Oleh: Daniel M Rosyid
Mentalitas Korban yang merusak potensi manusia banyak menjangkiti tokoh Islam Indonesia saat ini.
Mereka terus menyalahkan Jokowi atas kondisi ummat Islam. Padahal Jokowi semula hanya petugas PDIP yang lahir karena UUD2002 yang mengistimewakan partai politik untuk memonopoli polity as public goods.
Mereka yang dulu mendukung Prabowo dalam Pilpres 2019 terus menyalahkan out going president Jokowi bahkan saat Prabowo memenangkan Pilpres 2024 karena mengaku sebagai penerus Jokowi.
Dengan menolak bertanggungjawab atas kondisi ummat Islam ini, mereka justru melemahkan kekuatan mereka sendiri untuk melakukan perubahan.
Kini tiba saatnya tokoh-tokoh Islam berubah menjadi minoritas kreatif (QS 2 : 249) bermental pemenang, berani mengambil tanggungjawab memimpin perubahan (taghyir) atas diri ummat Islam.
Jika ummat Islam berubah, bangsa ini insyaa Allah akan berubah. “Sungguh Allah tidak akan mengubah suatu kaum, sampai kaum itu mengubah diri mereka sendiri” (QS 13 : 11).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Dusta Yang Ingin Dimediasi

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%




No Responses