Elon Musk mengunjungi Auschwitz menyusul tuduhan antisemitisme terhadap X

Elon Musk mengunjungi Auschwitz menyusul tuduhan antisemitisme terhadap X
Elon Musk (kedua dari kanan), CEO X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) menghadiri simposium anti-Semitisme di Krakow, Polandia pada 22 Januari 2024. Ben Shapiro (kiri), pemimpin redaksi The Daily Wire juga menghadiri simposium tersebut.

Musk mengunjungi kamp konsentrasi Nazi pada Perang Dunia II, menghadiri konferensi antisemitisme di dekat Krakow

JENEWAMiliarder teknologi AS Elon Musk, pemilik X, mengunjungi lokasi bekas kamp konsentrasi Nazi Auschwitz-Birkenau di Polandia pada hari Senin (22/1) setelah dituduh mengizinkan pesan antisemit di platform media sosial.

Musk mengunjungi lokasi tersebut sebelum menghadiri konferensi anti-Semitisme di kota terdekat, Krakow, Polandia, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Yahudi Eropa menjelang Hari Peringatan Holocaust Internasional pada 27 Januari, menurut laporan Kantor Pers Polandia

Dia mengunjungi kamp pemusnahan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.

Pada pertengahan November, Musk memposting bahwa dia mendukung prinsip inti teori konspirasi antisemit yang telah memotivasi kejahatan kebencian di masa lalu terhadap orang-orang Yahudi, termasuk serangan tahun 2018 di sinagoga di Pittsburgh, Pennsylvania yang menewaskan 11 jamaah.

Postingan X yang ditanggapi Musk mengklaim bahwa komunitas Yahudi “telah mendorong kebencian dialektis terhadap orang kulit putih yang mereka klaim ingin orang-orang berhenti gunakan untuk melawan mereka.” Lebih lanjut mereka menuduh orang-orang Yahudi mendukung “gerombolan minoritas” yang direlokasi ke masyarakat Barat.

Pengguna X menuduh bahwa “populasi Yahudi Barat” “menyadari bahwa kelompok minoritas yang mendukung banjir di negara mereka tidak terlalu menyukai mereka.”

“Anda telah mengatakan kebenaran sebenarnya,” jawab Musk, dikutip Anadolu Agency..

Pernyataannya juga dikecam oleh Gedung Putih, yang kemudian disebut “tidak dapat diterima”.

“Kami mengutuk keras promosi kebencian antisemit dan rasis yang sangat menjijikkan ini, yang bertentangan dengan nilai-nilai inti kami sebagai orang Amerika,” kata juru bicara Andrew Bates dalam sebuah pernyataan.

Menghadapi reaksi publik dan eksodus pengiklan besar, Musk kemudian mencoba menarik kembali tanggapannya, mengungkapkan penyesalan atas apa yang disebutnya sebagai postingan media sosial “terbodoh” yang pernah ada.

“Pada dasarnya, saya menyerahkan senjata kepada mereka yang membenci saya, dan bisa dibilang kepada mereka yang anti-Semit, dan untuk itu saya sangat menyesal,” katanya dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, seraya menambahkan “itu bukan tindakan saya. maksud.”

Sumber: Anadolu Agency

Editor: Reyna

Last Day Views: 26,55 K