JAKARTA – Harapan baru muncul di tengah perjuangan Indonesia melawan tuberkulosis (TBC). Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Yahya Zaini, mengungkapkan bahwa vaksin TBC yang dikembangkan dengan dukungan dari Bill Gates kini telah memasuki uji klinis tahap ketiga — fase penting sebelum digunakan secara luas.
“Ini bukan lagi uji coba awal. Uji klinis tahap tiga berarti vaksin ini sedang diteliti untuk melihat efektivitas dan tingkat kesembuhannya secara menyeluruh,” kata Yahya saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Menurutnya, banyak masyarakat salah kaprah mengira vaksin tersebut masih dalam tahap uji coba awal. Padahal, uji klinis tahap tiga adalah langkah terakhir sebelum sebuah vaksin mendapatkan izin edar secara global. “Masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya,” tegas Yahya.
Indonesia saat ini berada di peringkat kedua dunia untuk jumlah kasus TBC, tepat setelah India. Setiap tahun, lebih dari 800 ribu kasus baru TBC tercatat di tanah air — angka yang membuat penyakit ini tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan nasional.
“Kalau Indonesia ingin keluar dari jeratan TBC, maka kita harus siap dengan vaksin yang efektif dan mencukupi. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pengobatan konvensional,” ujarnya.
Vaksin yang dikembangkan ini merupakan salah satu terobosan global hasil kolaborasi berbagai lembaga riset dan yayasan internasional, termasuk Bill & Melinda Gates Foundation. Vaksin ini diharapkan mampu melindungi kelompok rentan sekaligus menekan angka penularan secara signifikan.
Komisi IX DPR menyatakan dukungannya terhadap proses uji klinis ini dan meminta pemerintah serta Kementerian Kesehatan RI untuk memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat. “Informasi yang akurat lebih penting daripada sensasi. Ini soal nyawa,” tutup Yahya.
Dengan masuknya vaksin ini ke tahap akhir uji klinis, Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari sejarah besar ilmu kedokteran, tetapi juga berpotensi menjadi negara pelopor dalam distribusi dan pemanfaatan vaksin TBC di kawasan Asia Tenggara.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri



No Responses