Inggris akan bergabung dengan AS dan mitra lainnya dalam membuka koridor maritim untuk menyalurkan bantuan ke Gaza

Inggris akan bergabung dengan AS dan mitra lainnya dalam membuka koridor maritim untuk menyalurkan bantuan ke Gaza
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (kanan) dan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron (kiri)

“Kami terus mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” kata David Cameron

LONDON – Inggris akan bergabung dengan AS dan mitra internasional lainnya untuk membuka koridor maritim untuk “menyalurkan bantuan langsung ke Gaza,” menteri luar negeri mengumumkan pada hari Jumat.

“Bersama AS, Inggris dan mitranya telah mengumumkan bahwa kami akan membuka koridor maritim untuk menyalurkan bantuan langsung ke Gaza,” kata David Cameron, seraya menekankan bahwa 2 juta orang di wilayah kantong Palestina yang terkepung berada dalam “kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar.”

Pada hari Selasa, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa AS sedang berupaya membuka koridor maritim untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut, dan Presiden Joe Biden kemudian mengatakan mereka akan mendirikan dermaga terapung di lepas pantai daerah kantong tersebut.

Italia juga mengatakan akan bergabung dalam inisiatif untuk menciptakan koridor maritim kemanusiaan.

“Kami terus mendesak Israel untuk mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” tambah Cameron.

Grant Shapps, Menteri Pertahanan Inggris, juga mengatakan mereka bekerja sama dengan sekutu untuk membuka koridor dalam upaya “mempercepat” pengiriman.

“Angkatan Bersenjata kami di wilayah ini sudah mendukung pengiriman bantuan melalui darat dan udara dan kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” tambahnya pada X.

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu. Pemboman Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan lebih dari 30.800 orang dan melukai lebih dari 72.000 lainnya dengan kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok.

Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K