Oleh: Soegianto, Fakultas Sain dan Teknologi UNAIR
Mark Booth, yang juga dikenal dengan nama pena Jonathan Black, ia adalah penulis buku “The Secret History of the World”. Booth memiliki latar belakang akademis yang kuat di bidang sastra dan filsafat. Ia menyelesaikan pendidikannya di Oriel College, Oxford, di mana ia mempelajari filsafat dan teologi. Booth memiliki minat yang mendalam terhadap esoterisme, mistisisme, dan sejarah alternatif, yang terlihat jelas dalam karyanya.
Karirnya dalam dunia penerbitan dimulai sebagai editor di beberapa penerbit ternama di London. Booth telah bekerja selama lebih dari dua dekade sebagai penerbit, khususnya berfokus pada buku-buku yang berhubungan dengan spiritualitas, filsafat, dan sejarah rahasia. Pengalamannya dalam penerbitan memberinya akses ke banyak karya-karya esoterik dan memungkinkan dia untuk membangun jaringan dengan banyak penulis dan peneliti terkenal dalam bidang tersebut.
“The Secret History of the World” adalah salah satu karya paling terkenal Booth, di mana ia mencoba mengungkap sejarah dunia dari sudut pandang yang tidak biasa, menggabungkan berbagai tradisi mistik dan esoterik dari seluruh dunia. Buku ini mencerminkan keyakinannya bahwa banyak peristiwa sejarah dan perkembangan budaya dipengaruhi oleh ajaran-ajaran rahasia yang disampaikan melalui generasi-generasi dalam masyarakat tertutup.
Booth berusaha untuk mengajak pembacanya melihat dunia melalui lensa yang berbeda, menghubungkan titik-titik antara sejarah resmi dan narasi mistik yang sering kali diabaikan. Buku ini menjadi sangat populer di kalangan pembaca yang tertarik pada teori konspirasi, sejarah alternatif, dan spiritualitas.
Selain “The Secret History of the World”, Booth juga menulis beberapa buku lainnya yang mengeksplorasi tema-tema serupa, terus berkontribusi pada diskusi tentang bagaimana kita memahami sejarah, agama, dan budaya.
berikut adalah resume setiap BAB buku tersebut.
BAB 1: Pada Mulanya
Bab ini menjelaskan asal mula alam semesta dari sudut pandang mistik dan esoterik, mengklaim bahwa sebelum ada materi, ruang, dan waktu, ada sebuah peristiwa pertama yang lebih mirip dengan kejadian mental daripada fisik. Penulis membahas tentang refleksi Tuhan dan alam semesta sebagai cermin, menggambarkan bahwa penciptaan dimulai dengan sebuah impuls yang berasal dari pikiran ilahi. Bab ini juga membahas bagaimana kejadian ini dijelaskan dalam ajaran rahasia berbagai masyarakat kuno, memberikan perspektif bahwa alam semesta adalah hasil dari refleksi dan pikiran dari entitas yang lebih tinggi .
BAB 2: Berjalan Singkat di Hutan Kuno
Dalam bab ini, penulis mengajak pembaca untuk membayangkan diri mereka dalam pikiran orang-orang kuno, menggambarkan dunia dari sudut pandang mereka. Melalui latihan imajinasi, penulis menjelaskan bagaimana orang-orang kuno mungkin memandang realitas dan eksistensi mereka, menekankan bahwa pengalaman dunia pada masa lalu lebih fokus pada pikiran daripada materi. Bab ini menggarisbawahi perbedaan mendasar antara cara pandang kuno dan modern terhadap realitas .
BAB 3: Taman Eden
Bab ini menggali kisah penciptaan dalam Kitab Kejadian dengan mengungkapkan ajaran rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Penulis menjelaskan bagaimana sejarah penciptaan yang dirahasiakan oleh para imam kuno mencakup transisi dari ketiadaan ke eksistensi materi. Kisah ini juga mencakup masuknya entitas gelap dan transformasi umat manusia dari bentuk vegetatif menjadi makhluk yang memiliki kesadaran dan keinginan. Bab ini menyoroti pentingnya Taman Eden dalam sejarah mistik dan bagaimana ajaran rahasia menyelaraskan dengan ajaran agama lain .
