Oleh: Daniel M Rasyid
Petisi Kampus Menjelang Pilpres yang belakangan muncul mengkritik keras praktek demokrasi di era Jokowi menunjukkan bahwa kampus mulai siuman dari tidur panjangnya sejak UUD45 digusur UUD2002.
Jokowisme adalah anak kandung UUD2002 yang kini dewasa, tapi mengejutkan banyak profesor, terlambat dibanding GM, Butet, Ikrar, dan Islah.
Kampus sudah siuman tapi masih belum belajar bahwa UUD45 masih terkubur di bawah kaki mereka sendiri bernisan Wanipiro.
Saat Jokowi melesat dari walikota, gubernur, lalu Presiden, memaksakan Omnibus Law Ciptaker, kampus diam, gagal menjadi simpul peringatan dini bencana politik dan etik.
Maladministrasi publik itu belum juga menyadarkan kampus dari mabok demokrasi ala UUD2002 ini.
Liberalisasi pendidikan merampas otoritas akal dan moral kampus, sekedar penghasil buruh.
Anies dan Ganjar yang pernah mendukung Jokowi kalah cerdik memanfaatkannya, apalagi Prabowo: Dia sembodho membiayai Gerindra, sedang Anies dan Ganjar hanya free riders of democrazy. @KembaliKeUUD45
EDITOR: REYNA
Related Posts

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia



No Responses