Menteri Luar Negeri Rusia Lavrov, selama percakapan teleponnya dengan mitranya dari India Jaishankar, menegaskan kembali dukungan Moskow terhadap prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Perjanjian Simla 1972, Deklarasi Lahore 1999
ISTANBUL – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan mitranya dari India Subrahmanyam Jaishankar membahas hubungan bilateral serta meningkatnya ketegangan India-Pakistan setelah serangan bulan lalu di Pahalgam di Kashmir yang dikelola India.
Selama percakapan teleponnya pada hari Jumat, Lavrov menyerukan penyelesaian perselisihan antara New Delhi dan Islamabad “dengan cara politik dan diplomatik secara bilateral,” menegaskan kembali dukungan Rusia terhadap prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Perjanjian Simla 1972 dan Deklarasi Lahore 1999, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Sabtu.
Kedua diplomat tinggi itu juga meninjau jadwal kontak tingkat tinggi mendatang antara Rusia dan India, yang menegaskan kembali keterlibatan yang berkelanjutan.
Pembahasan itu muncul saat ketegangan meningkat antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir itu menyusul serangan di resor wisata Pahalgam yang menewaskan 26 orang.
India menyalahkan Pakistan, dengan mengatakan serangan itu memiliki “hubungan lintas batas.” Islamabad membantah dan sebaliknya menawarkan penyelidikan netral dengan pemantauan pihak ketiga.
Kedua negara telah mengambil tindakan diplomatik terhadap satu sama lain, termasuk membatalkan visa bagi warga negara masing-masing dan memanggil pulang beberapa staf diplomatik.
India juga menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, perjanjian penggunaan dan distribusi air tahun 1960 dengan Pakistan.
Dalam beberapa hari terakhir, banyak negara, termasuk AS, telah menghubungi para pemimpin kedua negara dalam upaya meredakan ketegangan.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri



No Responses