Oleh: Yudi Imansah
Wahyu Memanggil Fitrah, Fitrah Menghajatkan Wahyu
Buku Fiqhud Da’wah adalah kumpulan tulisan Muhammad Natsir (Mantan Perdana Menteri Indonesia, Pendiri DDII, red) yang awalnya berupa diktat-diktat yang dibagikan kepada para peserta kursus kader da’wah.
Salah satu di antara kader, yakni Saleh Umar Bajasut berinisiatif untuk menggali catatan-catatan diktat lalu ditelaah dan disusun kemudian dimintakan pempurnaan kepada Bapak M. Natsir, sehingga tersusunlah menjadi sebuah buku.
Alhamdulillah saya telah membacanya. Di saat membaca saya merasakan betul bagaimana penuturan yang disajikan oleh Bapak M. Natsir mencerminkan penuturan dari seseorang yang tidak hanya berpengalaman dalam aktivitas da’wah, namun melampauinya, yakni sebuah penuturan dari jiwa, ruh kesadaran terdalam.
Sangat pantas melalui kursus kursus kader da’wah lahir para mubaligh bertalenta, dan mubaligh yang mampu mencurahkan segala potensinya lahir dan batin, jiwa dan raga, waktu dan tenaga , pikiran dan perasaan .
Para mubaligh yang mendedikasikan dirinya secara total, satu di antaranya adalah M. Imaduddin Abdurrahim. Beliaulah yang menghidupkan semangat da’wah kampus, di ITB, UNPAD, beberapa perguruan tinggi di Bandung. Ribuan kader HMI telah ia latih, para juru da’wah, baik di Indonesia, Malaysia, dan mancanegara lainnya. Menurut M. Imaduddin, beliau menggunakan buku ini.
Buku ini diawali dengan pembahasan tentang Fitrah, wahyu Ilahy, dan posisi akal . Al-Qur’an adalah himpunan dari Wahyu yang merupakan tuntunan yang dihajatkan oleh fitrah manusia.
Mempertemukan fitrah manusia dengan Wahyu Ilahy itulah tugas risalah para Rasul atau saat ini berarti tugas para mubaligh.
Baca Juga:
- Kisah Dahsyat Dibalik Ucapan Duka Mantan PM Jepang Takeo Fukuda: Mendengar Mohammad Natsir Meninggal Rasanya Lebih Dahsyat Dari Jatuhnya Bom Atom di Hiroshima
- Mohammad Natsir Pemimpin Nasionalis-Religius
- Pesan Pak Natsir Kepada Umat Islam Indonesia
- Ridwan Saidi, Sosiologi HMI (9-Habis): Natsir Sumbang Mesin Stensil Gestetner, Lalu Carikan Kantor di Jl Diponegoro 16
Yang menjadi objek sasaran wahyu adalah qalbu yang memiliki instrumen sam’un, basharun. Kedua instrumen ini selanjutnya memgirimkan analisa kepada fu’ad atau akal untuk memahami suatu perkara, baik tentang kepastian, keteraturan, maupun nilai kebenaran.
Akal diawali dengan cara kerja sam’un, basharun, berikutnya ia akan memperhatikan alam sekitarnya, diri manusia sendiri ( jasmani – ruhani ) di mana ditemukan peraturan-peraturan ” ayatullah “, sebagai tanda-tanda dan bukti yang menunjukkan adanya Sang Khaliq.
Tidak hanya itu, akal pun menemukan adanya Rabb yang memelihara semua ciptaan Allah, lengkap dengan undang-undang-Nya yang disebut dengan ” Sunatullah “. Kita perhatikan Qs Fusshilat 53,
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran Kami di segenap penjuru, dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tidak cukupkah bagi kamu bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?.”
Lebih lanjut, proses kerja akal yang berirama menggetarkan jiwa menjadi sumber pertunjukan bagi panca indera dan pikiran yang dengan itu terlihatlah apa yang tampak sehari-hari menjadi sebuah hujjah yang melahirkan makna. Kita perhatikan Qs Al Ghasyiah 17-22.
“Maka tidakkah mereka memperhatikan unta bagaimana diciptakan? Dan langit bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan. Engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka”.
Berikutnya, akal dan qalbu mengajak panca indera untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah dengan memperhatikan apa yang sering mereka lakukan, yakni ” bibit yang ditebarkan “. Kita perhatikan Qs Al Waqiah 63-65,
“Pernahkan kamu perhatikan benih yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya? Sekiranya Kami kehendaki niscaya Kami hancurkan sampai lumat, maka kamu akan heran tercengang.”
