Media Mesir: Pertemuan empat arah di Kairo mengenai gencatan senjata Gaza ‘positif’

Media Mesir: Pertemuan empat arah di Kairo mengenai gencatan senjata Gaza ‘positif’
Pengungsi Palestina, termasuk anak-anak, berusaha bertahan hidup dalam kondisi sulit di tenda darurat yang mereka dirikan di area kosong dekat perbatasan Mesir di Rafah, Gaza pada 22 Januari 2024.

‘Konsultasi akan dilanjutkan selama 3 hari ke depan,’ kata saluran Al Qahera News, mengutip sumber terpercaya

KAIRO – Hari pertama pertemuan empat pihak di Kairo yang dihadiri oleh para pejabat dari Qatar, Mesir, Israel, dan Amerika Serikat untuk membahas gencatan senjata di Jalur Gaza berakhir dengan catatan “positif”, dimana para pihak sepakat untuk melanjutkan konsultasi untuk mencapai tujuan, menemukan solusi terhadap krisis kemanusiaan, lapor media Mesir yang dekat dengan pemerintah.

”Konsultasi akan berlanjut selama tiga hari ke depan,” kata saluran Al Qahera News, mengutip sumber terpercaya.

Namun, hingga saat ini belum ada pejabat yang hadir dalam pertemuan tersebut yang memberikan komentar.

Sebelumnya pada pagi hari, delegasi keamanan Israel tiba di Kairo untuk menghadiri pertemuan dengan perwakilan dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat untuk membahas prospek mencapai gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Awal pekan lalu, delegasi Hamas berkunjung ke Kairo untuk membahas kemungkinan pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza.

Hamas mengusulkan rencana gencatan senjata tiga tahap yang mencakup jeda pertempuran selama 135 hari untuk memungkinkan pertukaran sandera, menurut sumber Palestina.

Kerangka perjanjian awal untuk gencatan senjata di Gaza disusun dalam pertemuan di Paris bulan lalu oleh para pejabat tinggi dari AS, Israel, Qatar, dan Mesir.

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tawaran gencatan senjata Hamas dan berjanji akan terus membombardir Gaza sampai “kemenangan telak” atas kelompok Palestina tercapai.

Israel yakin bahwa 134 warga Israel ditahan di Gaza setelah tentara Israel pada hari Senin berhasil membebaskan dua sandera di kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 28.473 orang dan melukai 68.146 lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85% penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam keputusan sementaranya pada bulan Januari ini memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K