Puluhan dosen Universitas di AS bergabung dengan aksi mogok makan pro-Gaza

Puluhan dosen Universitas di AS bergabung dengan aksi mogok makan pro-Gaza
Mahasiswa pro-Palestina di Universitas Princeton memulai mogok makan

Solidaritas mereka sepanjang hari tidak ada artinya jika dibandingkan dengan upaya para pelajar yang melakukan aksi mogok ini untuk menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina di Gaza, Tepi Barat, kata mereka.

ISTANBUL – Lebih dari selusin dosen Universitas Princeton di negara bagian New Jersey, Amerika Serikat bagian timur laut, bergabung dengan aksi mogok makan pro-Gaza pada hari Jumat sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, yang telah dikepung dan terus menerus diserang oleh militer Israel sejak 7 Oktober tahun lalu.

Delapan belas siswa mulai berpuasa pada tanggal 3 Mei, Patch News melaporkan.

“Solidaritas kami sepanjang hari tidak ada artinya jika dibandingkan dengan upaya para pelajar kami yang melakukan serangan ini untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat, yang menjadi sasaran kelaparan paksa dan serangan genosida oleh Negara Israel. ,” lapor Patch News, mengutip pernyataan yang dikeluarkan oleh anggota fakultas.

Ia menambahkan: “Kami mendesak Administrasi Universitas untuk terlibat dalam perundingan dengan itikad baik dengan perwakilan mahasiswa dan fakultas dan mempertimbangkan kebutuhan mendesak untuk melakukan divestasi dari Israel sampai negara tersebut menghentikan perang genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza dan sampai Israel mematuhinya. dengan hukum internasional dan mengakhiri pendudukannya di Tepi Barat, Gaza, Yerusalem Timur, dan wilayah Palestina lainnya.”

Anggota fakultas juga mengadvokasi amnesti bagi mahasiswa, dosen, staf, dan anggota masyarakat yang menghadapi tindakan disipliner karena berpartisipasi dalam protes duduk.

“Kami juga mendesak Administrasi Universitas untuk memberikan amnesti penuh kepada mahasiswa, dosen, staf, dan anggota masyarakat yang menghadapi tindakan disipliner karena terlibat dalam protes damai,” kata pernyataan itu.

Penting untuk dicatat bahwa taktik intimidasi yang dilakukan universitas saat ini terhadap mereka yang mengadvokasi keadilan bagi Palestina telah menciptakan lingkungan yang represif di Universitas Princeton, tambahnya.

Demonstrasi untuk mendukung warga Palestina di bawah pengepungan Israel di Gaza telah menyebar di kampus-kampus di AS dan Eropa dalam beberapa pekan terakhir, dipicu oleh perkemahan mahasiswa Universitas Columbia yang pro-Palestina.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan pimpinan Hamas pada bulan Oktober, yang menewaskan kurang dari 1.200 orang.

Lebih dari 34.900 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 78.500 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina. Ribuan orang masih hilang.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K