Bantah lindungi isterinya dalam kasus penipuan CPNS, Abdul Hamid : Isteri saya justru sebagai korban

Bantah lindungi isterinya dalam kasus penipuan CPNS, Abdul Hamid : Isteri saya justru sebagai korban
Kantor Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur

ZONASATUNEWS.COM, SUMENEP – Ketua DPRD Sumenep Abdul Hamid membantah tuduhan melindungi isterinya dalam kasus penipuan calo CPNS. Dia menyatakan tidak tahu menahu urusan tersebut, dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan dirinya.Ketua dewan itu malah tidak tahu asal muasal kejadian itu.

Sejak awal pihaknya tidak tahu apa yang menimpa istrinya, karena istrinya justru dimintai tolong oleh orang, agar menguruskan ke pelaku yang kini dilaporkkan ke polisi oleh istrinya.

“Jadi tidak ada urusan politik dalam kasus itu.Saya tidak tahu menahu soal itu. Saya tidak ada urusan, karena memang tidak ada hubungan apa-apa dengan profesi saya. Itu murni persoalan hukum. Dan sudah dilaporkan ke Polres Sumenep,” kata Abdul Hamid kepada ZONASATUNEWS.COM, Selasa (10/2/2021) malam.

Bukti laporan ke Polres Sumenep

Lebih jauh dia mengatakan bahwa justru isterinya sebagai korban. Karena sudah menyetor kepada oknum penipu dengan modus penerimaan CPNS.

“Karena justru istri saya malah juga korban, bukan pelaku.Isteri saya menyetor 1,8 Milyar kepada oknum penipu dalam penerimaan CPNS. Itu semua ada bukti transfernya.Istri saya sudah secara resmi melapor ke polisi dan saat ini dalam penanganan kepolisian,” ungkapnya.

Tindak lanjut laporan di Polres Sumenep

Lagi pula, katanya, kasus itu terjadi pada tahun 2013. 

“Mengapa saat dirinya menjadi ketua DPRD justru mucul lagi,” tanya dia.

Tidak panggil penyidik di kantor Dewan

Dia juga membantah keras adanya tuduhan dirinya memanggil penyidik di kantor dewan.Dia tidak memanggil penyidik.

“Cuma karena saat itu petugas kepolisian menanyakan posisi saya, maka saya bilang ada di kantor dewan,” ungkapnya.

Yang terjadi saat itu, lanjutnya, hanya klarifikasi dari polisi, bukan penyidikan.Karena saat itu posisi dia dan istri ada d kantor dewan, maka polisi pun mendatangi ke gedung dewan.

“Pada sebatas klarifikasi bukan panggilan penyidikan,” tegasnya.

Terkait laporan ke DPP PKB, dia justru merasa aneh. Karena persoalan itu tidak berhubungan sama sekali dengan PKB.

Direktur Advokasi Sumenep Progres melaporkan Abdul Hamid (Ketua DPRD Sumenep) kepada Dewan Syuro DPP PKB dengan tuduhan penyalahgunaan jabatan

Saat ditanya apakah sudah dihubungi oleh DPP PKB terkait laporan tersebut?

“Tidak ada.Tidak ada hubungannya dengan PKB. Tapi saya justru merasa dicemarkan nama saya karena hal itu,” tegasnya.

BACA JUGA BERITA TERKAIT :

EDITOR : SETYANEGARA

 

 

 

 

Last Day Views: 26,55 K