Oleh: Soegianto, Pengajar UNAIR, Pengamat AI
Kemajuan di Dunia AI
Dalam sebulan terakhir, dunia kecerdasan buatan (AI) mengalami berbagai kemajuan luar biasa. Salah satunya adalah hadirnya model AI baru yang mampu menghasilkan video dengan tingkat realisme yang lebih tinggi dari kenyataan. Model Claude 3.5 juga muncul sebagai penantang serius bagi GPT-4 dari OpenAI. Selain itu, Google DeepMind berhasil membuat terobosan dengan AI otak yang mengungkap rahasia otak manusia sesungguhnya. Di sisi lain, XAI milik Elon Musk memperkenalkan model Socrates dan ada pembaruan mengenai GPT-5. Tak hanya itu, perusahaan seperti Apple dan Meta juga melakukan langkah signifikan di ranah AI .
Integrasi AI dan Reaksi Elon Musk
Integrasi ChatGPT ke dalam sistem Apple memicu reaksi kuat dari Elon Musk. Ada perusahaan yang mengklaim telah menciptakan tubuh untuk Artificial General Intelligence (AGI) dan Google DeepMind meluncurkan versi terbaru, v2a. Selain itu, ada pesaing baru Sora AI bernama Cling yang menjadi teman baru semua orang dalam dunia AI. Bagi para gamer, asisten AI gaming pertama telah dirilis. OpenAI pun merencanakan untuk mengembangkan AI superhuman dengan tenaga nuklir, meskipun mereka juga menghadapi tantangan besar .
AI Cling dari China
Saat semua orang menantikan model Sora dari OpenAI, perusahaan China bernama Qu Show meluncurkan model AI revolusioner bernama Cling. Cling adalah model generasi video yang mampu menghasilkan video dengan kualitas yang sangat realistis, bahkan melebihi video terkenal Will Smith yang pernah viral. Cling dapat menghasilkan video hingga dua menit dengan resolusi 1080p dan 30 frame per detik, menunjukkan kemampuan yang mengagumkan dalam mensimulasikan properti fisik dunia nyata.
Teknologi di Balik Cling
Teknologi yang mendasari Cling termasuk arsitektur Transformer difusi dan variational autoencoder (VAE) 3D yang mendukung berbagai rasio aspek video. Cling juga memiliki teknologi rekonstruksi wajah dan tubuh 3D yang canggih, memungkinkan pembuatan video dengan ekspresi wajah dan gerakan anggota tubuh yang realistis dari satu foto tubuh penuh. Teknologi ini menegaskan bahwa China semakin serius dalam pengembangan AI, dan Cling memberikan gambaran bahwa mereka mungkin berada di depan kurva .
Perkembangan AI di AS
Sementara itu, OpenAI berencana merilis model Sora sebelum akhir tahun. Namun, dengan adanya Cling, OpenAI mungkin harus berusaha lebih keras untuk mengejar ketertinggalan. Pertanyaan besar adalah apakah China akan membuat Cling tersedia secara global. Saat ini, Cling dapat diakses melalui aplikasi Qua, tetapi memerlukan nomor telepon China untuk menggunakannya .
AI Video Generation Model di China
Cling bukanlah model generasi video AI pertama dari China. Pada bulan April, Qu Show merilis VDU AI yang mampu membuat video 16 detik dengan resolusi 1080P. Cling adalah evolusi berikutnya, menawarkan video yang lebih panjang dengan kualitas yang lebih baik. Contoh video yang dihasilkan Cling sangat mengesankan, seperti ikan angel emperor berenang di habitat bawah laut berbatu, pria menunggang kuda di gurun Gobi saat matahari terbenam, dan kucing putih mengendarai mobil di jalan perkotaan yang sibuk .
Potensi Masa Depan AI
Teknologi di balik Cling menggunakan mekanisme perhatian sendi 3D spatiotemporal yang membantu memodelkan gerakan kompleks dan menghasilkan konten video dengan gerakan besar yang sesuai dengan hukum fisika. Cling juga menggunakan infrastruktur pelatihan yang efisien dan optimasi inferensi ekstrim, memungkinkan pembuatan video hingga dua menit dengan 30fps. Keberhasilan Cling menunjukkan bahwa China cepat maju dalam teknologi generasi video AI dan bisa saja melebihi model-model terbaik dari AS .
Pengembangan Claude 3.5 dan Perkembangan Lain
Anthropic baru saja meluncurkan Claude 3.5 Sonet, sebuah model AI baru yang dibandingkan dengan GPT-4 dalam hal performa. Mereka juga memperkenalkan fitur-fitur baru yang menarik, membuat Claude 3.5 Sonet lebih terampil dalam memahami humor, menangani alur kerja yang kompleks, dan menafsirkan grafik dan bagan .
Virtual Rat Brain oleh Google DeepMind
Peneliti dari Universitas Harvard dan Google DeepMind telah mencapai pencapaian luar biasa dengan menciptakan otak buatan untuk tikus virtual yang dapat mengontrol gerakan tikus dalam simulasi fisika yang sangat realistis. Kerja terobosan ini membuka kemungkinan baru yang besar untuk memahami cara kerja otak nyata dan bagaimana mereka mengontrol perilaku kompleks, serta dapat mengarah pada robot yang lebih maju dan adaptif di masa depan .
Dengan semua perkembangan ini, dunia AI sedang berada di era baru yang penuh dengan potensi dan tantangan. Persaingan ketat antara negara dan perusahaan dalam mengembangkan teknologi AI terbaik dapat membawa kemajuan yang menarik sekaligus risiko potensial yang perlu diwaspadai.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dusta Yang Ingin Dimediasi

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang



No Responses