Oleh: Daniel M Rosyid
Energi atau Demokrasi, yang membuat negara-negara maju/industri mencapai tingkat pendapatan tinggi saat ini.
Sementara kita masih terjebak middle income trap, terjangkit penyakit Belanda yang menggantungkan pendapatannya dari eksploitasi dan ekspor tambang dan sumberdaya alam tanpa mampu mengolahnya agar lebih bernilai ?
Jawabannya bukan demokrasi, tapi energi.
Tanpa pasokan energi yang cukup berharga murah dari PLT Nuklir, kita tidak mungkin mengejar kapasitas produksi industrial secara efisien hanya dengan mengandalkan batubara dan renewables mencapai konsumsi energi 5-10 kali lipat dari kita saat ini yang hanya sekitar 1kL setara minyak atau 1MW perkapita pertahun.
Barat maju juga bukan karena mereka lebih pintar dan demokratis, tapi mereka memiliki pasokan energi yang cukup untuk menjadi negara pengolah bahan-bahan mentah murah ekspor kita dan menjebak kita dengan hutang ribawi.
Demokrasi hanya masuk akal dan berguna jika bangsa ini tidak tergoda bansos, serangan fajar, dan pinjol.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (5) : Pelopor Swasembada Pangan Yang Diakui Dunia

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Dusta Yang Ingin Dimediasi

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya



No Responses