Harga minyak anjlok di tengah kebijakan Trump dan pengaruh OPEC

Harga minyak anjlok di tengah kebijakan Trump dan pengaruh OPEC

Tarif AS, sikap produksi OPEC, kekhawatiran resesi Eropa menyeret harga minyak turun

ISTAMBUL – Tarif Presiden AS Trump atas impor Kolombia dan dorongannya kepada OPEC untuk memangkas harga minyak telah mengintensifkan tekanan ke bawah pada minyak mentah, diperparah oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi Eropa dan antisipasi seputar keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa yang akan datang.

Patokan internasional minyak mentah Brent turun 0,6%, diperdagangkan pada $77,19 per barel pada pukul 10.19 waktu setempat (0719GMT), turun dari $77,54 pada penutupan sesi sebelumnya.

Patokan AS West Texas Intermediate (WTI) turun 0,4%, mencapai $74,06 per barel, dibandingkan dengan penutupan sesi sebelumnya sebesar $74,38.

Harga minyak mengawali minggu ini dengan tren penurunan menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang kebijakan perdagangan baru dan seruannya kepada Arab Saudi dan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menurunkan harga minyak.

Dalam pernyataan di akun Truth Social miliknya kemarin, Trump mengumumkan arahannya untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada semua barang yang masuk ke AS dari Kolombia, dengan menambahkan bahwa tarif ini akan meningkat menjadi 50% dalam waktu seminggu.

Sanksi ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang harga yang jauh lebih tinggi bagi konsumen AS dan tekanan biaya pada perusahaan yang bergantung pada impor, sehingga memberikan tekanan ke bawah pada harga minyak.

Lebih jauh, pernyataan Trump selama Pertemuan Tahunan ke-55 Forum Ekonomi Dunia (WEF), yang dihadiri melalui konferensi video minggu lalu, juga mendukung penurunan harga. Ia menekankan bahwa Arab Saudi dan OPEC harus menurunkan harga minyak, dengan menyatakan, ‘Saya juga akan meminta Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan biaya minyak. Harga minyak harus turun; saya heran harganya tidak diturunkan sebelum pemilu. Jika harga turun, perang akan segera berakhir.’ Sekarang harganya sudah cukup tinggi untuk mendukung perang.’

Produksi minyak mentah OPEC pada Desember tahun lalu naik 26.000 barel per hari dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai 26,741 juta barel per hari.

Selain itu, kebijakan Trump untuk meningkatkan produksi minyak dan gas AS terus meredakan kekhawatiran pasokan di pasar minyak global, yang berkontribusi terhadap penurunan harga.

Sementara itu, kekhawatiran tentang resesi terus berlanjut di Eropa. Meskipun Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Zona Euro melampaui ekspektasi pada Januari, mencapai 46,1, namun terus menunjukkan kinerja yang lemah. Di Jerman, PMI manufaktur tetap pada level rendah 44,1. Para ahli menyarankan bahwa perjuangan Bank Sentral Eropa (ECB) melawan inflasi mungkin menjadi lebih menantang, dengan pengetatan moneter yang berkepanjangan berpotensi meningkatkan risiko resesi. Skenario ini berdampak negatif pada prospek permintaan global, meningkatkan tekanan pada harga.

Di sisi lain, keputusan suku bunga ECB yang akan datang minggu ini diantisipasi akan memiliki dampak yang menentukan pada pasar minyak. Suku bunga yang lebih rendah diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K