemui nabi Muhammad di Ka’bah. Saat itu, nabi Muhammad bersama Abu Bakar di Ka’bah. Ummu Jamil, ketika sampai di Ka’bah tidak dapat melihat kehadiran nabi Muhammad ditempat tersebut, namun dilihatnya terdapat Abu Bakar. Ummu Jamil bertanya kepada Abu Bakar, dimana sahabatnya tersebut. Dia bertanya karena menganggap wahyu tersebut sebagai cibiran nabi Muhammad terhadap dirinya dan suaminya. Kemudian Ummu jamil berkata : Mudzammam (lawan dari Muhammad) kami tantang dirinya Kami bangkang semua perintahnya dan agamanya membuat kami marah. Setelah berkata seperti itu kemudian Ummu Jamil pergi. Abu Bakar tidak menanggapinya, namun kemudian bertanya kepada nabi Muhammad : ” Wahai Rasulullah, apakah ummu Jamil tidak melihatmu ? “. Nabi Muhammad kemudian menjawab : “Ia tidak mampu melihatku, karena Allah cabut penglihatannya dariku “.
Bukan hanya Abu Jahl dan istrinya yang mengungkapkan kebencian yang luar biasa kepada nabi Muhammad sehingga membuat panggilan Mudzamman bagi nabi Muhammad. Namun ada yang lain yaitu Umayyah bin Khalaf bin Wahb bin Hudzafah bin Jumah yang jika melihat nabi Muhammad di depan umum langsung melaknat dan mengeluarkan kata-kata kotor. Akibat perbuatan orang ini kemudian turun wahyu yang tertuang dalam Qs al – Humazah 1 – 9, yang mengkisahkan tentang kengerian neraka Huthamah yang didalamnya Umayyah bin Khalaf akan dimasukkan. Al – Humazah adalah julukan bagi orang yang suka melaknat orang lain di depan umum dengan memandang orang yang dilaknat dengan pandangan mata penuh kebencian. Demikianlah, Allah mengganjar perbuatan orang orang kafir yang melaknat nabi Muhammad dan kaum muslim dengan memasukkannya ke neraka yang penuh kengerian. Turunnya ayat tersebut membuat semakin kuat keimanan kaum muslim yang sedang mengalami pemboikotan kaum Qurays yang membuat kesulitan dalam hidupnya.
Kebencian terhadap nabi Muhammad juga di tujukan pada sahabat nabi Muhammad. Ibnu Ishaq berkisah, suatu ketika seorang sahabat nabi yaitu Khabbab bin Al – Arat, yang pekerjaan adalah pandai besi membuat pedang dan lainnya, menjual banyak pedang kepada Al – Ash bin Wail yang kafir. Ketika dia menagih pembayaran, justru mendapat ejekan dari pembelinya tersebut dengan mengatakan bahwa dia akan membayarnya nanti setelah kiamat karena menurut agama Muhammad di surga penghuninya akan mengenakan banyak perhiasan dari emas dan perak. Dia mengatakan bahwa nasib Khabbab di surga tidak lebih baik dari dirinya. Akibat ucapan itu, kemudian turun ayat sebagaimana Qs Maryam 77 – 80.
santrionline.net ilustrasi lukisan, kondisi perkemahan bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib di sekitar rumah Abu Thalib bin Abdul Muthalib.
Pemboikotan akhirnya berdampak pada keterbatasan logistik pada bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib. Meskipun mengalami pemboikotan, namun nabi Muhammad dan para sahabat tidak berhenti berdakwah. Dengan adanya pemboikotan itu bani Hasyim dan bani Abdul Muthalib mengandalkan pada kaum muslim yang tidak terkena pemboikotan. Bantuan sering harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi, karena jika diketahui dapat dirampas oleh kaum Qurays. Pada suatu ketika, sahabat nabi yaitu Hakim bin Hizam bin Khuwailid bin Asad secara sembunyi-sembunyi membawa bahan makanan untuk bibinya yaitu Khadijah, istri rasul yang berada di perkemahan kaum muslim. Namun perbuatannya ketahuan oleh Abu Jahal dan akan dipaksanya menuju Ka’bah untuk di umumkan kepada kaum Qurays. Namun kemudian datang Abu Al – Bakhtari bin Hisyam bin Al Harits bin Asad mencegah perbuatan Abu Jahl dengan mengatakan : “Apa masalahmu dengannya? “. Abu Jahl menjawab: “Dia mau mengantarkan makanan kepada bani Hasyim “. Abu Al – Baktari menjawab kembali : “Makanan itu milik bibinya (Khadijah). Bibinya mengirimkan padanya. Lalu mengapa engkau melarangnya membawa kembali makanan itu kepada bibinya ?. Biarkanlah dia pergi “.
(bersambung ………………….)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)



เว็บรวมเกมสล็อตNovember 16, 2024 at 12:15 pm
… [Trackback]
[…] There you will find 82638 more Information to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-196/ […]
live camsNovember 21, 2024 at 12:51 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-196/ […]