BAB 4: Lucifer, Cahaya Dunia
Bab ini membahas peran Lucifer dalam sejarah mistik sebagai pembawa cahaya dan pengetahuan. Penulis menggambarkan bagaimana Lucifer, sebagai entitas yang membawa keinginan dan kesadaran kepada umat manusia, memainkan peran penting dalam evolusi spiritual. Bab ini juga membahas peperangan kosmik antara kekuatan terang dan gelap, serta bagaimana peristiwa ini dijelaskan dalam berbagai tradisi agama dan mitologi kuno. Lucifer digambarkan sebagai tokoh yang kompleks dengan peran ganda sebagai pembawa cahaya sekaligus godaan .
BAB 5: Para Dewa yang Mencintai Wanita
Bab ini mengungkap salah satu episode paling gelap dan memalukan dalam sejarah dunia menurut ajaran rahasia. Penulis membahas tentang Nephilim, entitas setengah dewa yang mengintervensi umat manusia melalui rekayasa genetika dan perkawinan silang. Bab ini juga mencakup kisah para dewa ikan dan bagaimana mereka mengajarkan pengetahuan dan keterampilan kepada manusia primitif. Melalui pandangan mistik, bab ini menunjukkan bagaimana campur tangan entitas-entitas ini membentuk sejarah awal umat manusia dan mempengaruhi perkembangan peradaban .
BAB 6: Pembunuhan Raja Hijau
Bab ini menceritakan tentang mitos-mitos dewa di Olympus, terutama berfokus pada dewa Osiris dari tradisi Mesir. Osiris, yang dikenal sebagai raja terakhir yang memerintah di bumi, dipercaya telah berjalan di antara manusia, memimpin mereka dalam pertempuran, dan memerintah dengan bijaksana. Namun, Osiris mengalami kejatuhan tragis bukan dalam pertempuran, melainkan melalui pengkhianatan. Penulis menggabungkan kisah Plutarch dengan tambahan dari sumber lain, menjelaskan bagaimana Osiris dibunuh dan bagian-bagian tubuhnya tersebar di seluruh Mesir, kemudian dihidupkan kembali oleh Isis. Bab ini menggambarkan upacara misterius yang merayakan kematian dan kebangkitan Osiris yang masih diadakan di Mesir kuno.
BAB 7: Zaman Para Dewa Setengah dan Pahlawan
Bab ini membahas transisi dari kehadiran dewa yang lebih besar menjadi pahlawan setengah dewa. Dalam mitologi, generasi pertama dewa pencipta seperti Saturnus dan Uranos diikuti oleh generasi kedua seperti Zeus dan Athena, dan akhirnya, generasi ketiga terdiri dari para pahlawan setengah dewa seperti Hercules, Theseus, dan Jason. Bab ini menguraikan bagaimana kehadiran dewa semakin jarang saat materi semakin padat, membuat mereka sulit untuk hadir di bumi. Penulis juga menjelaskan bahwa pahlawan setengah dewa memiliki misi khusus di bumi dan bagaimana mereka memengaruhi evolusi spiritual manusia.
BAB 8: Sphinx dan Penguncian Waktu
Bab ini menguraikan mitos Sphinx, yang dipandang sebagai penanda waktu pertama kali materi menjadi padat dan elemen-elemen dikunci di tempatnya. Penulis menghubungkan kisah Oedipus yang memecahkan teka-teki Sphinx dengan fiksasi hukum alam dalam tubuh manusia. Bab ini juga membahas bagaimana mitos ini menggambarkan evolusi kesadaran manusia dan transisi dari zaman metamorfosis ke zaman formasi biologis tetap yang kita kenal sekarang.
