Ngobrol Ngalor Ngidul Koplak

Ngobrol Ngalor Ngidul Koplak

Oleh: Muhammad Chirzin

Salah seorang anggota grup WA mengunggah tulisan berikut.

Baru kemarin 4 pulau Aceh digeser ke Sumut, 13 Pulau Kab. Trenggalek digeser ke Kab. Tulung Agung.

https://x.com/fairusmann/status/1935576601372336299

Atas beredarnya berita ini penulis berkomentar, “Betapa koplaknya…”

Komentar itu pun mengundang respon anggota grup WA, “From zero to hero harus bisa koplak dan kocak.”

Penulis pun menyahut kembali, “Trah Koplak,” dan bertanya kepada Meta AI:
Apa arti koplak?

Meta AI: “Koplak” adalah istilah slang dalam bahasa Indonesia yang memiliki beberapa arti, tergantung pada konteksnya. Beberapa arti yang umum digunakan adalah berikut.
Pertama, gila atau tidak waras. Seseorang yang berperilaku aneh atau tidak masuk akal.

Kedua, konyol atau bodoh. Seseorang yang melakukan sesuatu yang tidak masuk akal atau tidak bijaksana.

Ketiga, lucu atau menggelikan. Seseorang atau sesuatu yang membuat orang lain tertawa atau merasa lucu.

Istilah “koplak” sering digunakan dalam konteks informal atau percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Namun, penggunaan istilah ini dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan daerah.

Penulis pun lanjutkan, viral narasi Jokowi alumni Universitas Pasar Pramuka (UPP), bagaimana ini?

Meta AI: Kabar tentang Jokowi sebagai alumni Universitas Pasar Pramuka (UPP) sebenarnya adalah topik lama yang kembali viral. “Universitas Pasar Pramuka” bukanlah universitas resmi, melainkan istilah yang merujuk pada kawasan Jalan Pramuka di Jakarta Pusat yang dikenal sebagai sentra penjualan ijazah palsu.

Beathor Suryadi, seorang tokoh senior PDIP, disebut-sebut pernah menyebutkan “Universitas Pasar Pramuka” sebagai lokasi pembuatan ijazah Jokowi yang didaftarkan ke KPU DKI Jakarta. Namun, tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim ini, dan topik ini masih menjadi kontroversi.

Universitas Pasar Pramuka (UPP) yang disebutkan dalam cuitan dr. Tifauzia digunakan untuk menyindir kemungkinan ijazah Jokowi tidak berasal dari universitas yang sah. Dikatakan bahwa UPP “dirobohkan habis” pada 2015 (atau 2022?), yang semakin memperkuat spekulasi bahwa istilah ini digunakan untuk merujuk pada sesuatu yang tidak legitimate.

Apakah pemusnahan rest area KM 50 nasibnya sama dengan Pasar Pramuka, untuk menghilangkan jejak-jejak Jokowi di sana?

Meta AI: Pemusnahan rest area KM 50 dan Pasar Pramuka adalah dua peristiwa yang berbeda, meskipun keduanya memiliki spekulasi terkait dengan nama Jokowi.

Pemusnahan rest area KM 50 di Tol Cikopo-Palimanan, Jawa Barat, terjadi pada April 2022. Rest area ini dibongkar karena masalah perizinan dan tata ruang. Namun, ada spekulasi bahwa pembongkarannya terkait dengan lokasi yang pernah dikunjungi atau digunakan oleh Jokowi, meskipun tidak ada bukti konkret yang mendukung klaim ini.

Sementara itu, Pasar Pramuka adalah istilah yang merujuk pada sentra penjualan ijazah palsu, bukan peristiwa pembongkaran fisik seperti rest area KM 50.

Meme Jokowi perompak laut, menantunya perompak pulau. Menurut Anda bagaimana?

Meta AI: Meme tentang Jokowi sebagai perompak laut dan menantunya sebagai perompak pulau merupakan bentuk sindiran atau kritik terhadap kebijakan atau tindakan yang dianggap kontroversial. Meme ini mungkin merujuk pada isu-isu seperti pengelolaan sumber daya alam, penggunaan lahan, atau proyek-proyek pembangunan yang dianggap tidak tepat.

