Oleh : Agus Mualif Rohadi
IX. Nabi Muhammad
Setelah itu, nabi Muhammad juga membentuk pasukan ekspedisi lainnya yang dipimpin oleh pamannya yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib bin Hasyim. Namun pasukan Hamzah lebih kecil jumlahnya yaitu sekitar tiga puluh orang
Kedua pasukan selain menyampaikan permakluman tentang negeri Madinah, juga menyampaikan klaim wilayah dan jalur perdagangan yang dilindungi pasukan dari Madinah serta membentuk aliansi dengan suku suku Badui diberbagai tempat yang tidak jauh dari klaim wilayah Madinah.
Pasukan Ubaidah akhirnya bertemu dengan rombongan kabilah dari Makkah di daerah Tsaniatul Murrah. Sa’ad ibnu Waqqash melepaskan anak panahnya sebagai tanda agar kabilah Qurays berhenti. Kemudian disampaikan klaim wilayah dan jalur perdagangan Madinah. Setelah permakluman tersebut, pasukan kaum muslim mempersilahkan kabilah Qurays melanjutkan perjalanannya. Tidak sampai terjadi peperangan. Sangat mungkin kaum qurays dapat menerima klaim tersebut karena wilayah tersebut lebih dekat dengan Madinah.
Pasukan Hamzah bertemu rombongan besar kabilah Abu Jahl di daerah Al-Ish dekat pantai. Hamzah mempermaklumkan bahwa wilayah tersebut berada dalam wilayah perlindungan Madinah. Hampir terjadi perang dengan pengawal kabilah Abu Jahl, namun dapat di damaikan oleh Majdi bin Amr Al-Juhani. Setelah itu Hamzah mempersilahkan kabilah Abu Jahl melanjutkan perjalanannya setelah mengakui klaim wilayah Madinah.
Bagi kaum Qurays, tidak mempunyai pilihan lain, jika pergi berdagang ke Damsyk dan Yordan melalui jalur dagang Madinah, maka mereka harus menerima klaim atas wilayah tersebut yang mempunyai konsekuensi mentaati aturan yang ditetapkan Madinah. Ekspedisi pasukan Ubaidah dan Hamzah juga berhasil membangun aliansi strategis yang saling menguntungkan dengan suku suku badui badui padang pasir yang tinggal di jalur pantai teluk aqabah.
Ibnu Ishaq berkisah, Nabi Muhammad juga memimpin pasukan ekspedisinya sendiri berkeliling ke suku-suku di sekitar Madinah. Ketika nabi Muhammad memimpin pasukan ekspedisi, di Madinah ditunjuk pemimpin sementara. Saat itu, yang ditunjuk adalah Abu Salamah bin Abdul Asad. Nabi Muhammad berkunjung ke tempat bani Dinar, Faifa’ dan AlKhabar. Ditempat tersebut nabi Muhammad mendapatkan sambutan yang baik, bahkan sempat mendirikan masjid di Dzatu As-Saaq di lembah bin Azhar. Ditempat yang dikunjunginya nabi Muhammad membuat perjanjian kerjasama aliansi yang saling menguntungkan.
Setelah berhasil ditempat tersebut, nabi Muhammad melanjutkan ke perkampungan Yalyal, kemudian dilanjutkan ke Adh-Dhabu’ah, Malal, Al-Yama, Al-Usyairah Yanbu. Setelah itu ke tempat bani Mudlij dan sekutunya bani Dhamrah. Perjalanan ekspedisi nabi Muhammad berhasil dengan baik dan mendapatkan sambutan yang baik.
Keberhasilan tersebut juga menunjukkan bahwa wilayah Madinah adalah wilayah yang sangat strategis bagi kabilah atau suku suku yang berdekatan dengan kota Madinah. Dengan terbentuknya pemerintahan di Madinah, maka hal tersebut menunjukkan bahwa Madinah telah menjadi suatu kekuatan yang diperhitungkan oleh suku-suku disekitarnya, dan suku-suku tersebut juga berkepentingan untuk membuat kerjasama saling menguntungkan dengan negeri baru tersebut.
Dengan ekspedisi ke wilayah suku-suku di sekitar Madinah dan berhasil membuat perjanjian yang saling menguntungkan, maka kota Madinah mempunyai sekutu yang berfungsi menjadi penyangga keamanan kota sekaligus untuk memperkuat jalur perdagangan kota Madinah. Suku-suku di luar kota Madinah juga merasa mendapatkan tambahan kekuatan dengan perlindungan dari kota Madinah apabila terdapat serangan dari luar wilayah sukunya maupun untuk mendapatkan penghasilan dari kegiatan perdagangan.
