Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Idul Adha adalah perayaan tahunan bagi umat Islam yang sarat dengan nilai luhur kemanusiaan. Menunaikan kurban sebagai simbol ketakwaan, ketaatan seorang muslim kepada sang Khalik. Bentuk takwa yang lain juga merupa dalam bentuk kemanusiaan terhadap sesama. Almarhum Prof. Nurcholis Madjid – seorang cendekiawan Muslim pernah mengatakan bahwa takwa identik dengan urusan batin umat muslim. Maka tidak penting seberapa besar atau seberapa mahal harga hewan yang dikurbankan, jika nilai takwanya tidak ada. Hal ini selaras dengan pesan yang ada di dalam Al-Qur’an, “Tidak akan sampai kepada Allah daging (hewan) itu, dan tidak pula darahnya. Tetapi yang akan sampai kepada-Nya ialah takwa dari kamu,” (QS. Al-Hajj: 37).
Idul Adha juga mengajarkan tentang ketaatan penuh kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim dan Ismail menunjukkan contoh ketaatan yang luar biasa dan melakukannya tanpa ragu dan pertanyaan. Ketaatan seperti ini membutuhkan keyakinan yang kuat dan keberanian untuk melepaskan sesuatu yang menjadi milik kita demi mematuhi perintah Allah. Ketaatan dalam konteks ini tidak hanya terbatas pada pelaksanaan Kurban, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan sehari-hari.
Takwa dalam bentuk kemaanusiaan itu bisa kita lihat contoh kejadiaan saat merajalelanya virus mematikan Covid-19 tahun 2020-2021. Pada saat itu sering kita dengar pengumuman di Masjid-Masjid di kampung atau perumahan tentang wafatnya anggota keluarga karena terpapar virus itu. Ribuan orang meninggal dunia sampai-sampai tempat pemakaman dimana-mana penuh. Pada saat yang bersamaan ada berita tentang banyaknya tenaga kesehatan, dokter, perawat dan security Rumah Sakit yang juga meninggal dunia dikarenakan bekerja siang malam, 24 jam penuh tanpa istirahat menangani pasien-pasien yang terkena virus mematikan itu yang pada gilirannya para tenaga kesehatan itu juga terpapar virus Covid-19. Para tenaga kesehatan itu termasuk beberapa Guru Besar (ada yang bersama istrinya) Fakultas Kedokteran yang berjuang menyelamatkan nyawa pasien-pasien yang jumlahnya diluar dugaan. Perjuangan beliau-beliau itu menyebabkan “exhausted” – kecapaian yang ekstrem lalu menyebabkan terpapar virus mematikan itu. Para tenaga kesehatan itu sebagai syuhada karena meninggal dunia ketika sedang bertugas. Al-Fatihah untuk beliau-beliau itu.
Para almarhum tenaga kesehatan itu mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarganya demi melaksanakan misi kemanusiaan dan itu tidak hanya karena sumpah dokter yang berisi komitmen untuk mengabdikan diri pada kepentingan kemanusiaan, namun diatas itu adalah bentuk ketaatan, kepatuhan kepada perintah Allah SWT untuk berbuat baik dan menolong sesama. Itulah bentuk kepatuhan sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan Kurban. Cak Nur menerjemahkan kurban itu tentang takwa, dan tentang cara meraih takwa melalui ibadah sosial kemanusiaan.
Contoh kepatuhan kepada Allah SWT itu tidak hanya contoh misi mulia yang dilakukan para tenaga kesehatan diatas tapi juga pada banyak profesi seperti seorang guru wanita yang gajinya rendah dengan mengendarai sepeda motor trail menerjang sungai, batu-batu terjal, lumpur karena jembatan satu-satunya penghubung antar desa yang ambruk kena banjir – demi segera bertemu dengan anak-anak didiknya. Sang Ibu Guru itu mengorbankan kepentingan dirinya sendiri demi melaksanakaan misi kemanusiaan yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Kesimpulannya, perayaan Idul Adha menyadarkan kita untuk memiliki nilai kemanusiaan. Nilai yang tidak hanya berhenti pada diri sendiri, tetapi juga mesti membawa keluberan manfaat kepada liyan. Bahkan juga kepada lingkungan sekitar.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (3): Membangun Stabilitas Politik dan Menghindarkan Indonesia dari Kekacauan Pasca 1965

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 2): Guncangan di Ruang Reformasi dan Bayang-Bayang Operasi Garis Dalam

Pertemuan “Rahasia” di PTIK (Bagian 1) : Walkout, Ketegangan, dan Polemik Komisi Reformasi Polri

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri


No Responses