Oleh: Sulung Nof
“Raja Jawa” itu sakti
Sampai hari ini, tak ada yang menandingi
Nyaris semua elit berebut melayani
Berlomba-lomba menjadi pengabdi oligarki,
seraya membenarkan politik dinasti
Apa perlu tambahan bukti lagi?
Nyatanya hukum tak kuasa mengadili
Padahal pelanggarannya sudah di sana-sini
Undang-Undang diakali dan konstitusi dikangkangi,
demi syahwat pribadi dan keluarganya sendiri
“Raja Jawa” itu sakti
Berjuta aksi tak juga menjatuhkannya dari kursi
Apakah rakyat tak cukup punya nyali?
Atau kaum terpelajar tak ada daya juang yang mumpuni?
Ataukah para intelektual sedang sibuk mencari sesuap nasi,
sembari memuji betapa hebatnya penguasa negeri,
lalu mereka jilati dari ujung rambut sampai ujung kaki
Itulah sebuah bangsa yang kehilangan harga diri,
karena para pejabatnya korup dan tak tahu diri
Rakyat pun mengalami depresi
Sebagian pilih jalan pintas b*nuh diri
Sebagian lainnya memilih menjual diri
Pengangguran meningkat semakin tinggi
Susu tak terbeli dan makanan bergizi sulit dinikmati
Lalu bagaimana nasib generasi pewaris negeri?
Dan apa gunanya berdemokrasi,
kalau keadaannya justru tambah buruk begini?
Bandung, 29 Agustus 2024
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri


No Responses