Keluarga sandera Israel di Gaza menuduh Netanyahu menyabotase kesepakatan pertukaran tahanan

Keluarga sandera Israel di Gaza menuduh Netanyahu menyabotase kesepakatan pertukaran tahanan

Netanyahu ‘gagal untuk melanjutkan fase kedua,’ kata Danny Algert kepada Radio Angkatan Darat Israel

YERUSALEM – Saudara sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Selasa menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan dengan faksi-faksi perlawanan Palestina.

Danny Algert, yang saudaranya, Itzik, ditawan, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa Netanyahu “gagal untuk melanjutkan fase kedua” dari kesepakatan gencatan senjata. Ia berpendapat bahwa fase kedua merupakan bagian integral dari fase pertama. “Jika fase kedua dibongkar, mengapa Hamas akan membebaskan para tawanan” katanya.

Pernyataannya menyusul pengumuman pada hari Senin oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, yang mengatakan bahwa mereka menunda pembebasan tawanan Israel yang dijadwalkan pada hari Sabtu hingga Israel sepenuhnya melaksanakan perjanjian tersebut dan secara retroaktif memenuhi kewajiban sebelumnya.

Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, mengatakan bahwa selama tiga minggu terakhir, Israel telah melanggar kesepakatan dengan menunda pemulangan warga Palestina yang mengungsi ke Gaza utara, menargetkan mereka dengan serangan udara dan tembakan, serta membatasi bantuan kemanusiaan. Ia mengklaim bahwa Hamas telah menepati komitmennya.

Akibatnya, ia mengatakan Brigade Al-Qassam memutuskan untuk menunda pembebasan tawanan Israel tambahan hingga Israel mematuhi perjanjian dan secara retroaktif memberikan kompensasi atas penundaan tersebut. “Kami tetap berkomitmen pada kesepakatan tersebut selama pendudukan (Israel) melakukan hal yang sama,” katanya.

Pasukan Israel terus menembaki warga Palestina di berbagai wilayah Gaza hampir setiap hari, menggunakan pesawat tanpa awak, yang mengakibatkan jatuhnya korban, termasuk anak-anak dan orang tua, meskipun ada gencatan senjata,

Salama Marouf, kepala Kantor Media Gaza, memperingatkan pada hari Jumat bahwa setelah 20 hari, kondisi kemanusiaan di Gaza tetap buruk karena penundaan Israel dalam melaksanakan perjanjian gencatan senjata.

Kesepakatan gencatan senjata tiga fase telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan perang genosida Israel, yang telah menewaskan lebih dari 48.200 korban dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K