Oleh: Muhammad Chirzin
Berinteraksi dengan buku merupakan pengalaman yang menyenangkan. Ayah kami memiliki sejumlah buku berbahasa Indonesia maupun kitab berbahasa Arab. Ia pernah mengaji di beberapa pesantren, termasuk di Pesantren Tremas Pacitan semasa dengan Pak Mukti Ali yang di kemudian hari menjadi Dosen penulis sejak S1 hingga S3 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Suatu kesenangan tersendiri melihat kakak-kakak asyik membaca buku, hingga penulis ingin sekali segera bisa membaca. Pelajaran pertama adalah membaca buku berbahasa Jawa Gelis Pinter Maca yang berisi cerita-cerita fabel, semisal kancil mencuri timun. Selanjutnya buku pelajaran bahasa Indonesia berjudul Bahasaku. Entah siapa penyusun kedua buku pelajaran yang melegenda itu.
Jumat Legi adalah hari libur yang paling kami tunggu-tunggu untuk main ke pasar membaca buku cerita dan majalah yang dijajakan pedagang. Di sana dijual buku-buku pelajaran untuk murid Sekolah Dasar, dan majalah untuk anak-anak, termasuk komik silat dan sebagainya.
Hobi membaca komik tersalurkan dengan menyewa buku di perpustakaan untuk tiga hingga lima hari. Selain buku-buku untuk disewa, perpustakaan juga menyediakan buku-buku untuk dibaca di tempat. Anak-anak membaca buku sesukanya. Bacaan favorit mereka adalah cerita persilatan. Di antara tokohnya yang popular ialah Si Buta Dari Gua Hantu dan Panji Tengkorak.
Memasuki pendidikan tingkat menengah pertama di Pondok Pesantren Pabelan penulis berjumpa dengan Ustadz Subagyo yang suka menceritakan isi buku lain di samping pelajaran pokok yang diampunya. Kami pun jadi tertarik untuk meminjam dan ikut membacanya secara bergiliran.
Setelah dua tahun belajar di Pondok Pesantren Pabelan penulis pindah ke Pondok Pesantren Gontor Ponorogo. Pelajaran beserta buku-bukunya pun makin beragam, baik yang berbahasa Indonesia maupun Bahasa Arab, sekaligus mengenal para penulisnya. Terbayang bagaimana para ulama terdahulu menyusun kitab pada masanya.
KH Imam Zarkasyi, salah seorang dari Trimurti (trio pendiri) Pondok Gontor telah memberi teladan menyusun buku-buku untuk santri, yakni pelajaran Bahasa Arab, Ilmu Tajwid, Ilmu Fiqih, dan Ilmu Ushuluddin. Beliau pun bertekad, “Berapa pun santri akan saya ajar dengan sungguh-sungguh. Bila tak seorang pun santri, saya akan mengajar dengan pena!”
Sebagai santri senior, penulis sering dipanggil KH Imam Zarkasyi untuk menuliskan pikiran-pikiran beliau sebagai bahan presentasi dan dokumentasi. Draf segera penulis serahkan kepada beliau untuk dikoreksi dan diperbaiki. Begitulah cara kiai mengajari santri menulis.
Studi Sarjana Lengkap pada Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Ilmu Perbandingan Agama penulis berguru kepada Prof. H.A. Mukti Ali, mantan Menteri Agama RI. Pada perkuliahan tahun pertama beliau membagikan sejumlah buku dari pidato-pidatonya. Setiap Mahasiswa harus menjelaskan garis besar kandungan setiap buku dan menyimpulkannya. Buku-buku itu menjadi bahan ujian lisan di akhir perkuliahan.
Pada tahun kedua kami mengaji buku Joachim Wach, The Comparative Study of Religion, dengan metode belajar yang sama. Setiap mahasiswa secara bergiliran membaca satu paragraph, menerjemahkan, dan menyimpulkannya. Bila semua mahasiswa tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka perkuliahan diakhiri, walaupun baru berlangsung 30 menit saja!
Berguru menulis kepada Prof. Zakiyah Darajat, beliau berpesan dengan peribahasa Melayu, “Tempalah besi ketika panas.” Menulislah ketika sedang bersemangat, dan jangan menunda-nunda. Tulislah, dan jangan baca sebelum selesai; bisa-bisa kertas habis masuk keranjang sampah, tetapi tulisan tak jadi pula.
Sebagi Dosen Tafsir Al-Quran, sejak tahun 1990, penulis bertekad untuk mengikuti jejak para guru terdahulu, termasuk Prof. Hasbi Ash-Shiddieqy, Buya Hamka, Prof. A. Mukti Ali, dan Prof. Simuh. Alhamdulillah, penulis memperoleh penghargaan dari Kementerian Agama RI sebagai Juara III Penulisan Karya Ilmiah Dosen PTAI Tahun 2004.
Penulis juga beruntung menjadi murid Prof. M. Quraish Shihab pada S2 dan S3. Sebagai tanda terima kasih kepada beliau penulis menyusun buku Al-Quran dan Ulumul Quran (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1998) dan beberapa buku lain, termasuk Kamus Pintar Al-Quran, Kearifan Al-Quran, dan Nur ‘ala Nur: 10 Tema Utama Al-Quran (Gramedia, Jakarta, 2011).
