Oleh: Hamka Suyana
Kalau ingin melihat tanda-tanda seperti apa nasib di kemudian hari, lihatlah kepada siapa banyak berteman.
Karena teman pengaruhnya luar biasa. Orang yang semula buruk, kemudian berubah baik, atau sebaliknya, pastilah karena pengaruh teman akrabnya.
Berteman dalam konteks ini punya makna sangat luas.Yakni berteman langsung dalam interaksi sosial, atau copy darat. Dan berteman tidak langsung di media sosial seperti grup what’s app (WA).
Pada masa kini yang paling kuat memengaruhi karakter seseorang adalah kepada siapa dia berteman akrab di dunia maya dan acara televisi yang digemari.
Jika yang disukai tayangan televisi dan postingan di grup WA yang bertema agama, motivasi, inspirasi, atau solusi kehidupan, maka karakternya akan terbawa arus menjadi agamis dan bersikap sabar, syukur, ikhlas (sasyuik).
Umar bin Khatab berkata, “Untuk melihat agama seseorang, lihatlah kepada siapa dia berteman.”
Karena kuatnya pengaruh teman, maka sering kita dengar ungkapan kekagaten demikian.
Perubahan kebaikan menjadi keburukan.
Orang yang dulunya baik berubah menjadi buruk. “Saya gak nyangka kalau dia melakukan perbuatan nista itu. Padahal dulu yang saya tahu, dia itu dikenal baik. Kok bisa berubah ya?”
Perubahan keburukan menjadi kebaikan.
Dulunya dikenal sering melakukan keburukan, tapi berubah menjadi pribadi baik.
“Ah, serasa tidak percaya! Masya Allah. Orang seburuk dia bisa berubah baik? Bagaimana bisa terjadi?”
Begitu dahsyatnya pengaruh teman, karena temanlah yang akan memengaruhi masa depan seseorang.
Yang semula sudah mengikuti jalan menuju surga, tapi karena pengaruh teman pergaulan, bisa membuatnya tersesat, kemudian mengikuti jalan menuju ke neraka.
Yang semula berlulur lumpur dosa yang memungkinkan terperosok ke jalan menuju neraka, tapi karena pengaruh teman yang baik, bisa menjadi perantara menemukan jalan menuju surga.
QS Al-Furqan ayat 28, 29 cocok dijadikan peringatan dalam memilih teman.
“Aduh, celaka aku! Sekiranya dulu aku tidak menjadikan dia itu teman akrabku, sungguh dia telah menyesatkan aku dari peringatan Al Qur’an ketika peringatan itu telah datang kepadaku.”
Agar diselamatkan Allah dari tipu daya setan melalui perantara teman dekat, amalkan doa yang diajarkan Rasulullah yang dibaca pagi dan petang serta sujud terakhir dalam shalat, yang artinya:
“Wahai Tuhan Yang Mahahidup, wahai Tuhan Yang Maha Berdiri Sendiri, dengan rahmat-Mu hamba minta pertolongan, baguskanlah semua urusanku dan jangan Engkau serahkan aku pada diriku sendiri walau hanya sekejap mata.”
Pengalaman pribadi
Berkah mengamalkan doa tersebut, alhamdulilah bimbingan dan petunjuk Allah senantiasa diberikan di luar dugaan. Diantaranya, selama 3 bulan berada di tempat hijrah, dipertemukan dan dikenalkan oleh Allah dengan kenalan baru orang-orang saleh dan baik hati, sehingga semakin memperkuat keyakinan akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dunia akhirat. Aamiin yaarabbal alamin.
Yogya, 24-5-2025
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri




No Responses