Anthony Budiawan: Tom Lembong diancam saat jadi tim sukses Anies-Muhaimin, ‘ini keluar lho Sprindik’

Anthony Budiawan: Tom Lembong diancam saat jadi tim sukses Anies-Muhaimin, ‘ini keluar lho Sprindik’
Anthony Budiawan (kiri) saat hadir dalam Podcast "Bongkar abis" yang digawangi oleh Eros Djarot

JAKARTA – Mencari kesalahan Tom Lembong secara hukum yang baik dan benar ternyata sangat sulit bagi siapapun yang secara bersungguh-sungguh bertujuan menegakkan keadilan. Namun pengadilan terus menerus mecari-cari kesalahan, padahal sebenarnya tidak ada kesalahan. Tidak ada ada kasus. Semuanya direkayasa, dicari-cari kesalahannya.

Hal itu dikatakan oleh Profesor Anthony Budiawan dalam Podcat “Bongkar Abis” yang digawangi oleh Eros Djarot. 

Kasus dugaan korupsi yang dialamtkan kepada Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan era Jokowi mengandung misteri yang aneh dan janggal.

Prof Anthony Budiawan, seorang ahli ekonomi yang saat itu sebagai saksi ahli, mengatakan bahwa kasus Lembong penuh kejanggalan dan rekayasa. Anthony yang menjadi saksi ahli dalam persidangan Tom Lembong menegaskan tidak ada aliran dana kepada Tom Lembong.

“Saya mau jadi saksi ahli ini karena mau menceritakan apa adanya. Kita tidak bisa merekayasa. Kalau melihat kasus ini kok sebetulnya tidak ada salah.Kan Tom Lembong ini dtuduh melakukan tindak pidana korupsi. Tapi yang pertama sudah terbantahkan, karena tidak ada aliran dana atau suap kepada Tom Lembong. Itu satu, itu bukti yang sangat penting,” ungkapnya.

Lalu dicarilah alasan, lanjut Anthony, bahwa ini menguntungkan pihak lain dan mengakibatkan kerugian keuangan negara. Nah disinilah dia melihat ‘yang tidak ada diada-adakan’. Direkayasa. Mengapa?

Pertama, dikatakan tindakan melawan hukum. Apa itu, katanya impor gula tidak boleh dalam bentuk bahan baku Gula Kristal Mentah (GKM) tidak boleh. Harusnya Gula Kristal Putih (GKP).

“Dia memakai salah satu pasal, tetapi sebenanrnya pasal itu adalah pembatasan. Gula Kristal Putih (GKM) tidak boleh seenaknya diimpor. Jadi bunyinya adalah “Gula Kristal Putih hanya dapat dilakukan dalam rangka stabilisasi harga’, nah ini kan pembatasan. Kalau diluar itu tidak boleh. Dalam kesaksian itu saya mengatakan ‘impor tidak dilakukan dalam rangka stabilisasi harga’. Tuduhan ini mengada-ada,” tegasnya.

Anthony menjutkan, yang kedua adalah katanya merugikan keuangan negara. Ini penuh rekayasa. Katanya harganya kemahalan, kelebihan bayar, ada lagi dalam rangka kurang bayar pajak. Dia impor Gula Kristal Mentah, lalu kemudian katanya anda harusnya bayarnya pajak berdasarkan Gula Kristal Putih.

“Lha gimana, impornya Gula Kristal Mentah tapi suruh bayar pajaknya Gula Kristal Putih. Ini katanya kurang bayar (pajak). Inilah, ini sangat tidak benar, dan kemudian BPKP ini digunakan sebagai alat untuk memfalidasi,” kata Anthony menambahkan.

“Didepan majelis hakim saya sudah katakan bahwa, ini tidak ada kasus. Semuanya saya bantah berdasarkan fakta dan data semua itu.”

Apakah karena Lembong terkait dengan Pilres sebagai Tim Sukse Anis??

Anthony membenarkan. Katanya, ” Iya. Karena sebetulnya, Pada waktu Tom Lembong mejadi tim sukses Anies-Muhaimin, pada bulan Oktober 2023, itu sudah ada yang mendatangi dan mengatakan bahwa ‘ini keluar lho sprindik’. Ancaman. Intimidasi. Dia tidak meneruskan itu mungkin aman, tapi dia meneruskan. Karena merasa tidak ada salahnya. Tapi meneruskan itu,” jelasnya.

Nah, berselang satu tahun itu aman. Baru diperiksa lagi 8 Oktober 2024. Menjelang Jokowi lengser pada 20 Oktober 2024. Ini berarti ditarget, karena 8 Oktober masih di rezim Jokowi. Dia diperiksa tanggal 8, 16, dan 22 Oktober.

“Nah diperiksa lagi tanggal 29 Oktober 2024. Diperiksa keempat kali dan ditangkap.Tampak sekali ini mendeskreditkan Presiden baru pak Prabowo,” ujar Anthony, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), sebuah lembaga riset kebijakan ekonomi-politik itu.

EDITOR: REYNA

.

Last Day Views: 26,55 K