GAZA – Warga Palestina berduka setelah mengidentifikasi mayat kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel semalam di Jalur Gaza selatan
AS mengatakan pihaknya tidak akan mendukung serangan Israel di Rafah tanpa rencana perlindungan sipil sementara setidaknya 14 orang tewas di sana hari ini dalam serangan udara.
Ketua UNRWA mengatakan 300.000 orang berisiko kelaparan di Gaza utara karena Israel telah memblokir “setengah” misi bantuan di sana sejak awal tahun.
Dalam 24 jam terakhir, pasukan Israel telah membunuh 130 orang dan melukai 170 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Pemimpin Israel Netanyahu memerintahkan serangan terhadap Rafah – sebuah kota yang menampung lebih dari 1,2 juta orang – setelah mengabaikan persyaratan Hamas untuk perjanjian gencatan senjata.
Setidaknya 27.840 orang tewas dan 67.317 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
Sumber: Al Jazeera
Editor: Reyna
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa



No Responses