Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
World Central Kitchen (WCK) adalah lembaga sosial yang berpusat di Washington Amerika Serikat yang aktivitas sosialnya menyediakan makanan bagi korban bencana alam seperti gempa bumi dan juga korban perang seperti yang ada di Gaza Palestina.
Pada 1 April 2024 seluruh media internasional mewartakan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen (WCK) tewas ketika tiga mobil mereka yang ditandai dengan logo WCK dihancurkan di Jalur Gaza oleh pasukan Israel. Media Israel Haaretz mengutip sumber-sumber pertahanan Israel yang menyatakan bahwa pesawat tak berawak Pasukan Pertahanan Israel Elbit Hermes 450 menembakkan tiga rudal berturut-turut ke mobil-mobil tersebut. Mobil-mobil itu berjalan di jalur yang “disetujui dan dikoordinasikan” oleh militer Israel.
Para pekerja telah mendistribusikan makanan di Jalur Gaza utara, yang telah “didorong ke ambang kelaparan” oleh pengepungan dan blokade Israel selama perang Israel-Hamas.
Tujuh orang tewas yang ditemukan oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dalam “operasi yang menantang” dan dibawa ke Rumah Sakit Martir Aqsa di Deir al-Balah, dan terlihat mengenakan alat pelindung yang menunjukkan logo badan amal tersebut, kemudian mereka dibawa ke Rumah Sakit Abu Yousef al-Najjar di Gaza selatan untuk dievakuasi ke Mesir. Di antara tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen dikonfirmasi berkebangsaan tiga orang Inggris, satu warga masing-masing Australia, Polandia, Palestina, dan satu warga berkewarganegaraan ganda Amerika-Kanada.
Banyak negara memprotes serangan itu terutama dari negara-negara barat seperti Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengomentari kematian warga negara Australia sebagai “benar-benar tidak dapat diterima”, dan bahwa Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) telah meminta penjelasan dari duta besar Israel.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly telah menyerukan penyelidikan penuh atas serangan itu. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell juga mengutuk serangan itu: “Saya mengutuk serangan itu dan mendesak penyelidikan. Terlepas dari semua tuntutan untuk melindungi warga sipil dan pekerja kemanusiaan, kami melihat korban baru yang tidak bersalah.” Dia melanjutkan: “Ini menunjukkan bahwa resolusi [Dewan Keamanan PBB] yang meminta gencatan senjata segera, akses kemanusiaan penuh dan perlindungan warga sipilyang diperkuat harus segera dilaksanakan.”
Sementara itu Menlu Inggris David Cameron meminta Israel untuk memberikan penjelasan transparan atas serangan itu, sementara Perdana Menteri Rishi Sunak mengatakan dia “terkejut dan sedih” dengan pembunuhan setidaknya satu sukarelawan Inggris selama serangan itu. Kantor Luar Negeri, Persemakmuran dan Pembangunan memanggil duta besar Israel.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk serangan itu, mengatakan bahwa dia “marah dan sakit hati”, mengkritik Israel karena “tidak berbuat cukup untuk melindungi pekerja bantuan yang berusaha memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada warga sipil”, sambil menyatakan bahwa “Amerika Serikat telah berulang kali mendesak Israel untuk mendekonflik operasi militer mereka melawan Hamas dengan operasi kemanusiaan, untuk menghindari korban sipil”.
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu minta maaf atas kejadian itu dan mengatakan bahwa serangan terhadap pekerja sosial WCK itu adalah serangan yang “tidak disengaja”.
Melihat sikap negara-negara barat yang begitu cepat mengkritisi Israel melakukan pemboman yang brutal terhadap pekerja sosial dari WCK yang berpusat di AS, dan pemerintah Israel juga cepat minta maaf dan akan melakukan penyelidian atas insiden itu, makapertanyaannya, apakah para pemimpin Amerika Serikat dan sekutunya negara-negara barat juga mengutuk serangan Israel yang membunuh 32.000 lebih warga Gaza Palestina?, seandainya lembaga sosial itu bukan WCK dari Amerika Serikat misalnya dari Indonesia atau negara-negara Arab, apakah pihak barat juga akan mengeluarkan sikap mengutuk serangan itu, dan apakah pemerintah Israel akan meminta maaf?
Editor : Reyna
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa




No Responses