BAB 9: Alexander Agung Neolitik
Bab ini menggali legenda Atlantis yang dijelaskan oleh Plato, menggambarkan sebuah peradaban yang hancur sekitar 9600 SM. Bab ini membahas bagaimana Poseidon menciptakan dan mengatur pulau ini serta pengaruhnya terhadap budaya lain. Selain itu, penulis membahas ekspansi dan migrasi budaya dari Atlantis ke India, di mana tokoh seperti Rama dalam Ramayana dianggap sebagai versi Neolitik dari Alexander Agung. Bab ini menunjukkan bagaimana para pemimpin kuno mempengaruhi perkembangan spiritual dan budaya di wilayah yang mereka taklukkan.
BAB 10: Jalan Sang Penyihir
Bab ini fokus pada Zarathustra dan pertempurannya melawan kekuatan kegelapan, serta kisah hidup dan kematian Krishna, dan dimulainya Zaman Kegelapan. Penulis menggambarkan Zarathustra sebagai tokoh yang membawa kesadaran baru dalam pertempuran kosmis, dan bagaimana ajarannya berkontribusi pada evolusi spiritual manusia. Bab ini juga mencakup peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah mistik yang menghubungkan evolusi spiritual dengan perubahan sosial dan politik yang terjadi pada masa tersebut.

BAB 11: Memahami Materi
Bab ini membahas awal peradaban Mesir dan bagaimana masyarakatnya mengembangkan teknik spiritual untuk mengendalikan dan memahami materi. Penulis menjelaskan tentang Imhotep dan pembangunan piramida sebagai simbol dari upaya manusia untuk menggabungkan kesadaran spiritual dengan dunia material. Bab ini juga menguraikan tentang kisah Gilgamesh dan Enkidu serta pertemuan Abraham dengan Melkisedek, menunjukkan bagaimana legenda-legenda ini mencerminkan perjuangan manusia untuk menguasai dan memahami alam fisik .
BAB 12: Turun ke Kegelapan
Bab ini menguraikan tentang Musa dan Kabbala, serta bagaimana ajaran mistik Yahudi ini berkembang di bawah pengaruh Firaun Akhenaten. Penulis membahas bagaimana Musa membawa pengetahuan esoterik dari Mesir dan mengadaptasinya menjadi dasar spiritual bagi umat Israel. Bab ini juga menjelaskan periode gelap dalam sejarah di mana pengetahuan mistik tersembunyi dan hanya diteruskan melalui kelompok-kelompok rahasia, seperti yang terlihat dalam kisah-kisah dari Perjanjian Lama .
BAB 13: Rasionalitas dan Cara Mengatasinya
Dalam bab ini, penulis membahas bagaimana manusia mulai mengembangkan rasionalitas dan logika sebagai cara untuk memahami dunia. Namun, penulis juga menekankan pentingnya melampaui rasionalitas untuk mencapai pemahaman spiritual yang lebih tinggi. Kisah Elia dan Elisa, serta ajaran Yesaya, digunakan untuk menunjukkan bagaimana nabi-nabi ini membantu umat manusia mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dengan menggabungkan rasionalitas dan spiritualitas .
BAB 14: Misteri Yunani dan Roma
Bab ini mengeksplorasi sekolah-sekolah misteri di Yunani dan Roma, seperti Misteri Eleusis, dan peran mereka dalam perkembangan spiritualitas Barat. Penulis menjelaskan bagaimana tokoh-tokoh seperti Socrates, Plato, dan Alexander Agung berhubungan dengan ajaran esoterik dan bagaimana pengetahuan ini diteruskan melalui tradisi-tradisi rahasia. Bab ini juga membahas pengaruh Romawi terhadap ajaran-ajaran mistik, serta bagaimana para kaisar menggunakan simbolisme matahari dalam upaya mereka untuk mengendalikan kekuatan spiritual .
BAB 15: Kembalinya Dewa Matahari
Bab ini membahas tentang kedatangan Yesus Kristus sebagai Dewa Matahari yang kembali untuk menyelamatkan dunia. Penulis menguraikan tentang misi kosmik Yesus dan bagaimana pengajarannya dimaksudkan untuk menanamkan kehidupan spiritual di dalam manusia. Bab ini juga membahas dualitas Yesus dan bagaimana kehadiran fisiknya di bumi mencerminkan misi spiritual yang lebih besar. Penulis juga menggali tema pernikahan mistik Maria Magdalena dan pentingnya ajaran-ajaran esoterik dalam perkembangan agama Kristen .
