Tanggapan Hamas termasuk jeda pertempuran selama 135 hari sebagai imbalan pembebasan sandera, kata sumber Palestina kepada Anadolu
ISTANBUL – Kelompok Palestina Hamas telah mengusulkan rencana 3 tahap untuk gencatan senjata di Gaza yang mencakup jeda pertempuran selama 135 hari dengan imbalan pembebasan sandera, menurut sumber Palestina pada hari Rabu.
Qatar, Mesir dan Amerika Serikat pada Selasa mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima tanggapan Hamas terhadap perjanjian kerangka gencatan senjata di Gaza dan pertukaran sandera dengan Israel.
“Tanggapan Hamas mencakup rencana 3 tahap, masing-masing berlangsung selama 45 hari di mana operasi militer akan dihentikan sepenuhnya di kedua sisi dan tahanan serta jenazah akan ditukar,” kata sumber tersebut kepada Anadolu.
Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan perempuan, anak-anak, orang tua dan orang sakit yang ditahan oleh kelompok tersebut dengan imbalan Israel akan membebaskan 1.500 tahanan Palestina, kata sumber itu.
“Tahap pertama dari kemungkinan kesepakatan Gaza mencakup masuknya tidak kurang dari 500 truk bantuan, kembalinya para pengungsi dan pergerakan bebas di seluruh Gaza,” sumber itu menambahkan.
Kelompok Palestina juga menuntut agar setidaknya 60.000 rumah sementara dan 200.000 tenda diizinkan memasuki daerah kantong tersebut pada tahap pertama, kata sumber tersebut.
Tanggapan Hamas juga menyerukan penghentian serangan pemukim Israel ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan kembali ke status sebelum tahun 2002, di mana pemukim tidak diperbolehkan melakukan ritual di lokasi tersebut.
“Hamas mengkondisikan penyelesaian negosiasi untuk mengakhiri perang sebelum akhir tahap kedua,” tambah sumber itu.
Israel mengatakan pihaknya masih meninjau tanggapan kelompok Palestina terhadap kerangka kesepakatan tersebut.
Hamas diyakini menahan sekitar 136 warga Israel.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 27.708 warga Palestina dan melukai 67.174 lainnya, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perihal Donasi Soros Untuk Kampaye Zohran

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa



No Responses