BANYUMAS – Yayasan Indonesia Mampu meminta masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dan menggunakan hak pilihnya pada perhelatan Pemilu 2024. Penyaluran aspirasi pilihan politik masyarakat dalam pemilu adalah bagian dari penerapan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan ajaran Pancasila dan UUD 1945.
Demikian dikatakan Ketua Yayasan Indonesia Mampu, Endah Cahya Immawati dalam forum sosialisasi anti golput dengan tema ‘Golput Bukan Pilihan : Membangun Kesadaran Politik dan Kewajiban Kewarganegaraan’ yang digelar di Pendopo Cunil, Penggalongan, Patikraja Banyumas pada Selasa (13/2) kemarin.
Endah mengatakan pilihan untuk tidak menggunakan hak suara bukanlah jalan keluar dalam melihat problematika kebangsaan saat ini. Hak suara yang dimiliki oleh warga adalah kekuatan yang sangat luar biasa untuk mengubah keadaan.
“Saya selalu mengatakan kalau suara pemilih adalah kekuatan yang luar biasa. Karena pada suara pemilih terletak masa depannya. Ringkasnya, suaramu, pilihanmu, masa depanmu,”kata Endah dihadapan para peserta sosialisasi yang sebagian besar adalah kelompok perempuan.
Lebih jauh Endah mengatakan, golput bukan hanya menolak untuk memilih, melainkan juga menyerahkan kendali atas masa depan kepada orang lain. Selain itu, tindakam golput juga menandakan kalau kita menyerah pada keadaan, situasi dan sistem. Padahal, dengan menggunakan hak suara yang dimiliki, itu adalah tindakan perlawanan yang nyata untuk mengubah keadaan.
“Mengatakan ‘saya tidak peduli’, ‘saya golput’ adalah bersikap acuh pada masa depan, karena setiap suara memiliki potensi untuk membuat perbedaan,”tutur Endah yang juga alumni MWI Kebarongan Banyumas.
Sementara itu, Pegiat Pemberdayaan Perempuan Novi Khomsarini mengingatkan peserta yang hadir untuk datang berbondong-bondong ke bilik suara pada hari pemilu, 14 Februari. Menurutnya, memilih bukan hanya hak, tetapi kewajiban yang memberikan kekuatan pada suara warga. Dengan menggunakan hak pilih pada pemilu, masyarakat turut mengambil bagian aktif dalam membentuk masa depan negara dan menentukan arah perubahan yang diinginkan.
“Setiap suara memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan. Dengan menggunakan hak pilih pada pemilu, kita menjadi bagian dari proses demokratis yang memperjuangkan nilai-nilai keadilan, kebersamaan, dan kemajuan bagi bangsa dan negara,”pungkas Novi (red).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Putusan Tidak Adil Untuk Ira ASDP, Ahmadie Thaha: Hakim Logika Dengkul

Ira Harus Bebas Demi Hukum: Suara Ferry Irwandi yang Mengguncang Logika Penegakan Korupsi

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Thrifting: Fenomena Baru Yang Kini Jadi Sorotan DPR dan Menteri Keuangan

Sri Radjasa: Reformasi Polri Setengah hati, Sekadar Perbaikan Kosmetik

Modus Ala Jokowi

Trump: “Bukan Masalah Pertanyaanmu, Tapi Sikapmu, Kamu Adalah Wartawan Yang Parah”

Teguran Presiden di Ruang Tertutup: Mahfud MD Ungkap Instruksi Keras kepada Kapolri dan Panglima TNI

Orang Jawa Sebagai “Bani Jawi” Adalah Keturunan Nabi Ismail: Perspektif Prof. Menachem Ali

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia


No Responses