Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-242)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-242)
Penulis, Agus Mualif Rohadi berfoto ditengah-tengah Masjid Kubah Batu dan Masjid Qibli, Yerusalem

Oleh : Agus Mualif Rohadi

IX. Nabi Muhammad

Dalam pembagian wanita bani Musthaliq, putri kepala suku bani Musthaliq, yaitu Juwairiyyah binti al-Harits menjadi milik Tsabit bin Qais bin Asy-Syamas. Juwairiyyah berjanji menebus dirinya dengan cara mencicil. Pada suatu ketika, ia menemui kesulitan untuk membayar cicilan yang ia janjikan. Kemudian ia pergi kepada Rasulullah untuk minta bantuan. Ia berdiri di depan pintu Aisyah yang melihatnya dengan rasa cemburu. Juwairiyyah kemudian masuk dan mengeluh kepada Rasulullah. Ia berbicara bahwa dirinya adalah putri kepala suku bani Musthaliq meminta bantuan Rasulullah untuk membayar cicilannya. Rasulullah kemudian menawarinya apakah mau bantuan yang lebih dari yang dimintanya. Juwairiyah kemudian bertanya apa maksud Rasulullah yang dijawab bahwa akan membantu melunasi cicilan sekaligus menikahinya. Juwairiyah mengiyakan dan kemudian menikah dengan Rasulullah.

Dengan pernikahan itu, seratus keluarga dari bani Musthaliq dibebaskan. Aisyah berkata atas pernikahan tersebut: “Aku tidak tahu ada wanita yang lebih berkah diantara kaumnya dari pada Juwairiyyah binti al-Harits. Beberapa waktu kemudian datang Al-Harits bin Abu Dhirar dengan membawa unta dan harta untuk membebaskan putrinya. Sebelum pergi ke Madinah, al-Harits terlebih dahulu menyembunyikan dua ekor unta terbaiknya di suatu lembah al-aqiq. Tidak ada yang tahu atas hal itu karena dia sendirian yang menyembunyikan dua unta tersebut. Ketika bertemu Rasulullah kemudian menyampaikan maksudnya untuk menebus kebebasan putrinya. Namun tidak di duganya, ternyata Rasulullah menanyakan dua unta yang disembunyikan di lembah al-aqiq. Al-Harits tentu sangat kaget dengan pertanyaan tersebut karena tidak ada yang tahu bahwa dia menyembunyikan dua untanya tersebut. Atas pertanyaan itu kemudian Al-Harits bin Abu Dhirar kemudian berbaiat kepada Rasulullah SAW untuk masuk Islam.

Dengan al-Harits masuk Islam dan diperistrinya Juwairiyah oleh nabi Muhammad, maka telah terjadi persekutuan yang erat antara kota Madinah dengan bani Musthaliq, yang hal itu semakin mempersempit gerak kaum Qurays Makkah.

Peristiwa sebelumnya, masih terkait dengan kepulangan dari wilayah bani Musthaliq. Suatu malam, Aisyah keluar dari kemahnya untuk membuang hajat dengan tetap mengenakan kalungnya yang terdapat batu akik dari kota Zhifar. Setelah selesai kemudian kembali ke kemahnya. Di kemahnya baru disadarinya kalau kalungnya hilang. Kemudian Aisyah balik ke tempat dia membuang hajat. Karena malam hari, maka dia tidak segera menemukan kalungnya. Pada saat yang sama, rombongan nabi Muhammad siap berangkat kembali. Kaum muslim mengira Aisyah sudah berada di dalam hawdahnya. Hawdah tersebut langsung diangkat dan diikat diatas unta setelah itu unta di tuntun berangkat dari tempat tersebut. Tidak lama kemudian Aisyah menemukan kembali kalungnya namun ketika kembali ke tempatnya dia sudah tertinggal dan tinggal sendirian.

Pada saat Aisyah kebingungan ternyata di belakangnya masih ada Shafwan bin Al-Muaththai as-Sulami yang mengenali wajahnya yang saat itu terbuka hijabnya. Aisyah segera menutup wajahnya dengan hijabnya. Shafwan bertanya kenapa dirinya tertinggal namun Aisyah tidak menjawabnya, kemudian Aisyah dimintanya naik ke punggung untanya. Shafwan berjalan cepat untuk mengejar rombongan tapi tidak dapat terkejar hingga sampai di kota Madinah. Kaum muslim yang membawa Hawdah Aisyah tidak menyadari jika Hawdah itu kosong. Ketika Shafwan datang menuntun unta yang diatasnya ada Aisyah, baru kemudian kaum muslim sadar jika Aisyah tertinggal oleh rombongan.

santossalam.blogspot.com ilustrasi Shafwan bin Al-Muaththai as-Sulami menuntun unta yang membawa Aisyah.

Awalnya hal itu tidak menjadi berita. Namun lama-lama muncul fitnah atas kejadian tersebut yang segera meluas di kota Madinah sehingga di dengar oleh nabi Muhammad dan Abu Bakar. Aisyah tidak menyadari bahwa telah berkembang fitnah atasnya. Aisyah baru menyadari adanya kejanggalan ketika nabi Muhammad selalu bersikap dingin kepadanya padahal dirinya saat itu sedang sakit. Aisyah belum menyadari tentang berita tersebut namun merasakan ketidak wajaran sikap nabi Muhammad yang menyakitkannya dan membuatnya sangat sedih. Kemudian dia minta ijin pada Rasulullah untuk pulang ke rumahnya agar dirawat ibunya, dan nabi Muhammad mengijinkannya.

