JAKARTA – Dalam salah satu video youtube pendek (short) akun @ekosigitpurwanto, Gus Iqdam, pengasuh Pondok Sabilu Taubat Blitar, sehabis pulang dari ziarah ke Masjidil Aqsa, menyatakan bahwa Palestina aman-aman saja.
“….tapi mboten, ternyata neng Palestina niku….niki PR awake dewe kabeh. Awake dewe kudune ngramekne Baitul Maqdis. Saiku niku isune teng media niku kok Palestina iki piye..ora aman..ora piye..piye. Aman, wong kulo mulih yo utuh kok. Utuh ora kelong opo-opo. Teng mriko aman, nyaman, alhamdulilah ngibadah nggeh saget. Kulo sowan teng imame Baitul Maqdis nggeh panggih. Sowan teng syeh-syeh niku nggih panggih. Alhamdulilah mboten nopo-nopo,….,” kata Gus Iqdam.
Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira seperti ini : (..tapi tidak, ternyata di Palestina itu…ini PR kita semua. Kita harusnya meramaikan Baitul Maqdis. Sekarang itu isunya di media kok Palestina itu gimana, tidak aman, tidak gimana gitu. Aman, wong saya pulang kan juga utuh kok. Utuh tidak kehilangan apapun juga. Disana aman, nyaman., alhamdulilah ibadah ya bisa. Saya sowan imam Masjid Baitul Maqdis ya ketemu. Sowan syeh-syeh itu ya ketemu. Alhamdulilah tidak apa-apa)
Ahli hukum Muhammad Taufiq memberikan tanggapan atas pernyataan “Palestina aman-aman saja” tersebut.
Dia mengatakan, saat Gus Iqdam mengunjungi Al Aqsa lalu dia membuat kesimpulan seolah Palestina itu aman-aman saja. Pernyataan ini yang menurut Taufiq dianggap aneh.
Taufiq menerangkan, Indonesia itu tudak punya hubungan diplomatik dengan Israel. Karena Indonesia sejak dahulu sampai sekarang tidak mengakui adanya negara Israel.
“Sehingga untuk mendapatkan visa kunjungan ke Masjidil Aqsa harus melalui negara lain, misalnya Singapura atau yang sering visa itu dari Mesir atau Yordania. Karena itu wilayah Yerussalem dalam pendudukan Israel,” kata Taufiq.
Masih menurut Taufiq, dalam kaitannya (Gus Iqdam) mengatakan pergi ke Al-Aqsa aman, dia mengatakan, “Iya, dibawah kuasa Israel kok, ya nggak diapa-apain. Coba ke Gaza yang jaraknya sekitar 120 km dari Al – Aqsa, disana masih terjadi perang. Di Gaza itu pengusaannya dikuasai oleh Hamas, kok bisa mengatakan Palestina aman-aman saja. Bagusnya kamu minta maaf,” tegas Taufiq.
Taufiq meminta Gus Iqdam untuk meminta maaf atas pernyataan tersebut, karena dipandang telah melukai hati banyak orang, khususnya bagi warga Palestina di Gaza yang sedang menderita.
Diinfomasikan sejak perang tanggal 7 Oktober 2023 antara Hamas dan Israel korban dipihak warga Palestina sudah mencapai lebih dari 30.000 orang.Sebagian besar anak-anakdan perempuan.
Sat ini warga Palestina di Gaza utara sedang mengungsi di Rafah, Gaza selatan berbatasan dengan Mesir. Jumlah pengungsi lebih dari 1,5 juta orang.
Anak-anak Palestina di Gaza, Tepi Barat dan Rafah menderita kelaparan karena bantuan kemanusiaan diblokir zionis Israel
Dalam pengungsian itu, warga Plaestina kesulitan bahan pangan, obat-obatan, dan air minum. Karena bantuan dari berbagai negara dihambat masuk oleh Israel.
Dalam sidang Pengadilan Internasional (ICJ) Afrika Selatan menuduh Israel sedang melakukan ‘genoside’ atau pembasmian warga Palestina. Israel juga dituduh menggunakan senjata kekurangan pangan untuk membunuh warga Palestina.
Sekitar 1,5 juta warga Palestina mengungsi dalam tenda-tenda di Rafah, Gaza Selatan. Mereka kekurangan makan, air, dan obat-obatan, karena bantuan dihambat Israel
PBB memperkirakan keruskan infrastruktur di Palestina mencapai 85%. Sehinggga akan membutuhkan dana yang sangat besar untuk memperbaiki.
Meskipun desakan dari dunia internasional sangat keras untuk diadakan gencatan senjata, Israel tidak menggubrisnya.
Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah masjid, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 24 Januari 2024. REUTERS/Fadi Shana
Dalam keterangan terakhir dikabarkan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, justru akan melakukan serangan darat ke Rafah, tempat warga Palestina mengungsi.
Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel dibawa ke Rumah Sakit Al-Amal saat serangan Israel berlanjut di Khan Yunis, Gaza pada 02 Januari 2024.
Ancaman Israel ini diperingatkan oleh Mesir, karena hal itu melanggar kesepakatan damai dengan Mesir. Dan Mesir juga menyatakan siap untuk berperang bila Israel nekad menyerang Rafah, dimana jutaan warga Palestina mengungsi.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Sikap Arogan Ketua Tim Reformasi Polri Justru Tak Hendak Mendengarkan Suara Rakyar

Sutoyo Abadi: Memusingkan

Tantangan Transformasi Prabowo

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Subuh, Kolaborasi, Kepedulian, dan Keberkahan

Dukung Revisi PP 50/2022, Ketua Umum APKLI-P: Praktek Tax Planing PPH 0,5% UMKM Puluhan Tahun Dibiarkan

LPG, LNG, CNG dan Kompor Induksi, Solusi Emak Emak Swasembada Energi Di Dapur






No Responses