Oleh: Agus Mualif Rohadi
Anies, jalan yang ditempuhnya memang tidak biasa. Pasti banyak hal yang menjadi pertimbangannya.
Fakta bahwa kehidupan politik dan kepartaian yang semakin terlilit perilaku korup.
Namun, Anies tetap menggunakan jalan partai untuk mengikuti kompetisi pemilihan, namun tidak mau terikat pada partai yang terlilit oleh keadaan yang tidak bersih.
Anies tidak menempuh jalur independen meskipun sangat bisa kalau mau menempuhnya, karena dia memahami fungsi partai yang sangat fital dalam proses demokrasi.
Hal itu menunjukkan bahwa Anies mempunyai visi kuat dalam pemberantasan korupsi dan membersihkan jalan politik yang terlanjur masuk dalam jebakan politik berbiaya tinggi, sehingga mendorong perilaku korup dan politik jalan pintas.
Sangat dipahami jika jalan yang ditempuhnya sangat sulit, karena semua partai mendapatkan kesulitan mencari pembiayaan politik.
Namun demikian, jalan tidak biasa Anies dalam pilpres kemarin terbukti mampu menyegarkan demokrasi meskipun tanpa dukungan biaya melimpah. Kontras dengan cara petahana yang justru menggunakan bansos untuk menyuap rakyat yang dilakukan secara telanjang nampak di depan mata.
Disisi lain, Anies juga telah memberikan pembelajaran, bahwa partai seharusnya terbuka pada anak bangsa yang mumpuni, berintegritas dan bermoralitas tinggi. Faktanya Anies mampu mengkapitalisasi suara untuk dirinya dan kemudian disalurkan sebagai andil sangat besar dalam perolehan kursi legislatif bagi partai pengusungnya.
Justru sekarang muncul tantangan bagi partai dan masyarakat.
Bagi partai apakah akan tetap terbuka terhadap anak bangsa yang bertalenta dan beritegritas yang terbukti juga mampu memberikan andil membesarkan partai pengusungnya.
Dan bagi masyarakat, mempunyai alternatif pilihan yang luas memilih fugur yang bersih sekaligus cakap mengurus rakyat dan bangsa.
Mudah mudahan jalan Anies menginspirasi munculnya calon calon pemimpin yang cakap, jujur dan bersih, dan partai partai terbuka terhadap mereka, agar menjadi jalan untuk membersihkan tubuh partai.
Partai-partai di Indonrsia memang perlu mandi junub karena telah berselingkuh dengan para koruptor.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri



No Responses