Oleh : Salamuddin Daeng
BUMN begitu cepat menimbun utang. Kecepatannya sama dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menimbun utang Pemerintah. Dalam Catatatan BPS utang BUMN sampai dengan tahun 2023 mencapai 8175 triliun rupiah. Bertambah dari tahun 2022 senilai 7812 triliun rupiah atau bertambah senilai 363 triliun rupiah.
Tambahan utang ini mengalahkan tambahan laba bersih yang diperoleh BUMN dalam periode yang sama. Tahun 2023 laba BUMN senilai 327 triliun rupiah atau turun dari laba tahun sebelumnya yakni 351 triliun rupiah.
Walaupun utang bertambah akan tetapi laba justru menurun. Itulah yang terjadi dengan BUMN kita. Jadi ukuran menambah utang tidak jelas. Konon kabarnya BUMN ada yang membayar deviden dengan utang. Berarti keuntungan BUMN itu bisa berasal dari tambahan utang. Wah sungguh gawat! Ini motifnya supaya tetap dipertahankan sebagai direksi BUMN. Jadi sulit bagi pengamat untuk mengetahui persis apakah BUMN itu benar benar untung atau cuma rekayasa keuangan.
Sekarang utang BUMN terus menggunung. Apa yang akan diwariskan bagi
Pemerintahan berikutnya, bagi generasi berikutnya adalah utang segunung. Yakni utang BUMN dan juga utang pemerintah srgunung juga. Jadi BUMN tidak bisa diandalkan untuk membayar utang pemeirntah. Demikian juga pemerintah tidak dapat diandalkan untuk membayar utang BUMN. Dua duanya bangkrut!
Kalau Presiden Prabowo ingin membayar utang semua BUMN tersebut bagaimana caranya dan berapa waktu lama yang diperlukan? Sekarang semua keuntungan BUMN disita oleh negara. Bisa disita melalui Danantara. Digunakan semuanya untuk membayar utang BUMN yang srgunung tersebut. Jadi Danantara mengumpulkan uang dengan target agar bisa membayar semua utang BUMN.
Nah, jika keuntungan BUMN setahun senilai 327 triliun rupiah seperti keuntungan tahun 2023, lalu seluruh keuntungan tersebut disita untuk membayar utang BUMN yang saat ini senilai 8175 triliun rupiah, maka perlu waktu 25 tahun untuk membayar semua utang BUMN tersebut. Dengan asumsi selama 25 tahun tersebut Danantara gigit jari atau menelan air liur dan tidak ada kegiatan lain kecuali fokus bayar semua utang BUMN. Ora po po, sing sabar Pak.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kementerian PKP Tertinggi Prestasi Penyerapan Anggaran dari Seluruh Mitra Komisi V

Kejati Sumut Sita Rp150 Miliar dari Kasus Korupsi Penjualan Aset PTPN I: Babak Baru Pengungkapan Skandal Pertanahan 8.077 Hektare

Dipimpin Pramono Anung Jakarta Makin Aman dan Nyaman, Ketua Umum APKLI-P: Grand Opening WARKOBI Januari 2026 Diresmikan Gubernur DKI

Refly Harun Dan RRT Walkout saat Audiensi Dengan Komisi Percepatan Reformasi Polri

Subuh, Kolaborasi, Kepedulian, dan Keberkahan

Dukung Revisi PP 50/2022, Ketua Umum APKLI-P: Praktek Tax Planing PPH 0,5% UMKM Puluhan Tahun Dibiarkan

LPG, LNG, CNG dan Kompor Induksi, Solusi Emak Emak Swasembada Energi Di Dapur

Kolonel (PURN) Sri Radjasa: Jokowo Titip Nama Jaksa Agung, Prabowo Tak Respons

Jokowi, Oh Jokowi

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (2): Menumpas PKI dan Menghindarkan Indonesia dari Negara Komunis


No Responses