Yordania mengutuk pembunuhan warga negaranya oleh pasukan Israel di Tepi Barat

Yordania mengutuk pembunuhan warga negaranya oleh pasukan Israel di Tepi Barat
Tulkarem, Tepi Barat Palestina

Pasukan khusus Israel menembaki 2 pemuda di Tulkarem, menyebabkan luka kritis yang berujung pada kematian mereka

AMMAN, Yordania – Yordania pada Selasa mengutuk pembunuhan dua warga negaranya oleh Israel di Tulkarem di Tepi Barat bagian utara dan menuntut Tel Aviv menyelidiki insiden tersebut.

Kantor berita Palestina, WAFA, mengatakan Senin malam bahwa Tawfiq Awwad Fuad Hussein, 25, warga Palestina asal Yordania, meninggal karena luka-luka akibat peluru pasukan pendudukan Israel di Tulkarm utara.

Insiden itu terjadi setelah pasukan khusus Israel menembaki dua pemuda di sebuah toko, menyebabkan luka kritis yang berujung pada kematian mereka.

”Yordania mengecam pembunuhan dua warga Yordania yang dilakukan pasukan pendudukan Israel pada hari Senin di kota Tulkarem, Palestina,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Mereka mendesak Israel “untuk melakukan penyelidikan dan memikul tanggung jawabnya serta mengungkap keadaan di balik operasi tersebut.”

Pernyataan tersebut mengklarifikasi bahwa mereka akan mengambil semua tindakan diplomatik yang diperlukan berdasarkan hukum internasional.

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan kontak dengan keluarga dari dua warga negara yang memiliki identitas Palestina.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Oktober lalu.

Hampir 427 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 4.700 orang terluka akibat tembakan senjata Israel, menurut Kementerian Kesehatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza, di mana lebih dari 31.000 orang telah terbunuh.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K