Oleh: Budi Puryanto
Pemimpin Redaksi
Kebijakan hilirisasi menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, dan sosok Bahlil Lahadalia hadir sebagai tonggak utama dalam percepatan transformasi industri ini. Sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Satgas Hilirisasi, Bahlil terus mendorong hilirisasi bahan baku menjadi produk bernilai tinggi, demi ketahanan energi, penciptaan lapangan kerja, dan pengendalian ketergantungan impor
1. Strategi dan Target Investasi
Dalam rapat terbatas dengan Presiden Prabowo tanggal 3–4 Maret 2025, diputuskan pelaksanaan 21 proyek strategis hilirisasi senilai USD 40 miliar, mencakup sektor migas, pertambangan, pertanian, kelautan, dan kehutanan. Proyek-proyek ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan mendorong industrialisasi berbasis daya saing lokal
Setkab
Selain itu, Bahlil juga menyampaikan bahwa total nilai investasi hilirisasi akan mencapai USD 45 miliar dalam waktu dekat
2. Pembangunan Infrastruktur: Kilang & Energi Domestik
Salah satu fokus konkret Bahlil adalah pembangunan kilang minyak berkapasitas 1 juta barrel per hari. Dalam rapat pada 10 Maret 2025, pemerintah memutuskan meningkatkan kapasitas proyek refinery—awalannya 500 ribu barrel/hari—dan menyebarkannya ke Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku-Papua untuk pemerataan pembangunan regional
Setkab
Bahlil juga menekankan bahwa skema pembiayaan hilirisasi akan mengutamakan perbankan domestik, guna menghindari ketergantungan pada investor asing
3. Menghadapi Tantangan Eksternal
Bahlil mengungkap bahwa banyak negara maju tidak menyetujui peta jalan hilirisasi RI karena akan mengurangi kebutuhan bahan baku impor mereka. Namun, ia melihat hal tersebut sebagai bukti kekuatan kompetitif Indonesia dalam menciptakan nilai tambah bahan baku lokal
detikfinance
Ia pun menyatakan dengan tegas bahwa Indonesia tidak akan menyerah terhadap tekanan geopolitik global dan tetap menjalankan program hilirisasi demi kemandirian ekonomi
Lestari Kompa
4. Pengakuan atas Peran Strategis
Pada Oktober 2024, Bahlil menerima penghargaan sebagai Tokoh Penggerak Investasi Hilirisasi dari Detikcom Awards. Penghargaan ini menjadi apresiasi atas keberhasilannya mengonkritkan nilai tambah sumber daya alam melalui investasi dan kolaborasi lintas sektor
Selain itu, organisasi Kosgoro 1957 juga menetapkannya sebagai anggota kehormatan, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi nyata dalam pembangunan hilirisasi terpadu
Kompas Nasiona
5. Implementasi Hilirisasi Nasional
Dalam kerangka Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025, pemerintah membentuk Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, diketuai oleh Bahlil, untuk menjalankan program keyakinan hilirisasi secara sistemik. Satgas diberi mandat percepatan hilirisasi untuk 28 komoditas strategis—dari tambang mineral hingga produk pertanian dan perikanan—sebagai bagian dari visi ketahanan nasional dan industrialisasi berkelanjutan
Dari sisi pendanaan, Bahlil menegaskan pentingnya pergerakan modal domestik melalui perbankan nasional agar kontrol ekonomi tetap berada di dalam negeri .
6. Proyeksi Manfaat Hilirisasi
Ketahanan Energi: proyek storage minyak 30 hari dan kilang senilai 1 juta barrel per hari menjanjikan kapasitas energi nasional yang lebih stabil .
Nilai Ekonomi & Lapangan Kerja: investasi hilirisasi diproyeksikan menciptakan lapangan kerja berkualitas, meningkatkan pendapatan nasional dan mengurangi impor strategis
Setkab
Ketahanan Eksternal: menghadapi tantangan perang dagang global dengan meningkatkan manfaat domestik atas sumber daya alam
Ilustrasi: Pandangan udara dari Indonesia Tambang Grasberg di Papua Barat, yang baru-baru ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia dari raksasa pertambangan AS Freeport McMoRan. Saat ini telah melakukan hilirisasi dengan membangun smelter di Gresik
7. Tantangan dan Langkah Berikutnya
Meskipun realisasi investasi pada industri hilirisasi meningkat, tantangan signifikan tetap terbuka, termasuk infrastruktur di daerah terpencil, dependensi teknologi asing, serta dampak lingkungan industri besar. Namun, Bahlil menekankan bahwa transformasi besar membutuhkan keberanian, konsistensi kebijakan, dan komitmen jangka panjang—”hanya bangsa dengan semangat maraton yang bisa bertahan” .
Penutup
Kebijakan hilirisasi yang dipelopori Bahlil Lahadalia merupakan terobosan strategis untuk memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia. Dari pembangunan kilang, pembiayaan lokal, penetapan proyek skala besar, hingga menghadapi tekanan global, Bahlil telah menunjukkan kapasitasnya sebagai arsitek program yang visioner dan praktis. Tantangan memang tak ringan, tetapi dengan momentum diplomasi, modal domestik, dan kolaborasi lintas sektoral, Indonesia tengah membangun fondasi industrialisasi yang lebih mandiri & berdaya saing.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Novel “Imperium Tiga Samudra” (10) – Perang Para Dewa

Novel “Imperium Tiga Samudra” (9) – Prometheus

Novel Imperium Tiga Samudra (8) – Horizon 3

Novel Imperium Tiga Samudara (7)- Kapal Tanker di Samudra Hindia

Novel: Imperium Tiga Samudra (6) – Kubah Imperium Di Laut Banda

Sentimen Pasar Bangkit, Tapi Bayang-Bayang Inflasi Masih Menghantui

Imperium Tiga Samudra (5) — Ratu Gelombang




No Responses