BAB 16: Tiran Ayah
Bab ini mengeksplorasi peran kaum Gnostik dan Neoplatonis dalam sejarah mistik. Penulis menjelaskan bagaimana ajaran-ajaran ini mencoba melawan otoritas agama yang dominan pada saat itu, terutama di Kekaisaran Romawi dan Kristen awal. Bab ini menguraikan pengaruh tokoh-tokoh seperti Plotinus dan Origenes yang menggunakan ajaran mistik untuk menentang dogma-dogma yang ketat dari gereja. Penulis menyoroti perlawanan spiritual dan intelektual ini sebagai upaya untuk mempertahankan kebebasan berpikir dan pencarian kebenaran yang lebih dalam.
BAB 17: Zaman Islam
Bab ini menceritakan tentang kebangkitan Islam dan pengaruhnya yang luas dalam sejarah mistik. Penulis menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad dan bagaimana wahyu yang diterimanya dari malaikat Jibril menjadi dasar bagi agama Islam. Bab ini juga membahas kontribusi peradaban Islam dalam menyebarkan pengetahuan esoterik, seperti melalui karya-karya sufi dan pengaruh mereka terhadap mistisisme Kristen dan Yahudi. Selain itu, penulis menguraikan tentang perkembangan arsitektur spiritual seperti Katedral Chartres yang dipengaruhi oleh pengetahuan alkimia dari dunia Arab .
BAB 18: Iblis Bijaksana dari Templar
Bab ini membahas tentang Ksatria Templar dan hubungan mereka dengan entitas mistik bernama Baphomet. Penulis menggambarkan bagaimana Templar, dengan ritual dan pengetahuan esoterik mereka, dianggap memiliki hubungan dengan kekuatan gelap. Bab ini juga menguraikan tentang peran mereka dalam Perang Salib dan bagaimana mereka menjadi kelompok yang sangat kaya dan berpengaruh sebelum akhirnya dihancurkan oleh gereja dan monarki Eropa. Penulis menyoroti bagaimana pengakuan Templar di bawah penyiksaan mengungkapkan aspek-aspek tersembunyi dari praktik-praktik mereka .
BAB 19: Para Pencinta yang Bodoh
Bab ini mengeksplorasi konsep cinta romantis dari sudut pandang mistik. Penulis menggunakan kisah Dante dan Beatrice sebagai contoh bagaimana cinta dapat dilihat sebagai jalan menuju pencerahan spiritual. Bab ini juga membahas para Troubadour dan peran mereka dalam mengembangkan konsep cinta yang luhur dan murni. Penulis menghubungkan pengalaman cinta ini dengan praktik-praktik sufi dan mistik lainnya yang melihat cinta sebagai bentuk tertinggi dari pencarian spiritual .
BAB 20: Sang Hijau di Balik Dunia
Bab ini menguraikan tentang tokoh mitos yang dikenal sebagai Sang Hijau, yang muncul dalam berbagai tradisi sebagai pelindung rahasia dan pemandu spiritual. Penulis membahas bagaimana tokoh ini muncul dalam cerita-cerita seperti Don Quixote dan karya-karya William Shakespeare, serta bagaimana dia dianggap sebagai simbol dari kebijaksanaan tersembunyi yang melindungi dan membimbing umat manusia. Bab ini juga menguraikan tentang hubungan Sang Hijau dengan pergerakan Rosicrucian dan perannya dalam menyebarkan pengetahuan esoterik di Eropa .
