Direktur IAEA saat memulai kunjungan ke Teheran mengatakan Iran tidak jauh dari menciptakan senjata nuklir

Direktur IAEA saat memulai kunjungan ke Teheran mengatakan Iran tidak jauh dari menciptakan senjata nuklir
Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional Rafael Mariano Grossi

Selama kunjungan 2 hari, Rafael Mariano Grossi akan bertemu dengan kepala nuklir Iran dan menteri luar negeri

TEHERAN / ISTANBUL – Kepala Badan Tenaga Atom Internasional tiba di Teheran pada hari Rabu untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat senior setelah mengindikasikan bahwa Iran tidak jauh dari menciptakan senjata nuklirnya sendiri.

Iran memiliki cukup bahan untuk memproduksi banyak bom tetapi belum memiliki senjata nuklir, Rafael Mariano Grossi mengatakan kepada harian Prancis Le Monde.

Mengenai kemungkinan Teheran memperoleh senjata nuklir, Grossi mengatakan: “Ini seperti teka-teki gambar, mereka memiliki potongan-potongannya dan suatu hari mereka dapat menyatukan semuanya. Ada jalan yang harus ditempuh untuk mencapainya. Tetapi mereka tidak jauh dari itu, kita harus menerimanya. Dalam empat tahun terakhir, kita telah melihat percepatan yang luar biasa di Iran di bidang ini.”

Menekankan bahwa IAEA harus diikutsertakan dalam proses dialog antara Iran dan AS mengenai aktivitas nuklir Iran, Grossi berkata: “Mereka tahu bahwa kami harus memberikan pendapat kami mengenai kemungkinan kesepakatan karena terserah kepada kami untuk memeriksanya.”

Grossi disambut di bandara Teheran oleh Behrouz Kamalvandi, wakil presiden Organisasi Energi Atom Iran.

Selama kunjungan dua hari, Grossi akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Erakchi dan Mohammad Islami, kepala Organisasi Energi Atom.

Negosiasi antara Iran dan AS

Presiden AS Donald Trump, yang secara sepihak menarik negaranya dari kesepakatan nuklir dengan Iran pada tahun 2018, bulan lalu mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menyerukan negosiasi nuklir langsung antara kedua negara. Iran menanggapi surat tersebut melalui Oman.

Setelah pertukaran surat tersebut, Iran dan AS mengadakan pembicaraan tidak langsung di Oman pada hari Sabtu, dengan kedua belah pihak kemudian menyebut pembicaraan tersebut “positif dan konstruktif.”

Mereka mengumumkan akan bertemu lagi pada tanggal 19 April di Roma.

Steve Witkoff, utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, mengatakan pada hari Selasa bahwa Iran harus menghentikan pengayaan uranium, setelah sebelumnya berbicara tentang batas pengayaan.

Erakchi mengatakan Iran siap untuk mengatasi kekhawatiran tentang program nuklirnya, tetapi tidak akan menegosiasikan haknya untuk memperkaya uranium.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K