Sistem IT KPU cacat, Anthony Budiawan: Diduga keras sistem ini sengaja dibuat untuk bisa melakukan kecurangan

Sistem IT KPU cacat, Anthony Budiawan: Diduga keras sistem ini sengaja dibuat untuk bisa melakukan kecurangan
Anthony Budiawan

JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari meminta maaf secara terbuka terkait fenomena maraknya perbedaan hasil penghitungan suara yang tertera di formulir C.HASIL plano dengan data yang masuk ke laman https://pemilu2024.kpu.go.id/ melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). 

Ketua KPU Hasyim Asy’ari

Hasyim mengatakan jajarannya hanya manusia biasa.

“Kami mohon maaf kalau hasil pembacaannya kurang sempurna dan menimbulkan publikasi konversi penghitungannya belum sesuai,” katanya di Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis (15/2), dikutip mediaindonesia.com.

Sistem IT Cacat

Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) menanggapi fenomena aneh yang terjadi di KPU tersebut. Dia menyatakan, kesalahan Sistem IT Pemilu KPU tidak bisa diterima masyarakat. Karena bisa digunakan secara sengaja untuk manipulasi suara rakyat.

“Sistem IT Pemilu harus sempurna untuk bisa dinyatakan layak pakai, berhasil melewati berbagai test kemungkinan kesalahan input,” katanya dalam keterangan tertulis.

Oleh karena itu, lanjut Anthony, Sistem IT KPU yang bisa menerima kesalahan input yang sangat sederhana berarti sistem ini sudah cacat, dan harus dinyatakan tidak layak pakai, sehingga harus ditolak, dan sebagai konsekuenai, pemilu ini juga harus ditolak.

Karena sistem IT KPU ini patut diduga keras dibuat secara sengaja untuk bisa menampung (dan untuk bisa melakukan) kesalahan dan kecurangan, sehingga sistem ini tidak ada legitimasi lagi, dan tidak bisa dipercaya lagi, untuk digunakan rekapitulasi suara Pemilu.

“Sistem yang benar seharusnya mempunyai mekanisme check secara otomatis (built-in) untuk menangkal berbagai kemungkinan kesalahan,” tegasnya.

Misalnya, dia mencontohkan, kalau jumlah input data dari TPS lebih dari jumlah data DPT maka secara otomatis sistem harus menolak data tersebut. Kalau tidak ada check secara otomatis maka artinya sistem di design untuk curang dan tidak layak pakai. Tolak Sistem IT KPU, tolak Pemilu karena di-design untuk curang.

“Permintaan maaf dari Ketua KPU tidak bisa diterima,” tutupnya.

https://apps.mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/651835/akui-ada-kesalahan-konversi-data-di-sirekap-ketua-kpu-minta-maaf

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K