Oleh: Moh. Naufal Dunggio
(Aktivis dan Ustadz Kampung)
Ini tes gelombang bisa di kendalikan dan berhasil atau tidak, karena berkejar dengan deadline dari CINA sampai tanggal 28 September 2023. Pulau Rempang harus kosong dari pribumi terutama suku Melayu. Coba kalau yang didiami itu suku BATAK gak mungkin akan diusir oleh perintah OPUNG LBP. Walaupun itu berskala investasi negara. Gak mungkin dia mau BULDOZER sukunya sendiri. Bisa di telan bulat-bulat Opung LBP oleh Opung-Opung lain dan para Inang pemberani yang tak takut mati.
Kenapa ambil tanggal 28 karena itu berdekatan dengan tanggal 30 September. Dalam FENG SUI Cina jika lewat dari tanggal itu bakal mengalami kesialan dan kegagalan. Karena bagi orang Cina PKI tanggal 30 September itu tanggal sial bagi PKI yang sampai tertangkap dan terbunuh. Bagi Cina tanggal kesialan ini sangat di percaya dan di yakini. Maka dari itu dia pilih sebelum tanggal 30 bukan setelahnya.
Oleh karena itu rakyat Indonesia harus bahu membahu termasuk tentaranya yang masih berdarah merah putih untuk sama-sama mempertahankan kedaulatan NKRI. Jangan sampai sejengkalpun jatuh ketangan ASING ASENG.
Mereka para Cina PKI tahu rakyat Indonesia makin miskin dan pejabatnya rakus penghianat maka dia curah dan siram dengan cuannya agar para pejabat dan aparat klepek-klepek jadi ijo matanya liat cuan yang banyak. Apalagi diumpan pake CUNGKO maka matilah para pejabat dan aparat rakus penghianat itu. Kemudian tanah dirampas.
Gak mungkin akan di bangun pabrik kaca. Wong perusahan kacanya tidak terdaftar sebagai perusahan besar untuk produksi kaca di dunia. Itukan butuh modal besar. Sedangkan perusahan tersebut perusahan abal-abal. Dan tanah mau di caplok itu satu pulau yang besar. Itu pasti mau diambil untuk pangkalan militer Cina agar bisa menguasai MALAKA. Siapa yang menguasai jalur ini maka dia akan kuasai jalur perdagangan di Asia.
Semua sudah direncanakan sejak zaman VOC. Cuma pejabat kita udah jadi beku otaknya karena CUAN dan presiden kita otaknya kosong sehingga dia jadi bajingan tolol maka mereka gak tahu itu. Yang mereka tahu gue dapat cuan yang banyak diakhir masa jabatannya. Dan dia pikir dia bakal hidup panjang kalau minta suaka ke Cina dan ke KORUT yang sama-sama komunis.
Gak bakalan panjang hidup kalian GETSUVO. Sedikit lagi kalian dan keluarga game over dengan terhina yang perih dan pedih. InsyaAllah kalau Allah kehendaki dari kasus Rempang ini kalian akan tamat sambil berucap SHADAQALLAH AL’ADZIIM di tahun ini. Bahkan hidup kalian tidak ada yang melindungi walau Cina dan Korut sekalipun. Maka selamat berkost ria di pulau NUSA KAMBANGAN. Kita rakyat hanya mau patungan mencari bibit ikan hiu yang besar atau mencari bibit ikan PAUS PEMBUNUH mau lepas di sekitar pulau Nusa kembangan. Sehingga kalian puas menonton untuk jadi hiburan setiap hari ada mantan menterinya dibuang jadi santapan ikan hiu atau paus pembunuh.
Hal-hal semacam ini tidak mustahil tidak terjadi bahkan lebih sadis dan mengerikan dari itu bisa aja terjadi.
Kalau Allah mau siapa bisa halangi.
Ditulis setelah shalat duha untuk saudara-saudaraku di rempang. Agar tetap semangat dan sabar melawan kedzaliman. Isykariman au Mut Syahidan.
Wallahu A’lam …
EDITOR: REYNA
Related Posts

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia



No Responses