Catatan Aktivis Demokrasi, 77 Tahun Indonesia Merdeka: Bagaimana Memperbaiki Carut-Marut Politik dan Ekonomi

Catatan Aktivis Demokrasi, 77 Tahun Indonesia Merdeka: Bagaimana Memperbaiki Carut-Marut Politik dan Ekonomi
Chris Komari, Aktivis Democrascy, mantan anggota City Council, 2 term, tahun 2002 dan 2008, dinegara bagian California USA

Secara Ekonomi 

Untuk memperbaiki ekonomi dan perekonomian di Indonesia itu urusannya sangat complex dan perplexing, perlu penjelasan yang sangat rinci dan panjang.

Tetapi secara fundamental, ada satu perubahan dan satu reformasi yang bisa dilakukan di Indonesia, dan bila perubahan serta reformasi ini dilakukan di Indonesia, saya menjamin ekonomi dan perekonomian di Indonesia akan semakin besar dan solid.

Dibawah ini saya posting 2 ide bagaimana memperbaiki ekonomi dan perekonomian di Indonesia, antara ide dari:

Pertama, Bossman Mardigu Sontoloyo, sebagai conceptualist dan businessman.

Kedua, Chris Komari, sebagai activist democracy, anggota City Council 2002 & 2008 dan businessman.

Printing Money Versi Mardigu

Konsep printing money dan MMT dari Bossman Mardigu Sontoloyo (BMS), Seorang Conceptualist Indonesia.

Konsep printing money dan MMT itu sebenarnya bukan theory baru, sudah cukup lama in the early 1990’s.

Konsep atau ide tentang MMT itu sendiri awalnya dikembangkan oleh Australian Economist, Bill Mitchell.

Kemudian muncul ide dan theory lain tentang MMT ini dari Warren Mosler dan Prof. L. Randall Wray.

Saya sendiri pertama kali mengetahui, mengenal dan belajar tentang basic concept of money and modern money theory (MMT) adalah dari Prof. Randall Wray, salah satu Professor di Saint Francis College.

BMS suggested that in order for Indonesia to be number#1 in the world in 2045; 21 years from 2024, maka disarankan bagi pemerintah Indonesia lewat central bank owned by the government; and not private banks, untuk “printing money” sebanyak mungkin sesuai kebutuhan with zero interest to fund government’s projects and economic developments demi kemajuan Indonesia.

According to his concept of printing money sebanyak mungkin adalah agar Indonesia punya cukup uang, tanpa jualan BONDS dan tanpa harus ngutang keluar negeri seperti sama IMF, WORLD BANK, ADB atau JPIC, dll. Untuk itu dipakai membiayai semua mega proyek pemerintah dalam negeri dengan bunga 0%.

Karena printing money itu based on bunga 0%, maka pemerintah tidak usah pusing-pusing mencari dana untuk membayar cicilan obligasi bunga utang setiap tahun, selama uang yang diprint itu misalnya sebesar Rp.100,000 trilliun dan akan kembali Rp.100,000 trilliun ke central bank dalam waktu yang sudah diproyeksikan.

Istilahnya having zero liability dan inflasi itu bisa dikontrol dengan baik, minimal manageable.

Jadi imbas atau break even for central bank in the long run, no inflation and neither liability.

Uang dari printing money itu akan dipakai untuk membiayai berbagai proyek pemerintah mulai dari proyek M1, M2, M3, M4, M5 hingga M12 seperti di RRC, atau sampai proyek M22 seperti di USA.

Proyek M1 hingga M12, atau hingga M22 adalah konsep printing money yang dipakai untuk membiayai proyek pemerintah berupa proyek M1 hingga M12 atau M22 that represents the linkage of economic projects, infrastructure projects, subsidiary projects and other projects yang berhubungan dan menjadi bagian dari centralized projects pemerintah.

Dengan tujuan untuk menghasilkan economic growth, menciptakan lapangan kerja, better quality of life, generating income revenues and taxes revenues bagi pemerintah in the process.

Dengan kata lain adalah sbb:

1). Pemerintah lewat central bank printing money sesuai kebutuhan dengan bunga 0%.

2). Uang itu untuk membiayai proyek pemerintah yang disebut proyek M1 hingga M12 atau hingga M22.

3). In the process, pemerintah dengan memiliki begitu banyak proyek akan stimulate domestic ekonomi, menciptakan lapangan kerja, menghasilkan economic growth, menghasilkan income revenues dan tax revenues bagi pemerintah daerah dan pusat.