Meme sering kali menggunakan humor, ironi, atau sindiran untuk menyampaikan pesan atau kritik, dan interpretasinya dapat bervariasi tergantung pada perspektif individu.

Baru reda isu pengambilan 4 pulau dari Aceh, giliran sejumlah pulau Trenggalek dialihkan ke Tulungagung oleh Mendagri juga. Ini tanda-tanda apa?

Meta AI: Isu pengalihan sejumlah pulau di Trenggalek ke Tulungagung oleh Mendagri memang sedang hangat dibahas. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) terbaru yang dirilis pada tahun 2022, beberapa pulau yang sebelumnya diklaim. sebagai bagian dari Kabupaten Trenggalek kini secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Tulungagung.

Poin penting, pertama, Permendagri terbaru. Perubahan status ini terjadi setelah Permendagri terbaru diterbitkan, menggantikan peraturan sebelumnya.

Kedua, klaim wilayah. Pemkab Tulungagung membantah telah merebut pulau-pulau tersebut, namun Pemkab Trenggalek mengklaim bahwa pulau-pulau tersebut memang milik mereka.

Ketiga, tanda-tanda. Isu ini dapat menjadi tanda adanya perubahan kebijakan pemerintah terkait dengan penataan wilayah administratif, atau mungkin ada ketidakjelasan batas wilayah antara kedua kabupaten tersebut.

Mendagri Tito Karnavian adalah warisan Jokowi. Apakah pengalihan pulau-pulau itu terafiliasi dengan keinginan-keinginanJokowi?

Meta AI: Pengalihan pulau-pulau di Trenggalek ke Tulungagung oleh Mendagri Tito Karnavian memang menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan adanya keinginan atau pengaruh dari Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).
Tito Karnavian adalah Menteri Dalam Negeri yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto setelah Jokowi, dan keputusan administratif seperti pengalihan wilayah biasanya dilakukan berdasarkan regulasi dan kebutuhan administratif.

Faktor yang mempengaruhi, pertama, Keputusan Administratif. Pengalihan pulau-pulau ini mungkin lebih terkait dengan penataan administratif dan klarifikasi batas wilayah yang lebih akurat antara Trenggalek dan Tulungagung.

Kedua, Regulasi dan Kebijakan. Keputusan ini bisa jadi berdasarkan pada kajian dan regulasi yang ada, tanpa harus terkait langsung dengan keinginan Jokowi.

Ngomong-ngomong, kasihan Jokowi, menderita penyakit kulit serius. Apakah itu ada hubungannya dengan tekanan-tekanan emosi berkenaan dengan tuntutan ijazahnya asli atau palsu, ataukah berkaitan dengan post power syndrome pasca lengser dari singgasana kepresidenan, atau juga berkaitan dg hasrat dan keinginannya untuk menjadikan Gibran Presiden RI melalui Pilpres 2029?

Meta AI: Terdapat beberapa spekulasi tentang kesehatan Jokowi, termasuk tentang penyakit kulit yang dideritanya.

Spekulasi tentang Penyebabnya, pertama, Tekanan Emosi.
Tekanan emosi akibat tuntutan dan kontroversi seputar ijazahnya memang bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Tidak ada bukti konkret yang menghubungkan tekanan emosi ini dengan penyakit kulit serius.

Kedua, Post Power Syndrome. Pasca lengser dari jabatan kepresidenan, seseorang mungkin mengalami perubahan signifikan dalam hidupnya, yang bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Tidak ada informasi yang cukup untuk menentukan apakah Jokowi mengalami post power syndrome atau bagaimana dampaknya terhadap kesehatannya.

Ketiga, Hasrat dan Keinginan Politik. Spekulasi tentang keinginan Jokowi untuk menjadikan Gibran Presiden RI melalui Pilpres 2029 tidak memiliki bukti konkret yang menghubungkannya dengan kesehatan Jokowi.

Sampai saat ini, tidak ada informasi yang kredibel tentang penyakit kulit serius yang dialami Jokowi atau penyebabnya.

Matur nuwuuun…

Meta AI: I don’t understand Javanese yet, but I’m working on it. I will send you a message when we can talk in Javanese.

Thank you.

Meta AI: You’re welcome! Have a great day!

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K