Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu. Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “ (Qs al – alaq 1 -5).
“ Aku pun membaca (mengucapkan) apa yang ia baca. Setelah selesai Jibril meninggalkanku dan aku bangun dari tidurku dan kurasakan ada sesuatu yang tertulis dalam hatiku. Lalu aku keluar dari gua Hira’ “.
Ketika aku berada di tengah tengah gunung, tiba tiba kudengar sebuah suara dari langit “ Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah sedang aku adalah Jibril “. Aku dongakkan kepalaku ke langit, saat itu kulihat Jibril dalam sosok seorang laki laki yang membentangkan kedua kakinya ke ufuk langit. Jibril berkata lagi “ Wahai Muhammad, engkau adalah utusan Allah sedangkan aku adalah Jibril “. Aku berdiri melihatnya di tempat bagaikan patung. Aku arahkan pandanganku pada ufuk langit yang lain. Tidaklah aku mengarahkan pandanganku ke arah manapun kecuali aku lihat dia berada disana. Aku berdiri diam terpana bagaikan
patung hingga akhirnya Khadijah mengirim pelayan – pelayannya untuk mencariku. Mereka tiba di Makkah atas (namun tidak dapat melihat malaikat Jibril) kemudian kembali pada Khadijah, sementara aku tetap berada ditempatku semula. Lalu diapun menghilang dariku. Aku segera pulang menemui istriku Khadijah, dan aku berbaring di pahanya bersandar merapat padanya.
Peristiwa yang dikisahkan oleh Ibnu Ishaq tersebut menunjukkan bagaimana Muhammad di wisuda menjadi Rasul, utusan Allah. Nabi Muhammad menerima wahyu pertama kali yang disebutkan dalam Qs al – alaq 1 – 5, diperoleh melalui mimpi. Pada awalnya nabi Muhammad menganggap dirinya diperintahkan membaca sehingga menjawab tidak bisa membaca dan tidak mengerti apa yang harus dibacanya. Ternyata wahyu tersebut memang berbunyi “ bacalah, ….. dan seterusnya, yang menunjukkan bahwa Allah sedang akan mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui manusia! “Allah mengajar manusia melalui wahyu yang diberikan kepada rasulnya.
Ketika Muhammad sudah bisa mengatakan wahyu tersebut secara lengkap kemudian sadar dari tidurnya dan merasa bahwa wahyu tersebut telah tertulis dan terpatri dalam hatinya yang membuat tidak akan bisa melupakannya. Setelah itu nabi Muhammad keluar dari gua dan dilihatnya Jibril di langit dalam bentuk laki laki dengan kaki berada di garis ufuk. Kemanapun nabi Muhammad memalingkan mukanya, selalu dilihatnya Jibril seperti itu. Dan Jibril mengatakan bahwa “ Muhammad telah menjadi utusan Allah “ dan sekaligus malaikat Jibril memperkenalkan dirinya.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-181)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-182)
Peristiwa turunnya wahyu pertama pada nabi Muhammad ini terjadi pada bulan Ramadhan, diyakini pada malam tanggal 17 ramadhan. Turunnya wahyu pertama ini selalu diperingati kaum muslim sebagai hari turunnya Al – Qur’an (Qs Al – Baqarah 185) atau hari lailatul qadar, hari yang sangat mulia atau malam kemuliaan (Qs Al – Qadr 1 – 5, Qs ad – Dukhan 1 -5).
Ketika nabi Muhammad keluar dari gua Hira’, tidak disadarinya telah berjalan menuju tempat yang menyimpang dari jalan yang biasanya digunakan untuk naik turun, sehingga Khadijah yang malam itu ikut bersama di dalam gua Hira’ tidak menemukannya kemudian pulang dan mengutus pelayannya untuk mencari nabi Muhammad dan akhirnya dapat menemukannya. Namun Nabi Muhammad pulang sendiri dan sampai dirumah langsung menemui Khadijah dan berbaring di pahanya. Sambil berbaring, nabi Muhammad kemudian menceritakan apa yang dialaminya tersebut kepada istrinya.
Ibnu Ishaq mengkisahkan, setelah mendengar cerita nabi Muhammad, Khadijah kemudian berkata “ Suamiku, bergembiralah dan kokohlah. Demi Dzat yang jiwa Khadijah berada di tangan-Nya, kuharap engkau diangkat menjadi Nabi umat ini “. Khadijah kemudian bangkit, membereskan pakainnya kemudian pergi ke kediaman Waraqah bin Naufal.
Waraqah setelah mendengarkan cerita Khadijah kemudian berkata : “ Quddus, Quddus (Maha Suci Tuhan) Allah, Demi Dzat yang jiwa Waraqah ada di tangan-Nya, jika semua yang engkau tuturkan benar, wahai Khadijah, sungguh dia telah didatangi Namus (Jibril) yang dahulu pernah datang kepada Musa. Dia adalah nabi untuk umat ini. Katakanlah padanya hendaknya ia bersabar “. Lalu Khadijah pulang menemui Rasulullah dan menceritakan apa yang dikatakan Waraqah.
