Proyek Awal diharapkan dapat menambah 10 megawatt daya ‘selalu aktif’ ke jaringan listrik, kata Google
TAIWAN – Google telah menandatangani perjanjian geotermal pertama di kawasan Asia-Pasifik dengan Taiwan, raksasa teknologi itu mengumumkan pada hari Selasa.
Proyek awal tersebut diharapkan dapat menambah 10 megawatt daya “selalu aktif” ke jaringan listrik dan “membantu mengkatalisasi pasar geotermal Taiwan,” kata pernyataan Google.
Energi geotermal berpotensi menawarkan daya “sepanjang waktu” untuk tempat-tempat seperti Taiwan karena lokasinya di sepanjang Cincin Api Pasifik, yang memungkinkannya memanfaatkan panas bawah tanah untuk menghasilkan listrik bersih, kata pernyataan itu.
‘Taiwan memiliki akses ke sumber daya geotermal yang substansial, menawarkan daya beban dasar yang stabil dan andal untuk melengkapi berbagai teknologi energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin,’ tambahnya.
Google juga mengumumkan rencana untuk bekerja sama dengan Australia dalam penelitian baru yang bertujuan untuk memajukan pengembangan energi geotermal di wilayah tersebut.
Raksasa teknologi tersebut sebelumnya menandatangani perjanjian pembelian daya korporat pertama Taiwan untuk energi surya pada tahun 2019.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Sentimen Pasar Bangkit, Tapi Bayang-Bayang Inflasi Masih Menghantui

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!


No Responses