SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus membangun kota yang tertib, aman, ramah, dan berpihak kepada seluruh warga — baik konsumen, pelaku usaha, maupun pencari nafkah harian.
Ketua LHKP PDM Surabaya dr. Zuhrotul Mar’ah dalam rilis tertulis hari ini (14/6/2025) mengatakan,
salah satu langkah konkret Pemkot adalah penertiban praktik parkir liar di depan toko-toko modern, minimarket, dan pusat perbelanjaan.
“Penertiban ini bukan semata tindakan represif, tapi bagian dari penegakan Peraturan Daerah Kota Surabaya,” katanya.
Dia menunjuk Perda Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perparkiran, yang menegaskan bahwa toko modern yang memiliki lahan parkir sendiri tidak diperbolehkan menarik pungutan parkir.
“Tanggung jawab atas keamanan dan ketertiban parkir berada di pihak toko,” tegasnya.
Lalu, Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah, yang melarang pembagian kantong plastik secara cuma-cuma, demi mengurangi sampah dan menjaga lingkungan.
“Dengan beban baru yang sudah ditanggung konsumen, yaitu membayar kantong plastik, maka adalah hal yang adil jika mereka mendapat layanan parkir gratis, aman, dan nyaman. Konsumen tidak boleh terus-menerus dibebani biaya tambahan yang tidak berdasar hukum,” jelasnya.
Namun dia juga menyadari bahwa sebagian besar juru parkir liar adalah warga yang mencari nafkah harian. Oleh karena itu, pendekatan kami adalah tegas terhadap pelanggaran, namun adil dan manusiawi terhadap nasib rakyat.
Lebih lanjut dia merekomendasikan solusi:
1. Mendorong toko modern untuk mempekerjakan eks jukir sebagai bagian dari layanan resmi, dengan pelatihan, seragam, dan sistem yang teratur.
2. Menyediakan program transisi pekerjaan dan pelatihan bagi jukir, melalui kerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Ketenagakerjaan.
3. Mengembangkan sistem digitalisasi parkir untuk mencegah pungli dan memastikan transparansi pengelolaan.
“Kami ingin menegaskan Kota ini dibangun bukan untuk mengorbankan siapa pun, melainkan untuk melindungi semuanya. Konsumen dilindungi. Pekerja dilindungi. Lingkungan juga dilindungi. Inilah wajah Surabaya yang kita perjuangkan, Kota Surabaya yang modern, tertib, adil, dan manusiawi. Mari kita jaga kota ini bersama, demi kenyamanan dan keadilan bagi semua,” tegasnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Subuh, Kolaborasi, Kepedulian, dan Keberkahan

Dukung Revisi PP 50/2022, Ketua Umum APKLI-P: Praktek Tax Planing PPH 0,5% UMKM Puluhan Tahun Dibiarkan

LPG, LNG, CNG dan Kompor Induksi, Solusi Emak Emak Swasembada Energi Di Dapur



No Responses