Oleh: Daniel M Rosyid
Republik ini menggelar sebuah drama berjudul “Pilpres 2024 versi UUD2002 : Pelestarian Nilai-Nilai Liberal di Indonesia”.
Bak berpesta, para penonton asyik menontonnya dengan tiga bintang utama, dan 3 aktor pembantu, serta ribuan figuran itu.
Penonton pun khusyu’ menjadi cebong, kampret dan kadrun radikal dan mulai saling ejek, saling hujat, bahkan saling lempar botol air mineral, saling sikut, dan saling tendang.
Setelah film bubar, penonton kelimpungan, babak belur, lupa mana teman mana lawan, sementara ketiga pemain utama dapat honor, produser dan sutradaranya dapat duit lumayan, makan siang dan cengengesan bersama.
Film itu mencatat rekor dengan penonton terbanyak sepanjang masa. Begitulah kisah tragis bangsa ini yang mabuk demokrasi karena membuang amanah para pendiri Republik ini @KembaliKeUUD45
EDITOR: REYNA
Related Posts

Putusan Tidak Adil Untuk Ira ASDP, Ahmadie Thaha: Hakim Logika Dengkul

Ira Harus Bebas Demi Hukum: Suara Ferry Irwandi yang Mengguncang Logika Penegakan Korupsi

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Thrifting: Fenomena Baru Yang Kini Jadi Sorotan DPR dan Menteri Keuangan

Sri Radjasa: Reformasi Polri Setengah hati, Sekadar Perbaikan Kosmetik

Modus Ala Jokowi

Trump: “Bukan Masalah Pertanyaanmu, Tapi Sikapmu, Kamu Adalah Wartawan Yang Parah”

Teguran Presiden di Ruang Tertutup: Mahfud MD Ungkap Instruksi Keras kepada Kapolri dan Panglima TNI

Orang Jawa Sebagai “Bani Jawi” Adalah Keturunan Nabi Ismail: Perspektif Prof. Menachem Ali

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia



No Responses