Berkat banyak buku, penulis meraih gelar Guru Besar lebih cepat dibandingkan dengan teman-teman Dosen lainnya. Bulletin Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Edisi IV No. 15 / Mei – Juni 2007 menulis catatan pojok: Profesor Penulis yang Produktif. Jika gelar professor adalah tingkat tertinggi dalam dunia akademik, dan puncak dari masa studi (doctor) yang harus dijalani seseorang, namun hal ini tidak berlaku bagi Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag., Guru Besar Bidang Tafsir, Fakultas Ushuluddin. Menurut bapak tiga anak ini, menyandang gelar profesor bukanlah akhir dari perjalanan kehidupan akademik. Sebaliknya, seorang Guru Besar harus lebih banyak lagi belajar dan terus menghasilkan karya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. “Ini bukan akhir, saya mencanangkan harus lebih banyak karya dan belajar lebih banyak lagi,” tutur Muhammad Chirzin yang mendapat SK Guru Besar pada 1 Juni 2006.
Dari tangannya telah lahir buku-buku berkualitas. Ada duapuluh tiga judul buku yang telah diterbitkan, dan dua buku sedang dalam proses cetak. Karya-karyanya ini banyak dijadikan rujukan bagi para akademisi, khususnya mereka yang konsen dalam kajian tafsir Al-Quran. Sebagai penulis yang produktif, membaca adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-harinya. “Saya ingat pesan Buya Hamka, seorang penulis harus lebih banyak membaca daripada menulis,” tutur pria asli Yogyakarta ini.
Ditanya tentang kondisi mahasiswa sekarang, Muhammad Chirzin mengaku prihatin melihat kecenderungan mahasiswa saat ini yang sangat rendah tingkat membacanya. Menurutnya ada tiga golongan Mahasiswa dalam kuliah: pertama, mereka yang sungguh-sungguh belajar dan serius untuk kuliah, kedua, Mahasiswa yang sedang-sedang, dan terakhir, Mahasiswa yang tidak sungguh-sungguh dalam kuliah. “Tetapi minimal ada prestasi di antara salah satunya,” jelas Muhammad Chirzin yang memberikan toleransi bagi Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan di luar kelas.
Menulis buku adalah belajar, jadi, sangat menyenangkan! Buku-buku penulis pra-Guru Besar:
Pelajaran Berhitung (Gontor: 1980). English Course (Gontor: 1981). Pelajaran Kaligrafi (Gontor: 1982). Tamrinul Qira`ah Al-‘Arabiyyah (Gontor: 1983). Bimbingan Pelajar Cara Belajar, Kata Pengantar KH Imam Zarkasyi (Gontor, 1984). Di Bawah Purnama Bulan Syawal (Jakarta: Proyek Pembinaan Kemahasiswaan Depag RI, 1984).
Anggota Tim, Pelajaran Bahasa Arab untuk SMA Muhammadiyah DIY (PWM DIY, 1987). Anggota Tim, Durus al-Lughah al-‘Arabiyyah li Thullab al-Jami’ah al-Islamiyah al Hukumiyyah Sunan Kalijaga Yogyakarta (Pusat Bahasa IAIN Sunan Kalijaga, 1995). Konsep dan Hikmah Akidah Islam (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997). Jihad dalam Al-Quran (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997).
Al-Quran dan Ulumul Quran (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1998). Pemikiran Tauhid Ibnu Taimiyyah dalam Tafsir Surat Al-Ikhlash (Yogyakarta: Dana Bhakti, 1999). Menempuh Jalan Allah (Yogyakarta: Madani Pustaka, 2000). Para Nabi dalam Al-Quran (Yogyakarta: Adi Wacana, 2001). Jihad Menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Zhilal Al-Quran (Solo: Era Intermedia, 2001). Glosari Al-Quran (Yogyakarta: Lazuardi, 2003). Permata Al-Quran (Yogyakarta: Qirtas, 2003).
Nabi Muhammad saw dan Dua Wajah Islam dari Negeri Spink (Yogyakarta: Madani Pustaka, 2004). Pintu-pintu Menuju Surga (Yogyakarta: Madani Pustaka, 2004). Menjadi Mukmin Sejati, (Yogyakarta: Ad-Dawa`, 2004). Dzikir dan Doa: Jalan Menuju Keselamatan, (Yogyakarta: Madani Pustaka, 2004). Nama-nama Indah untuk Putra-Putri Anda (Yogyakarta: Ad-Dawa`, 2004).
Seri Kearifan Abadi: Kebajikan (Yogyakarta: Kanisius, 2004). Seri Kearifan Abadi: Keinsafan (Yogyakarta: Kanisius, 2004). Seri Kearifan Abadi: Kepribadian (Yogyakarta: Kanisius, 2004). Seri Kearifan Abadi: Keberadaan (Yogyakarta: Kanisius, 2004). 10 Jam Belajar Membaca Al-Quran (Yogyakarta: Oval, 2005).
Perbandingan Penafsiran Muhammad Rasyid Ridha dan Sayyid Quthb tentang Jihad dalam Al-Quran (Litbang Depag RI, 2005). Kontroversi Jihad di Indonesia: Modernis versus Fundamentalis (Yogyakarta: Pilar Media, 2006). Kearifan Al-Quran (Yogyakarta: Pilar Media, 2006).
Buku-buku penulis pasca-Guru Besar:
Seri Kearifan Abadi: Keberanian (Yogyakarta: Kanisius, 2007). Seri Kearifan Abadi: Keteladanan (Yogyakarta: Kanisius, 2007). Seri Kearifan Abadi: Kewaspadaan (Kanisius, 2007). Seri Kearifan Abadi: Kekuatan (Yogyakarta: Kanisius, 2007).
Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Al-Qur`ān dan Pemberdayaan Kaum Ḍu’afa` (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran Badan Litbang Kemenag RI, 2008).
Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Hubungan Antar Umat Beragama (2008). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Membangun Keluarga Harmonis (2008). Indeks Al-Quran Juz ‘Amma (Bandung: Mizania, 2009). Bimbingan Nabi untuk Mengatasi 101 Masalah (Bandung: Mizania, 2009).
40 Hiasan Mukmin (Bandung: Mizania, 2009). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Pembangunan Ekonomi Umat (2009).Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Kedudukan dan Peran Perempuan (2009)
Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Etika Berkeluarga, Bermasyarakat dan Berpolitik (2009). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Pelestarian Lingkungan Hidup (2009) Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Kesehatan Dalam Perspektif Al-Qur`ān (2009). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Spiritualitas dan Akhlak (2010). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Kerja dan Ketenagakerjaan (2010).. Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Keniscayaan Hari Akhir (2010)
Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Pendidikan Pembangunan Karakter dan Anggota (2010). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Pengembangan Sumber Daya Manusia (2010). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Hukum, Keadilan dan Hak Asasi Manusia (2010)
Kamus Pintar Al-Quran (Jakarta: Gramedia, 2011). Kearifan Al-Quran (Jakarta: Gramedia, 2011). Nur ‘Ala Nur: Sepuluh Tema Utama Al-Quran (Jakarta: Gramedia, 2011). Buku Pintar Asbabun Nuzul (Jakarta: Zaman, 2011).
Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Al-Qur`ān dan Kebinekaan (2011). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Tanggung Jawab Sosial (2011). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Komunikasi dan Informasi (2011). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Pembangunan Generasi Muda (2011). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Al-Qur`ān dan Kenegaraan (2011)
Kearifan Al-Quran (Kualalumpur: Synergy Media, 2012). Nur ‘Ala Nur: 10 Tema Utama Al-Quran (Kualalumpur:Synergy Media, 2012). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Jihad, Makna dan Implementasinya (2012). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Al-Qur`ān dan Isu-Isu Kontemporer I (2012). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Al-Qur`ān dan Isu-Isu Kontemporer II (2012). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Moderasi Islam (2012)
Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Kenabian (Nubuwwah) Dalam Al-Qur`ān (2012) Konsep dan Hikmah Akidah Islam (Jakarta: Zaman, 2013). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Sinergitas Internal Umat Islam (2013). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Amar Makruf Nahi Munkar (2013). Anggota Tim, Tafsir Al-Quran Tematik: Maqasidusy-
Syari’ah; Memahami Tujuan Utama Syariah (2013). Permata Al-Quran (Jakarta: Kalil-Gramedia, 2014). Mengerti Asbabun Nuzul (Jakarta: Zaman, 2015). Kearifan Semesta: Inspirasi untuk Kesuksesan dan Kebahagiaan (Jakarta: Gramedia, 2015).
Tafsir Al-Fatihah dan Juz ‘Amma untuk 12 Tahun ke Atas (Jakarta: Kalil-Gramedia, 2016).
Fenomena Al-Quran: Diskusi Pemikiran Ulil Abshar-Abdalla, Luthfi As-Syaukani dan Abdul Moqsith Ghazali tentang Metodologi Studi Al-Quran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018).
Kontroversi Jihad Modernis versus Fundamentalis: Rasyid Ridha dan Sayyid Quthb (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2018).
365 Renungan Harian Al-Quran (Bandung: Mizania, 2019).
Anggota Tim Revisi, Al-Quran dan Terjemahnya (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2019).
Reformulasi Metode Tafsir Tematik (Yogyakarta: Q Media, 2022).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Negara Yang Terperosok Dalam Jaring Gelap Kekuasaan

Rakyat Setengah Mati, Kekuasaan Setengah Hati

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Novel “Imperium Tiga Samudra” (14) – Perang Melawan Asia

Menjaga Dinasti Juara: Menakar Figur Suksesi KONI Surabaya

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (1): Mewarisi Ekonomi Bangkrut, Inflasi 600%

Novel “Imperium Tiga Samudra” (13) – Perang Senyap Mata Uang

Mencermati Komisi Reformasi Polri

Cinta, Kuasa, dan Kejatuhan: Kisah Gelap Yang Menyapu Ponorogo

Novel “Imperium Tiga Samudra” (12) – Meja Baru Asia



No Responses