Fakta Tentang Rempang Dan Kebohongan Pemerintah

Oleh : Ellyserli Jely Bandaro

” Pak, hebat ya Xinyi akan invest di pulau rempang mencapai Rp 381 triliun. “ kata Lina.

“ Agh.. itu berita koran. Engga begitu sebenarnya. “ kata saya.

“ Kenapa ?

“ Asset Xinyi aja USD 7 miliar. Itupun aset konsolidasi holding. Kalau ditotal Rp 105 triliun. Kalau lihat current asset nya yang sebesar USD 1,7 miliar. Engga mungkin dia bisa leverage diatas 50% dari total asset.. Kerana DSR nya sekarang udah 40%. Jadi financial capability dia maksimum USD 1 miliar atau Rp 15 triliun. “ kata saya.

KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Gresik JIIPE. PT XINYI membangun industri kaca dalam kawasan KEK ini (Dok PT AKR Corporindo Tbk/AKRA)

“ Mungkin saja dia dapat dana venture dari pihak ketiga “ kata Lina.

“ Kalau investor institusi dari luar negeri rasanya engga mungkin. Karena Indonesia belum menerapkan sepenuhnya ESG, kecuali pinjam dari bank dalam negeri. Itu bisa aja. “ kata saya.

“ Apa mungkin bank dalam negeri beri pinjaman.?”

“ Ya bisa saja. Investasi yang besar itu bukan buat pabrik kaca tapi buat PLTS. Mungkin untuk pabrik kaca Rp 10 Triliun udah besar banget. Sisanya 300 triliun lebih untuk PLTS. Dan itu proyek Boy Thahir, Antoni Salim dan TBS. Mereka pasti mudah dapatkan kredit dari bank dalam negeri,“ kata saya. Lina manggut manggut aja.

“ Hebat ya, nama asing dicatut tapi sebenarnya boss dalam negeri yang punya gawe. Apalagi mereka udah dapat offtake jual listrik ke Singapore, “ kata Lina.

EDITOR: REYNA

Related Posts