Selepas itu diajaknya akal manusia melihat kehadiran setiap elemen yang menjadi kesatuan ekosistem kerja atas proses tumbuhnya suatu tanaman, dengan memperhatikan hujan, kayu bakar. Kita perhatikan Qs Al Waqiah 68-72.
“Pernahkan kamu perhatikan air yang kamu minum? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Maka, pernahkah kamu memperhatikan api yang kamu nyalakan (dengan kayu)? Kamukah yang menumbuhkan kayu itu ataukah Kami yang menumbuhkan?”.
Allah melalui ayat-ayat-Nya hendak memanjakan akal melalui teatrikal atau tontonan yang menyuguhkan kisah yang ada pada dirinya, peristiwa yang sudah menjadi kesehariannya (menyemai benih, air hujan, kayu bakar).
Tidak berhenti di sini, berikutnya Allah terus memanjakan akal dengan suguhan tentang awal penciptaan, di mana ini adalah kisah masa lalu, kisah sebelum diciptakannya manusia. Silahkan buka Qs Al Anbiya 30-33.
Dengan empat ayat ini, Allah membukakan tabir di balik penciptaan yang kini ada; perjalanan waktu ke belakang beribu-ribu abad.
Rentang waktu yang cukup panjang itu menjadi terasa dekat atas penjelasan wahyu, terlebih lagi wahyu Allah tentang alam ini mampu menyodorkan kepenasaranan untuk mengungkap alam semesta yang dengan ini akan lahirlah beragam pengetahuan sebagai kreasi manusia dalam merespon berita yang ada di Wahyu Ilahy.
Dari pengetahuan yang diusahakan oleh manusia sebagai pengungkapan rasa ingin tahu manusia atas alam, yang diinisiasi oleh wahyu.
Maka, kini kita menjadi tahu tentang bintang-bintang, matahari, bulan, dan ciptaan lainnya terus beredar dalam satu sistem yang penuh harmoni, tidak ada yang menyimpang dari garis edar masing-masing, semua berada dalam tatanan Kesetimbangan .
Tidak hanya alam yang mampu mengaktifkan kerja akal, Allah pada ayat lainnya menyodorkan kisah perjalanan manusia (sejarah atau qasas ). Allah di Qs Al Qalam ayat kesatu secara jelas menyuruh kepada kita untuk memperhatikan apa yang mereka tuliskan.
Pesan dari seluruhnya mengenai bahasan wahyu, fitrah, dan akal adalah kehadiran Al-Qur’an sebagai kitab kumpulan wahyu tidak memusuhi panca indera dan akal. Panca indera, akal, dan wahyu berasal dari Khaliq yang satu dan ketiganya tidak ada pertentangan.
Mana yang tidak tercapai oleh panca indera dijemput oleh akal, mana yang tidak atau belum tercapai oleh akal dijangkaukan oleh wahyu. Dan wahyu dari ‘Alimil Ghaibi Wasy-Syahadah, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang nyata ataupun yang tidak.
Saat saya membaca, yang terlintas dalam pikiran adalah bagaimana Bapak Muhammad Natsir menjelaskan apa yang ada dalam diktatnya, karena seperti lazimnya sebuah diktat atau makalah biasanya akan dibedah atau diulas secara lengkap melalui sebuah metode penjelasan.(YI)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri



fuck boy 2024October 15, 2024 at 11:50 am
… [Trackback]
[…] There you will find 20557 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
linksDecember 20, 2024 at 9:12 pm
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
ซื้อลอตเตอรี่ออนไลน์February 13, 2025 at 6:19 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
Read moreFebruary 19, 2025 at 5:51 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
oorbellen AfrikaFebruary 22, 2025 at 12:02 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
ปริ้นแผ่นพับMarch 21, 2025 at 3:31 pm
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
Lsm99live เว็บ บอลออนไลน์ แทงง่าย จ่ายไม่อั้นApril 14, 2025 at 7:34 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
ทดลองเล่นสล็อต PG SLOTMay 21, 2025 at 9:53 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
pincoMay 26, 2025 at 12:42 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
clothing manufacturerJune 15, 2025 at 3:54 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
ติดต่อโรงงานจีนJune 16, 2025 at 1:18 pm
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
situs totoJuly 3, 2025 at 10:39 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
Angthong National Marine ParkJuly 17, 2025 at 6:18 am
… [Trackback]
[…] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
can you get cheap urispas pillsJuly 27, 2025 at 3:14 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 48630 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
แว่นกันแดดJuly 31, 2025 at 10:17 am
… [Trackback]
[…] There you can find 87347 more Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]
my websiteSeptember 2, 2025 at 6:53 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/fiqhud-dakwah-muhammad-natsir/ […]