BAB 21: Zaman Rosicrucian
Bab ini menguraikan tentang kebangkitan dan pengaruh Rosicrucian pada abad ke-17. Penulis membahas bagaimana kelompok ini, yang terdiri dari delapan anggota asli, berupaya mempengaruhi dunia dari balik layar dengan pengetahuan esoterik dan alkimia. Kelompok ini berusaha untuk menciptakan masyarakat yang lebih toleran dan sejahtera, yang memungkinkan orang untuk mengeksplorasi baik kosmos luar maupun dalam. Bab ini juga menjelaskan peran Francis Bacon dalam membentuk visi utopia Rosicrucian yang dikenal sebagai New Atlantis dan bagaimana pengaruh ini menyebar ke dalam struktur sosial dan intelektual zaman tersebut .
BAB 22: Katolikisme Gaib
Bab ini mengeksplorasi hubungan antara Katolikisme dan okultisme, terutama melalui tokoh-tokoh seperti Jacob Boehme dan para Conquistador. Penulis membahas bagaimana ajaran mistik dan esoterik diterima dan dikembangkan dalam lingkungan Katolik, meskipun sering kali tersembunyi di bawah permukaan. Bab ini juga menjelaskan tentang peran Teresa, Yohanes dari Salib, dan Ignatius dalam mempopulerkan ajaran-ajaran mistik melalui tulisan dan praktik spiritual mereka. Penulis menyoroti peran penting dari Manifesto Rosicrucian dan Pertempuran Gunung Putih dalam sejarah mistik Katolik .
BAB 23: Akar Gaib Sains
Bab ini menguraikan kontribusi tokoh-tokoh seperti Isaac Newton dan perannya dalam menggabungkan pengetahuan esoterik dengan perkembangan ilmiah. Penulis menjelaskan bagaimana Newton, melalui studi alkimia dan doktrin rahasia, menyatukan berbagai penemuan ilmiah dalam teorinya tentang alam semesta mekanis. Bab ini juga membahas misi rahasia Freemasonry dan peran Elias Ashmole dalam meneruskan rantai transmisi pengetahuan esoterik. Penulis menyoroti bagaimana sains modern, yang sering dianggap sebagai terobosan rasional, sebenarnya sangat dipengaruhi oleh ajaran mistik kuno.
BAB 24: Zaman Freemasonry
Bab ini membahas perkembangan Freemasonry dan pengaruhnya terhadap masyarakat modern. Penulis menjelaskan bagaimana Freemasonry, yang berakar pada praktik alkimia Rosicrucian, berkembang menjadi organisasi yang besar dan berpengaruh. Bab ini juga menggambarkan bagaimana Freemason bekerja untuk menciptakan kondisi sosial yang memungkinkan perkembangan spiritual individu. Tokoh-tokoh seperti Christopher Wren dan John Evelyn dijelaskan dalam konteks upaya mereka untuk memajukan pengetahuan dan kebijaksanaan melalui Freemasonry. Penulis juga menyoroti peran George Washington dalam membentuk Amerika Serikat berdasarkan prinsip-prinsip Freemasonry .
BAB 25: Revolusi Mistis-Seksual
Bab ini mengeksplorasi bagaimana revolusi seksual pada abad ke-18 dipengaruhi oleh ajaran mistik. Penulis membahas tokoh-tokoh seperti Cardinal Richelieu dan Cagliostro, serta identitas rahasia dari Comte de St Germain. Bab ini juga menjelaskan bagaimana Swedenborg dan Blake terinspirasi oleh teknik-teknik seksual yang diajarkan di gereja-gereja rahasia. Penulis menggali lebih dalam bagaimana praktik-praktik ini digunakan untuk mencapai keadaan kesadaran yang lebih tinggi dan bagaimana mereka mempengaruhi perkembangan romantisisme di Eropa. Bab ini menunjukkan hubungan erat antara revolusi seksual dan evolusi spiritual.
