Biden memuji ‘pidato bagus’ pemimpin Senat yang menentang Netanyahu

Biden memuji ‘pidato bagus’ pemimpin Senat yang menentang Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah) bertemu dengan anggota parlemen AS di Kongres di US Capitol di Washington, Amerika Serikat pada tahun 2018. ( Samuel Corum - Anadolu Agency )

‘Banyak orang Amerika’ memiliki kekhawatiran yang sama dengan senator Demokrat terhadap pemimpin Israel,’ kata presiden AS dalam pidato Chuck Schumer

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada hari Jumat memberikan pendapatnya mengenai pertikaian yang semakin meningkat yang dipicu oleh teguran keras pemimpin Mayoritas Senat terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dimana presiden tersebut mendukung sekutunya dari Partai Demokrat.

Biden mengatakan Senator Chuck Schumer pada hari Kamis telah memberi tahu stafnya sebelumnya bahwa dia akan menyampaikan pidatonya di Senat, tetapi tidak merinci pernyataan tersebut.

“Dia menyampaikan pidato yang bagus, dan saya pikir dia mengungkapkan keprihatinan serius yang dirasakan tidak hanya oleh dia, tetapi juga oleh banyak orang Amerika,” kata Biden saat dia menjamu pemimpin Irlandia Leo Varadkar.

Schumer, pemimpin Yahudi pertama di Senat AS, mengatakan Netanyahu telah “kehilangan arah,” dan mengatakan bahwa ia “terlalu sering tunduk pada tuntutan para ekstremis.”

“Israel tidak bisa bertahan jika menjadi paria,” katanya. “Sebagai pendukung Israel seumur hidup, menjadi jelas bagi saya bahwa koalisi Netanyahu tidak lagi sesuai dengan kebutuhan Israel setelah 7 Oktober.”

Dia mengacu pada serangan mendadak lintas batas yang dipimpin oleh Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 orang. Israel menanggapinya dengan kampanye militer besar-besaran di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 31.000 orang, dan menyebabkan kehancuran dan pengungsian yang meluas di wilayah pesisir tersebut.

Lima bulan setelah konflik terjadi, Schumer mengatakan jelas bahwa Israel perlu “mempertimbangkan situasi dan bertanya: ‘Haruskah kita mengubah arah?'”

“Pada saat yang kritis ini, saya yakin pemilu baru adalah satu-satunya cara untuk memungkinkan proses pengambilan keputusan yang sehat dan terbuka mengenai masa depan Israel, pada saat begitu banyak warga Israel yang kehilangan kepercayaan terhadap visi dan arah pemilu mereka. pemerintah.

“Saya juga percaya mayoritas masyarakat Israel akan menyadari perlunya perubahan dan saya percaya bahwa mengadakan pemilu baru, setelah perang mulai mereda, akan memberikan kesempatan kepada Israel untuk mengekspresikan visi mereka untuk masa depan pasca perang,” dia menambahkan.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K