4). Karena printing money itu dengan bunga 0%, pemerintah tidak harus membayar bunga dan memiliki cukup uang sendiri untuk membiayai semua mega proyek pemerintah yang bisa memajukan ekonomi dan keuangan negara.

5). In the long run, semua printing money itu akan kembali lagi dalam jumlah yang sama ke central bank. Bila central bank printing Rp.100,000 trilliun, maka sebanyak Rp.100,000 harus dikembalikan ke central bank.

In short, intinya adalah printing money itu untuk memajukan semua sektor, mulai sector ekonomi, pendidikan, technologies, business, banking, sektor-sektor penting lainya, untuk menciptakan massive lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf hidup rakyat, capturing new technologies, adopting other advance technologies, menciptakan massive economic infrastructures, real estate, roads, bridges, perhaps nuclear technologies independence, dan lain-lain.

Pokoknya semua sector akan digarap dan dikerjakan untuk meningkatkan ekonomi, keuangan, pertahanan, keamanan dan kualitas hidup bangsa dan negara, kata BMS.

Harapan BMS adalah agar ditahun 2045, Indonesia bisa menjadi negara nomer #1 didunia…!!!

Konsep BMS diatas itu sebenarnya juga bukan konsep baru.

In some fashions, negara RRC itu sebenarnya sudah melakukan sebagian dari konsep itu dengan berbagai twists and turns untuk memanipulasi balance sheet and economic growth di RRC setiap tahunnya, agar dunia tahu bahwasanya seolah-olah RRC economic growth itu selalu tinggi dan growing every year, meski fakta sesungguhnya tidak begitu fantastic.

Tapi coba lihat kondisi sektor real estate industry dan sektor perbankkan di RRC (China) saat ini…???

Cooking the book, currency manipulations atau virtual economic growth manipulations adalah menjadi bagian dari permainan pemerintah negara RRC. Akibat dari permainan ini dan tentunya massive corruptions, bisa dilihat sendiri hasilnya saat ini.

Kita lihat saja satu sektor di RRC yang menjadi 30% GDP negara RRC, yakni sektor Real Estate.

Dunia mengetahui betapa massivenya pembangunan infrastructures saat ini di RRC, mulai roads, bridges, airports, dam, apartments, housing dan real estate structures lainnya bermunculan di hampir seluruh kota besar di RRC.

It’s massive projects everywhere in China.

Ada begitu banyak, jumlahnya ribuan bahkan puluhan ribu tall buildings of apartments dan housings yg berjejer-jejer tinggi diberbagai kota di RRC, tetapi mayoritas apartment dan housing itu isinya kosong blong, tidak ada penghuninya.

Kok bisa…??? Itulah bagian dari economic growth manipulations negara RRC dimana 30% GDP RRC adalah tergantung pada sektor real estate industry.

Ke halaman berikutnya

Last Day Views: 26,55 K

5 Responses

  1. เว็บตรง lucabetNovember 23, 2024 at 2:07 am

    … [Trackback]

    […] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/catatan-aktivis-demokrasi-77-tahun-indonesia-merdeka-bagaimana-memperbaiki-carut-marut-politik-dan-ekonomi/ […]

  2. live videoDecember 7, 2024 at 7:20 am

    … [Trackback]

    […] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/catatan-aktivis-demokrasi-77-tahun-indonesia-merdeka-bagaimana-memperbaiki-carut-marut-politik-dan-ekonomi/ […]

  3. live webcamDecember 17, 2024 at 2:28 am

    … [Trackback]

    […] Read More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/catatan-aktivis-demokrasi-77-tahun-indonesia-merdeka-bagaimana-memperbaiki-carut-marut-politik-dan-ekonomi/ […]

  4. เว็บพนันออนไลน์เกาหลีJanuary 21, 2025 at 11:04 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/catatan-aktivis-demokrasi-77-tahun-indonesia-merdeka-bagaimana-memperbaiki-carut-marut-politik-dan-ekonomi/ […]

  5. ไฟสนามกีฬาFebruary 12, 2025 at 8:56 am

    … [Trackback]

    […] There you can find 72385 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/catatan-aktivis-demokrasi-77-tahun-indonesia-merdeka-bagaimana-memperbaiki-carut-marut-politik-dan-ekonomi/ […]

Leave a Reply