BAB 26: Illuminati dan Kebangkitan Ketidakwajaran
Bab ini mengisahkan tentang Illuminati, sebuah organisasi rahasia yang didirikan pada tahun 1776 oleh Adam Weishaupt, seorang profesor hukum dari Bavaria. Illuminati, yang dijalankan dengan struktur militer seperti Jesuit, mengharuskan anggotanya untuk menyerahkan penilaian dan kehendak pribadi mereka. Bab ini mengungkap bagaimana Illuminati menyusup ke dalam Freemasonry dan cepat naik ke posisi senior di dalamnya. Pada tahun 1785, rencana rahasia Illuminati terungkap setelah penangkapan beberapa anggotanya, mengungkapkan bahwa kebijaksanaan kuno dan kekuatan supranatural yang dijanjikan oleh Illuminati hanyalah tipu muslihat. Weishaupt dan pengikutnya merencanakan untuk menguji teori materialistik mereka di Prancis, yang memicu terjadinya Revolusi Prancis.
BAB 27: Kematian Mistis Kemanusiaan
Bab ini mengeksplorasi krisis spiritual yang terjadi pada abad ke-19, terutama melalui pengaruh tokoh-tokoh seperti Emanuel Swedenborg dan Fyodor Dostoyevsky. Penulis menjelaskan bagaimana Swedenborg meramalkan bahwa umat manusia harus berhadapan dengan kekuatan demoniak di dunia dan dalam diri mereka sendiri. Bab ini juga menguraikan pengaruh Richard Wagner, Sigmund Freud, dan Carl Jung dalam mengubah pemikiran esoterik menjadi gagasan materialistis modern. Selain itu, penulis membahas bagaimana modernisme dan Bolshevisme dipengaruhi oleh akar-akar okultisme, serta peran Gandhi dalam mengatasi kekuatan besar melalui kekuatan jiwa.
BAB 28: Rabu, Kamis, Jumat
Bab terakhir ini membahas peristiwa-peristiwa eskatologis yang diramalkan akan terjadi di masa depan. Penulis menggambarkan bagaimana Antikristus akan muncul dan umat manusia akan kembali ke hutan kuno yang penuh dengan makhluk spiritual. Bab ini juga menguraikan konsep Buddha Maitreya dan pembukaan tujuh segel yang dijelaskan dalam Kitab Wahyu. Penulis menutup dengan visi tentang Yerusalem Baru, di mana manusia akan mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan kembali ke dunia spiritual yang lebih harmonis.
Penghargaan
Bagian ini memberikan ucapan terima kasih kepada individu-individu yang telah membantu penulis dalam proses berpikir dan menulis buku ini. Penulis berterima kasih kepada teman-teman, keluarga, agen, penerbit, dan kolega yang telah memberikan dukungan intelektual, emosional, dan logistik selama penulisan buku ini. Penulis juga mengakui kontribusi dari beberapa individu yang telah melakukan penelitian untuk gambar-gambar yang digunakan dalam buku ini.
Catatan tentang Sumber dan Bibliografi Selektif
Bagian ini menjelaskan momen penemuan penting penulis di toko buku bekas di Tunbridge Wells, di mana ia menemukan buku Jacob Boehme yang menghubungkan tradisi esoterik Barat dengan sekolah misteri Mesir, Yunani, dan Roma. Penulis menyebutkan beberapa buku yang telah memberikan konfirmasi lebih lanjut tentang tradisi esoterik ini, termasuk karya-karya dari Paracelsus dan Thomas Vaughan, serta buku-buku modern seperti karya Joscelyn Godwin tentang Robert Fludd. Penulis juga menyebutkan buku-buku lain yang penting bagi penelitian dan pemahaman esoteriknya, memberikan daftar sumber yang telah membentuk perspektif dan narasi buku ini.
Indeks
Indeks mencakup daftar lengkap nama, tempat, dan konsep yang dibahas dalam buku ini, memungkinkan pembaca untuk dengan mudah menemukan informasi spesifik yang mereka cari. Indeks ini mencakup tokoh-tokoh mitologi, sejarah, dan esoterik, serta konsep-konsep penting dalam tradisi mistik dan spiritual yang dibahas sepanjang buku.
Resume ini memberikan gambaran umum tentang isi dan tema utama dari setiap bab buku “The Secret History of the World” yang telah dibahas, termasuk penghargaan, catatan tentang sumber, dan indeks yang melengkapi keseluruhan narasi buku.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri



No Responses