Dirumah orang tuanya, tidak ada yang memberi tahunya. Hingga sekitar dua puluh hari kemudian, Aisyah sembuh dari sakitnya. Ketika itu, pada malam hari Aisyah akan membuang hajat sehingga keluar rumah ke padang pasir ditemanani oleh bibinya yaitu Ummu Misthah binti Abu Ruhm bin Al-Muthalib bin Abdu Manaf. Kebiasaan orang arab saat itu, jika membuang hajat adalah pergi ke padang pasir. Di tengah jalan Ummu memberi tahu Aisyah tentang kabar tentang dirinya yang telah meluas di kota. Aisyah menjadi kaget dan baru menyadari mengapa suaminya bersikap dingin kepadanya. Keinginan membuang hajat seketika hilang dan Aisyah langsung mengajak bibinya pulang. Di rumah dia menangis tanpa henti atas berita tersebut.

Baca Juga:

Yang gencar membicarakan kepada banyak orang tentang fitnah tersebut adalah Ubay bin Salul. Atas gencarnya fitnah tersebut sehingga dalam suatu khutbahnya, nabi menyatakan mengapa orang-orang menyakitinya dan menyakiti keluarganya yang diyakininya bahwa keluarganya adalah orang baik dan orang benar. Khutbah nabi Muhammad bukannya menjadi mendinginkan suasana namun justru membuat geger karena ada yang menyatakan bersedia memenggal leher bagi yang menyebar luaskan fitnah tersebut. Bahkan hampir terjadi perang antara bani Aws dan bani Khazraj atas kejadian tersebut.

Akhirnya Rasulullah pergi ke rumah Abu Bakar, di dapatinya Aisyah sedang menangis yang ditemani wanita anshar yang ikut menangis pula. Nabi Muhammad berkata kepada Aisyah agar bertaubat atas kesalahannya karena Allah Maha menerima taubat. Namun Aisyah membatahnya dan tidak bersedia bertaubat karena dirinya tidak melakukan kesalahan apapun. Aisyah memandang kedua orang tuanya, namun keduanya hanya diam membisu. Ketika Aisyah mendesak agar memberikan jawaban kepada Rasulullah, keduanya hanya mengatakan tidak tahu harus berkata apa.

Aisyah sambil menangis kemudian berkata: “Demi Allah, aku tidak akan bertaubat kepada Allah selama lamanya dari apa yang engkau katakan itu. Demi Allah, bila aku mengakui apa yang diomongkan oleh orang orang, sementara Allah Maha mengetahui akan diriku jauh dari kebenaran omongan itu, maka itu berarti bahwa aku mengatakan sesuatu yang tidak terjadi. Dan bila aku mengingkari apa yang mereka katakan, pasti kalian tidak akan mempercayaiku. Tapi aku akan mengatakan sebagaimana yang pernah dikatakan ayah nabi Yusuf (Qs Yusuf 18, saat itu Aisyah lupa nama nabi Ya’cub): “Maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan “.

Setelah mendengarkan perkataan Aisyah, tiba-tiba Rasulullah tidak sadarkan diri dan kemudian diselimuti. Aisyah tidak gentar melihat peristiwa tersebut karena dirinya merasa suci bersih dan bebas dari tuduhan tersebut. Abu Bakar dan istrinya menjadi sedih melihat peristiwa tersebut. Namun tidak lama kemudian Rasulullah sadar kembali sehingga membuat Abu Bakar gembira. Keringat mengucur dari tubuhnya seperti biji intan di musim hujan. Nabi Muhammad kemudian mengusap keringatnya, kemudian bersabda: “ Wahai Aisyah, bergembiralah engkau, sebab Allah menurunkan wahyunya tentang kesucian dirimu “. Wahyu tersebut sebagaiman pada Qs an-Nur 11 – 22.

40. Perjanjian Hudaibiyah

Setelah persekutuan antara Madinah dengan bani Musthaliq, Rasulullah mungkin sudah melihat bahwa kaum muslim telah mempunyai kekuatan mencukupi untuk datang ke Makkah dengan tanpa gangguan, sedang kaum Qurays Makkah semakin banyak kehilangan tokoh-tokoh yang diandalkan dalam peperangan dan kehilangan banyak sekutu sehingga tidak lagi terdengar ada rencana kaum Qurays Makkah merencanakan menyerang Madinah.

(bersambung ………)

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

5 Responses

  1. nude womenNovember 20, 2024 at 10:36 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 69728 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-242/ […]

  2. MLM businessDecember 27, 2024 at 4:32 pm

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-242/ […]

  3. ฟิลเลอร์December 29, 2024 at 11:17 am

    … [Trackback]

    […] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-242/ […]

  4. live camsJanuary 5, 2025 at 10:15 am

    … [Trackback]

    […] Here you can find 81415 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-242/ […]

  5. altogelJanuary 20, 2025 at 4:07 am

    … [Trackback]

    […] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-242/ […]

Leave a Reply