Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
Perjanjian Madinah ini ditutup dengan pernyataan : “ Sesungguhnya dokumen kesepakatan Ini tidak memberikan perlindungan pada orang orang yang berbuat dzalim dan pendosa. Barang siapa keluar masuk di Madinah, ia aman, kecuali orang yang berbuat dzalim dan berlaku dosa. Sesungguhnya Allah selalu menjaga orang yang berbuat baik dan bertakwa, serta Muhammad adalah utusan Allah SWT.
Dalam konteks penutup perjanjian Madinah, karena kaum yahudi ikut serta dalam perjanjian tersebut, maka pada dasarnya mereka mengakui bahwa nabi Muhammad adalah seorang Rasul, utusan terakhir, dan dengan perjanjian tersebut otomatis Nabi Muhammad adalah pemimpin kota Madinah.
Sebuah perjanjian antar suku, golongan dan agama, yang meletakkan keadilan, kesetaraan, persamaan hak dan kewajiban baik pada individu maupun golongan yang sebelumnya tidak pernah ada yang seperti Perjanjian Madinah. Dengan perjanjian ini, maka Yatsrib telah berubah menjadi negeri Madinah, yang penduduk dan wilayahnya telah ditetapkan berdasarkan wilayah kesukuan yang tergabung di dalamnya, menjadi sebuah negara baru dengan terdapat kepala negaranya. Negeri kecil dengan konstitusi modern pada masa itu. Tidak ada konstitusi di negeri lain seperti Konstitusi Madinah.
Dengan segera Perjanjian Madinah di dengar oleh suku-suku lain di jazeerah Arabiya. Penduduk Makkah juga mendengar munculnya negeri baru yaitu negeri Madinah. Demikian pula negeri Lahkmid dan Ghasanid di utara Madinah, Yaman di selatan jazeerah Arabiya mendengar berdirinya negeri baru tersebut.
Namun karena negeri Madinah adalah negeri yang sangat kecil bahkan lebih kecil dari Makkah, maka pengaruh langsung atas berdirinya negeri ini hanya pada hubungannya dengan kota Makkah. Sedang bagi negeri Lakhmid, Ghasanid dan Yaman tidak mempunyai pengaruh apapun baik dari segi ekonomi maupun militer. Tidak ada reaksi apapun dari negeri negeri tersebut terhadap berdirinya negeri Madinah. Negeri Madinah saat itu adalah negeri yang sangat kecil dibanding negeri lainnya yang sangat besar yang berada di sekitarnya, yang keberadaannya tidak terperhatikan oleh penduduk dunia besar. Apa yang terjadi di dunia kecil Madinah, tidak berpengaruh sama sekali pada penduduk dunia besar.
Ibnu Ishaq berkisah, nabi Muhammad juga berinisiatif mempersaudarakan antara kaum anshar dan kaum muhajirin. Banyak sahabat nabi dari Makkah oleh nabi kemudian dipersaudarakan dengan orang orang Anshar. Bahkan persaudaraan ini dipegang teguh ketika dalam peperangan atau mengatasi masalah yang timbul akibat perang diantara orang orang yang dipersaudarakan tersebut.
nbasis.wordpress.com Sebagian lembar Perjanjian Madinah. Tidak diketahui apakah lembar tersebut adalah asli naskah yang dibuat pada masa Nabi Muhammad atau salinan naskahnya.
Rasulullah merasa nyaman tinggal dirumah barunya di Madinah, Allah memenangkan agamanya di Madinah, dan beliau bahagia dengan bersatunya kaum muhajirin dan kaum anshar. Kegembiraan dan kebahagiaan nabi Muhammad tersebut di buatkan sya’irnya oleh Abu Qais Shirman bin Abu Anas bin Malik Adi bin An-Najr.
25. Kekafiran Kaum Yahudi Madinah terhadap nabi Muhammad danmunculnya orang orang munafik.
Ternyata, sebagian besar kaum yahudi Madinah menerima perjanjian Madinah hanya secara politik. Mereka kebanyakan enggan mengakui Muhammad adalah rasul terakhir. Kebanyakan mereka bersikap kafir terhadap nabi Muhammad. Banyak rabbi ahli Taurat yang sebelumnya sering berkhutbah tentang datangnya rasul terakhir yang datang dari keturunan Ismail di Makkah, justru mulai ingkar dari kitabnya. Dengan demikian, mereka dahulu sering mengkhutbahkan hal tersebut agar suku suku Arabiya mau bersahabat dengan sukunya dan agar suku kaum yahudi aman di kota yatsrib. Namun setelah datang Rasul terakhir, kebanyakan dari mereka malah ingkar. Kondisi kaum yahudi seperti itu di ungkapkan dalam Qs Al-baqarah 120. Dalam ayat tersebut penolakan kaum yahudi atas kerasulan nabi Muhammad dengan menggunakan kata kata “Lan” untuk mengatakan “tidak”. Maknanya adalah “ Dahulu menerima tetapi untuk sekarang dan seterusnya tidak “.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-211)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-212)
Mereka berusaha mempengaruhi sekutunya baik dari bani Aws atau bani Khazraj maupun lainnya, dengan ungkapan meragukan dan oleh karena itu menolak kenabian Muhammad.