Setelah itu nabi Muhammad keluar rumah menuju Ka’bah, kemudian melakukan thawaf. Saat sedang thawaf tersebut beliau bertemu Waraqah dan Waraqah kemudian berkata “ Wahai sepupuku, tuturkanlah kepadaku apa yang engkau lihat dan dengar “. Rasulullah kemudian menuturkan apa yang dialaminya, kemudian Waraqah berkata “ Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh engkau adalah nabi untuk umat ini. Sungguh Jibril yang dahulu pernah datang kepada Musa kini telah datang kembali padamu. Engkau pasti akan didustakan, disakiti, diusir dan diperangi. Seandainya aku masih hidup pada hari itu, pasti aku menolong Allah dengan pertolongan yang diketahui-Nya”. Kemudian Waraqah bin Naufal mencium ubun ubun beliau dan Rasulullah SAW kembali ke rumahnya.
Perkataan Waraqah pasti dilandasi keyakinan yang kuat, dan pasti landasannya berasal dari informasi yang diperoleh dari kitabnya, yaitu kitab kaum Kristen, karena Waraqah adalah pemeluk agama Kristen yang taat. Hal itu menunjukkan bahwa kaum Yahudi, Nashara dan Kristen pada dasarnya, dengan yang tertulis pada kitabnya mengakui adanya rasul terakhir yang muncul dari bangsa Arabiya keturunan Ismael.
8. Orang Orang pertama dari keluarga yang beriman.
Dengan hanya satu wahyu yang singkat yang diterimanya, tentu sangat sulit bagi nabi Muhammad untuk menunjukkan bahwa dirinya betul betul telah ditunjuk menjadi nabi dan Rasul Allah. Namun demikian, dengan hanya mengatakan hal itu seperti apa adanya dan peristiwa yang dialami dan dilihatnya tentang malaikat Jibril di Makkah atas setelah menerima wahyu, terdapat dari keluarga dekat yang mengimani ke rasulan nabi Muhammad. Dianataranya adalah :
1) Kahdijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad.
Khadijah yang sejak awal memperoleh pandangan dari Waraqah bin Naufal, yaitu yang pertama ketika ingin menikah dengan Muhammad dimana Waraqah meyakinkan Khadijah bahwa Muhammad adalah orang yang mungkin akan menjadi nabi untuk ummat (bangsa bangsa). Dan yang kedua Waraqah meyakinkan kembali pada Khadijah setelah turunnya wahyu pertama bahwa Muhammad adalah nabi yang terakhir yang juga ditunggu kedatangannya oleh Waraqah. Setelah itu, Khadijah tanpa ragu menyatakan beriman kepada Allah yang mengutus Muhammad sebagai Rasul-Nya.
Dengan berimannya Khadijah, membuat nabi Muhammad mendapatkan sandaran yang kuat dari keluarga intinya sekaligus menjadi pendamping kuat bagi nabi Muhammad untuk menghadapi tekanan dari mereka yang akan memusuhinya yang akan memfitnah maupun yang akan berusaha mencelakainya. Khadijah selain istri juga menjadi orang yang sangat penting bagi nabi Muhammad dalam menjalankan tugas kerasulannya. Khadijah terbukti mengurbankan semua yang dimilikinya untuk membantu suaminya yang sangat sibuk berdakwah menjalankan tugas kerasulannya. Karena menjalankan kewajibannya itu sehingga nabi Muhammad setelah menjadi Rasul tidak lagi dikisahkan melakukan perjalanan untuk berdagang. Harta Khadijah dikisahkan sampai habis untuk mendukung nabi Muhammad menjalankan tugas kerasulannya, sehingga ketika akan meninggal, dikisahkan Khadijah tidak mempunyai uang untuk membeli kain kafan untuk dirinya.
Ibnu Ishaq mengkisahkan, setelah mendapatkan beberapa kali wahyu, suatu saat Nabi Muhammad di datangi malaikat Jibril, mengajaknya naik ke gunung Makkah. Di suatu lembah, malaikat Jibril menendang batu dengan tumitnya, sehingga dari batu itu kemudian memancar air. Malaikat Jibril kemudian mengajari nabi Muhammad berwudhu, setelah itu mengajari shalat. Malaikat Jibril juga mengajari nabi Muhammad menjadi imam Shalat dengan Malaikat Jibril menjadi imam shalatnya. Setelah itu nabi Muhammad pulang dan dirumah mengajari Khadijah shalat dan menjadi imam shalatnya Khadijah.
(bersambung ……………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)



No Responses