Betulkah Prabowo Sedang Dikepung Perang?

Betulkah Prabowo Sedang Dikepung Perang?
Anton Permana

Oleh : DR. Anton Permana
(Tanhana Dharma Mangruva Institute)

Setidaknya ada 5 teater perang yang sedang terjadi di atas panggung politik Indonesia saat ini.

Pertama, perang antara rakyat vs keluarga Jokowi yang teriak untuk adili Jokowi dan makzulkan Gibran yang dianggap anak haram konstitusi. Mereka adalah berasal dari kelompok yang termarginalkan dan korban kezaliman selama Jokowi berkuasa.

Kedua, perang antara Megawati vs Jokowi, kenapa disebut nama Megawati? karena meski sebagai ketua umum PDIP, kelihatan jelas secara kepartaian kubu merah tidak solid di bawah ketua umum. Pemecatan Jokowi berserta keluarganya dan ditahannya Hasto oleh KPK adalah panggung politiknya.

Ketiga, perang antara rakyat vs Prabowo. Yaitu, mereka yang berasal dari kelompok hasil propaganda pikiran yang merasa terancam dan terkena imbas kebijakan kebijakan politik Prabowo setelah berkuasa. Yaitu : Para pemain import pangan, cukong importir BBM, penjahat perkebunan, para mafia lahan PSN, yang menggunakan tangan-tangan buzzer, influencer, media, bahkan gerakan mahasiwa sebagai proxy di depan untuk menggempur habis semua kebijakan politik Prabowo. Salah satunya penolakan masif RUU TNI sebagai salah satu cover gerakannya.

Keempat, perang antara Prabowo dan Jokowi. Suka tidak suka, mau tidak mau, perang ini sudah mulai terjadi. Minimal antara sesama pendukung di lingkaran ring satu. Semenjak KLB Rapimnas Gerindra memutuskan Prabowo maju Pilpres 2029, yang mana hal itu sama saja dengan menutup pintu Gibran untuk maju jadi Capres 2029. Meski ada drama teriakan “Hidup Jokowi” dengan sahutan “Prabowo adalah Presiden terkuat sepanjang sejarah Indonesia”.

Terakhir adalah, perang yang sesungguhnya. Perang antara Prabowo dengan elit global yang seakan menunggu momentum untuk menjatuhkan Prabowo apabila tidak tunduk dengan kepentingan mereka.

Dari 5 jenis perang ini, yang paling berbahaya dan mematikan adalah perang nomor empat dan lima. Ini bukan perang omon-omon. Prabowo tidak bisa gegabah, karena bisa sangat serius terhadap kelanjutan pemerintahannya.

Kenapa ?? Karena dalam teori psikologis perang, motivasi sebuah perang sangat menentukan terhadap eskalasi perang itu sendiri. Perang nomor empat dan lima ini, jelas mempunyai motivasi sangat besar, yaitu : dari kubu Jokowi lazim berpikiran bagaimana secepatnya Gibran naik tahta jadi Presiden kalau Prabowo lengser, begitu juga para kelompok elit global, yang tentu juga mempunyai motivasi besar agar kepentingan kelompoknya tetap aman dan terjaga.

Sedangkan perang nomor 1,2, dan 3 akan terakumulasi dengan sendirinya terbawa arus perang yang lebih besar dan dahsyat.

Artinya, semua kembali kepada Prabowo untuk mengkonsolidasikan kekuatan sosial politiknya, diplomasi luar negerinya, bahkan bagaimana seorang Prabowo harus mulai hati-hati dengan orang-orang di sekitar dirinya. Prabowo akan menetukan mana kawan dan mana lawan, alias identification friend or foe.

Melihat kondisi ini, mungkin sudah saatnya Prabowo mulai berpikir logis untuk berani keluar dari cangkang istananya hari ini untuk merangkul para teman-teman lama yang dulu pernah satu kapal perjuangan. Kelompok organik tradisional maupun kultural. Serta kelompok civil Slsociety yang tegak lurus, yang benar-benar merah putih mencintai negeri ini. Siapakah mereka ?? Hmmmm.. Tanyakan pada rumput yang bergoyang.. Karena saya yakin, Prabowo pasti sudah tahu siapa yang kita maksudkan bersama itu.

Salam Indonesia Jaya !

Guangzhou, 27 Maret 2025

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K