Kaum Qurays Makkah, setelah bertemu pasukan ekspedisi yang dipimpin oleh pasukan Ubaidah dan Hamzah, menjadi mengetahui bahwa kaum muslim telah mempunyai kekuatan untuk berperang dengan mereka karena kaum muslim justru menjadi kaum dominan dan memimpin negeri satu kota kecil yang baru berdiri tersebut. Kaum Qurays juga mengetahui bahwa kota Madinah telah membangun persekutuan dengan suku suku Arabiya di sekitar kota Madinah yang membuatnya bukan hanya menguasai jalur perdagangan ke arah Syam, namun juga menguasai jalur perdagangan ke ibu kota Persia.
Baca Juga:
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-213)
- Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-214)
Mereka harus rela mentaati aturan negeri baru tersebut bila melalui jalur perdagangannya agar tidak terjadi konflik yang dapat merugikan kabilah dagang mereka. Bila kaum Qurays merasa persekutuan Madinah dapat mengurangi keuntungan perdagangan mereka, jika mereka tidak bersedia membagi keuntungannya, maka Makkah tidak mempunyai pilihan kecuali mereka mengirim pasukan untuk memerangi kaum muslim untuk menguasai kota Madinah agar kabilahnya dapat leluasa dalam berdagang seperti semula. Makkah dengan Madinah menuju situasi perang.
28. Perang Badr.
Ibnu Ishaq berkisah, Nabi Muhammad mengirim tim kecil delapan orang yang dipimpin oleh Abdullah bin Jahsy bin Riab Al-Asadi ke tempat yang sebelumnya tidak diketahui oleh tim tersebut. Nabi Muhammad membekali surat pada tim kecil ini, yang surat tersebut baru boleh di buka dua hari perjalanan ekspedisi. Ketika lewat dua hari, ternyata nabi Muhammad memerintahkan tim kecil tersebut ke Nakhlah yang tempatnya antara kota Makkah dengan kota Thaif untuk mengawasi pergerakan kaum Qurays. Suatu tempat yang sangat jauh dari Madinah, namun tidak masuk dalam wilayah kota Makkah maupun kota Thaif. Daerah bebas yang bila berada di tempat tersebut tidak terkena aturan yang berlaku di kota Makkah dan Kota Thaif.
Suatu ekspedisi yang berbahaya karena letak Nakhlah dan Thaif berada di selatan Makkah dan berada sangat dekat dengan kota Makkah. Sedang Madinah di utara Makkah. Oleh karena itu, perintah nabi Muhammad dalam bentuk surat tertutup yang harus dibuka dua hari setelah perjalanan. Ketika surat itu dibuka oleh Abdullah bin Jahsy dan mengetahui isinya, dia menawarkan kepada rombongannya apakah ada yang tidak ikut meneruskan perjalanan. Namun semuanya memutuskan melanjutkan perjalanan.
Mereka harus memutari gurun di luar Makkah terlebih dahulu untuk bisa ke Nakhlah, harus berhati-hati dan harus menghindari pertemuan dengan kabilah Makkah dan Thaif agar tidak menimbulkan kesalah pahaman atau konflik. Ditengah jalan, ketika di daerah Bahran, mereka kehilangan dua anggotanya karena untanya terlepas. Dua orang tersebut yaitu Sa’ad ibn Waqqash dan Utbah bin Ghazwan terpaksa ditinggal karena mereka harus mencari untanya.
Ketika sampai di Nakhlah dan beberapa saat berada di wilayah tersebut untuk melihat secara diam – diam aktifitas kaum Quraya, tiba tiba mereka bertemu rombongan kabilah dagang Qurays. Saat itu bulan rajab yang merupakan bulan haram yaitu bulan yang melarang orang-orang Arab berperang diantara mereka.
(bersambung ………………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)

Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)




สล็อตเว็บใหญ่ มั่งคงปลอดภัยDecember 19, 2024 at 3:04 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-215/ […]
สล็อตเว็บตรง ลิขสิทธิ์แท้ จาก U.S.ADecember 19, 2024 at 3:11 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-215/ […]
พีจีสล็อต คอมโบไม่ซ้ำDecember 19, 2024 at 4:00 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-215/ […]
เว็บพนันออนไลน์เกาหลีJanuary 22, 2025 at 3:01 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 75802 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-215/ […]