Kaum yahudi justru semakin gelisah karena banyak sekutunya yang awalnya menyembunyikan tentang ke rasulan nabi Muhammad, pada akhirnya justru menyatakan keimanannya, bahkan mereka membawa keluarganya masuk Islam. Sekutu Yahudi dari orang orang Yatsrib yang sebelumnya memeluk agama yahudi juga banyak yang kemudian mengakui kerasulan nabi Muhammad dan masuk Islam. Bahkan terdapat pula orang yahudi dan rabbinya yang kemudian masuk Islam. Kaum muslim dari suku susku yatsrib tidak merasa dirugikan atas persekutuan mereka dengan kaum yahudi yang telah terbentuk lama sebelumnya, meskipun kaum yahudi menolak kerasulan Muhammaad, karena kaum yahudi ikut dalam perjanjian Madinah. Persekutuan tersebut tetap dihormati. Tidak ada alasan atas munculnya kekhawatiran akan terjadi putusnya persekutuan yang dapat berakibat dalam putusnya hubungan perdagangan dan lain lain.
Namun demikian, disebabkan adanya persekutuan orang orang Yatsrib dengan kaum yahudi sebelum kedatangan nabi Muhammad, kemudian setelah kedatangan nabi Muhammd muncul orang orang munafik yang mengaku Islam tetapi hatinya kafir terhadap nabi Muhammad. Ibnu Ishaq berkisah tentang orang orang munafik dan kafir terhadap nabi Muhammad dalam banyak kisah baik pada saat perang maupun yang lainnya, yang menjadi penyebab turunnya wahyu Allah antara lain pada Qs at-Taubah 49, 61, 65, 74 Qs Ali Imran 86, 98 – 99, 154, Qs al-Ahzab 12, Qs An-Nisa 60, 107, Qs al-Hasyr 11 – 16, Qs Al-AN’am 19 – 20, Qs Al-Maidah 57 – 61. Rabi yahudi bahkan ketika bertemu orang Qurays mengatakan bahwa agama kaum qurays lebih baik dari agama yang dibawa nabi Muhammad yang menjadi penyebab turunnya wahyu sebagaimana Qs An-Nisa 51-54. Bahkan orang-orang yahudi berniat membunuh nabi Muhammad dengan cara seolah olah tidak sengaja yaitu usaha menjatuhkan batu dari atap seolah olah tidak sengaja, namun Allah menurunkan wahyu kepada nabi Muhammad sehingga mengetahui niat jahat tersebut, sebagaimana yang ditunjukkan dalam Qs al-Maidah 11. Ketika dalam dialog dengan kaum yahudi kemudian nabi Muhammad mengajak kaum yahudi agar bersedia masuk Islam agar terhindar dari siksa Allah, karena kitabnya telah menunjukkan adanya utusan terakhir, mereka berkilah bahwa nabi Muhammad telah mengintimidasi mereka sedang mereka adalah anak anak dan kekasih kekasih Allah. Perkataan mereka menjadi persis perkataan kaum Kristen. Atas kejadian tersebut kemudian turun wahyu Allah sebagaimana Qs al-Maidah 18 – 19. Masih banyak lagi ayat ayat Al-Qur’an yang menunjukkan keberadaan orang orang munafiq atau orang-orang yang kafir terhadap nabi Muhammad pada masa itu.
Rasulullah SAW bersikap keras terhadap orang munafiq. Pernah beliau memerintahkan mengusir orang-orang munafiq dari masjidnya. Kejadian seperti itu tidak sekali atau dua kali, tetapi cukup sering. Qs Al-Baqarah membuat perbedaan yang tegas terhadap orang mukmin, kafir, munafiq, musyrik. Qs Al-Baqarah juga mengkisahkan orang orang munafiq pada masa nabi Musa sekaligus menunjukkan sikap munafiq kaum yahudi Madinah terhadap sekutu sekutunya. Mereka disebut mengimani sebagian dari kitabnya namun juga ingkar terhadap sebagian kitabnya.
Nabi Muhammad juga beberapa kali kedatangan orang-orang yahudi dan orang-orang Kristen yang berselisih kemudian menjadi sebab turunnya wahyu kepada nabi Muhammad sebagaimana yang ditunjukkan dalam Qs Ali Imran 65 – 68, 71 – 73, 79 – 80.
(bersambung ……………….)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)



ทางเข้าpgDecember 12, 2024 at 7:50 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-213/ […]