Oleh: Daniel Mohammad Rosyid
@Rosyid College of Arts
Kemenangan 02 dalam satu putaran dalam Pilpres 2024 bisa dijelaskan sebagai berikut. Pertama, mayoritas pemilih tidak kenal dekat ketiga capres karena tidak punya waktu cukup untuk mengenal para paslon. Ini disebut sebagai rationally ignorant silent majority. Kedua, jika pun kenal, mereka ini tidak tahu caranya menentukan pilihan. Memilih pemimpin sebuah negara itu sebuah proses multi-criteria, fuzzy, decision making yang kompleks. Akibatnya kebanyakan pemilih bertindak asal pilih di dalam bilik suara TPS.
Karena gambar 02 di tengah kertas suara yang tata letaknya horizontal, peluang tercoblosnya lebih besar daripada gambar 01 atau 03 yang berada di pinggir kiri dan kanan. Akibatnya, peluang tercoblos paslon 01,02 dan 03 masing2 kira2 [25:50:25]%. Ini adalah sumber keberuntungan Prabowo yang pertama dan terbesar.
Pengaruh Jokowi dengan approval rating sangat tinggi berpengaruh. Jika pemilih tahu bahwa Prabowo didukung Jokowi, suara 02 bertambah sekitar 2% diambil dari pemilih 01 dan 03 masing2 sebesar sekitar 1%. Komposisi perolehan suara berubah menjadi [24,52,24]. Pengaruh bansos dan cawe-cawe aparat ada tapi juga kecil sehingga komposisi perolehan suara makin menguntungkan 02 menjadi [23, 54,23].
Keberuntungan kedua berasal dari kesalahan strategi 01 dan 03 yang dalam debat-debat pertama menyerang 02. Perolehan suaranya menjadi [ 22, 56, 22]. Keberuntungan ketiga diperoleh dari migrasi pendukung Jokowi yang semula mendukung 03 berubah menjadi pendukung 02. Perolehan suara akhir menjadi sekitar [22, 59,19] yang terbukti dalam Real Count KPU sampai hari ini sekitar 58%.
Ini analisis kualitatif berdasar tesis Mancur Olson : pilpres sebagai tindakan kolektif oleh 200 juta pemilih cenderung asal pilih dan posisi gambar 02 yang di tengah kertas suara diuntungkan oleh asal pilih massal ini. Asal pilih massal bisa disebut sebagai Efek Olson yang sudah menjamin kemenangan 02 sebesar 25/50/25. Ini basisnya. Ini adalah keberuntungan 02 yang gambarnya di tengah akan tercoblos lebih banyak karena asal pilih massal. Pengaruh efek Jokowi, dan bansos kecil untuk mengatasi asal pilih massal ini. Menurut prof. Burhanudin Muhtadi Ini hanya menambah 2-3% suara saja. Keberuntungan yang cukup besar justru karena migrasi suara pendukung Jokowi di 03 beralih ke Prabowo karena Ganjar masih menyerang Prabowo dalam debat terakhir. Bias intelektual para profesor dan tokoh2 elite masyarakat pendukung 01 dan 03 yang rame2 mengeroyok Jokowi justru menjadi bumerang bagi 01 dan 03. The emotionally silent majority justru mendukung 02 yang tampak terdzalimi.
Agar tepat pilih, pilpres bisa dilakukan oleh wakil-wakil terpilih berjumlah kecil di MPR melalui musyawarah bil hikmah sesuai UUD45, bukan melalui model one-man one-vote ala demokrasi UUD2002 yg kini disesali oleh prof. Yusril Ihza Mahendra karena menjiplak model pilpres AS. Prinsip sila ke4 Pancasila Kerakyatan yg dimpimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan akan menghilangkan Efek Olson yg menyebabkan asal pilih massal.
Gunung Anyar 25 Pebruari 2024
EDITOR: REYNA
Related Posts

Putusan Tidak Adil Untuk Ira ASDP, Ahmadie Thaha: Hakim Logika Dengkul

Ira Harus Bebas Demi Hukum: Suara Ferry Irwandi yang Mengguncang Logika Penegakan Korupsi

Komisi Reformasi Polri Dan Bayang-Bayang Listyo Syndrome

Thrifting: Fenomena Baru Yang Kini Jadi Sorotan DPR dan Menteri Keuangan

Sri Radjasa: Reformasi Polri Setengah hati, Sekadar Perbaikan Kosmetik

Modus Ala Jokowi

Trump: “Bukan Masalah Pertanyaanmu, Tapi Sikapmu, Kamu Adalah Wartawan Yang Parah”

Teguran Presiden di Ruang Tertutup: Mahfud MD Ungkap Instruksi Keras kepada Kapolri dan Panglima TNI

Orang Jawa Sebagai “Bani Jawi” Adalah Keturunan Nabi Ismail: Perspektif Prof. Menachem Ali

Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pak Harto (4): Stabilitas Politik dan Keamanan Nasional Yang Menyelamatkan Indonesia



No Responses